PENELITI PLTA ASAL
INDONESIA RAIH DOKTOR
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 18/12
(Antara) - Peneliti Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) "Skala
Piko" asal Indonesia, Esti Mardiani-Euers, menyelesaikan program
doktor dan meraih gelar PhD di Lancaster University, Inggris.
"Esti
Mardiani-Euers yang diwisuda dengan fokus penelitian 'Low Head Hydro
Power' itu dihadiri Deputy Chief of Mission KBRI London, Harry RJ
Kandou, dan Atase Pendidikan, Prof TA Fauzi Soelaiman," kata
Haikal Bekti Anggoro BA (Hons), Entrepreneurship (with Management)
Student Lancaster University Management School, kepada Antara London,
Rabu.
Dalam usianya
yang sudah cukup berumur, Esti Mardiani-Euers, berharap risetnya
kelak bisa dilanjutkan di Indonesia supaya bisa menciptakan teknologi
yang benar-benar dapat diterapkan di daerah terpencil di Indonesia.
"Saya
berharap di Indonesia terdapat fasilitas dan pendanaan yang mampu
mendukung penelitian saya ini, supaya teknologi ini kelak benar-benar
bisa dipakai untuk memajukan daerah terpencil," ujar Esti
Mardiani-Euers.
Sistem "Low
Head Hydro Power" yang diteliti Esti berbeda dengan sistem
pembangkit listrik tenaga air konvensional, sebab sistem konvensional
cenderung membutuhkan sungai yang dalam dan besar, sedangkan sistem
ala Esti dapat digunakan di sungai ukuran kecil, sehingga bisa
diterapkan di berbagai daerah pelosok.
Untuk
menjalankan sistem pembangkit listrik tersebut, persyaratan yang
dibutuhkan hanyalah adanya perbedaan muka air, baik berupa terjunan
ataupun bendungan yang optimalnya berukuran 2m ke atas.
Berbeda dengan
sistem konvensional dengan turbin air berukuran besar yang diletakkan
di dalam sungai untuk memanfaatkan arus sungai, maka sistem "low
head hydro power" ini menggunakan pipa (siphon) di atas air yang
mengalirkan air dari hulu (muka air yang tinggi) ke hilir (muka air
yang rendah).
Menurut Esti,
dengan sistem yang terletak di atas permukaan air, dibandingkan
sistem konvensional yang di dalam air, perawatan akan jauh lebih
mudah dan murah apabila terjadi kerusakan, begitu juga dengan
"capital cost"-nya.
Perbedaan lain
yang unik adalah penggunaan turbin udara, bukan turbin air seperti
sistem konvensional. Dalam pipa (siphon), udara akan diinjeksi ke
dalam aliran air. Udara yang terbawa oleh aliran deras air dalam pipa
inilah yang memutar turbin udara, mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik. Penggunaan aerator (pemberi udara) ini juga membuat
kualitas air lebih baik.
Lancaster
University merupakan salah satu universitas terbaik di Inggris dengan
reputasi internasional yang pernah menganugerahi Nelson Mandela
dengan gelar Doctor Honoris Causa pada tahun 1984 saat Madiba berada
di penjara Robben Island atas berbagai perjuangannya menolak politik
Apartheid.
Lancaster
University juga terlibat dalam penelitian di CERN yang meraih Nobel
tahun ini mengenai partikel Higgs Boson. (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/E.M. Yacub) 18-12-2013 10:39:31
Tidak ada komentar:
Posting Komentar