UNIVERSITAS
VELIKO BULGARIA TERTARIK PELAJARI BAHASA INDONESIA
London, 24/12 (ANTARA) -
Gubernur Veliko Tarnovo Georgi Rachev mengharapkan Bahasa Indonesia
diajarkan di Universitas Veliko Tarnovo, sebagaimana bahasa Jepang,
China, dan Korea yang telah menjadi kurikulum di universitas
tersebut.
Hal itu disampaikan Gubernur
Veliko Tarnovo, Georgi Rachev, pada saat melakukan pertemuan dengan
Dubes RI untuk Bulgaria, Bunyan Saptomo, demikian Sekretaris Dua
Pensosbud KBRI Sopia, Dina Martina kepada ANTARA London, Selasa.
Menurut Gubernur Georgi Rachev,
Bahasa Indonesia penting untuk dipelajari bagi pemuda Bulgaria karena
Indonesia dipandang sebagai negara besar yang mempunyai pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan diharapkan masyarakat Bulgaria dapat menjalin
hubungan yang lebih erat dengan masyarakat Indonesia.
Dikatakannya Pemerintah kedua
negara perlu mengupayakan terjalinnya hubungan yang lebih erat di
bidang perdagangan dan investasi. Rachev menawarkan investasi di
bidang industri gula dan tekstil dengan bahan baku impor benang dari
Indonesia, ujarnya.
Sementara itu Dubes Saptomo
menyampaikan Universitas Sofia telah mempunyai Kelas Bahasa Indonesia
dengan siswa yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut Dubes Saptomo, pada
saat ini KBRI Sofia sedang dalam proses mendirikan Indonesian Corner
di universitas tersebut, yang akan dilengkapi dengan buku-buku
mengenai Indonesia, guna dapat dijadikan sebagai referensi bagi
mahasiswa Universita Sofia.
Dubes Saptomo menyampaikan
perdagangan bilateral RI-Bulgaria yang di tahun 2012 mencapai 76,20
juta dolar AS yang dipandangnya belum mencapai potensi maksimal dan
masih terdapat peluang yang besar untuk lebih ditingkatkan.
Ekspor Indonesia ke negara ini
berupa kopi, palm oil, lysine, minyak lemak nabati, tuna, ikan hias,
ban kendaraan, kertas dan karton, sabun, benang serta furniture.
Sedangkan impornya ketumbar, makanan ternak, tembakau, kertas dan
karton daur ulang, tembaga, rolls for metal-rolling mills, serta
Electronic Integrated Circuits.
Sementara itu, dalam pertemuan
lainnya dengan Walikota Veliko Tarnovo, Daniel Panov, dibahas juga
usul seorang pengusaha Veliko Tarnovo untuk mendirikan Pusat
Informasi dan bisnis Indonesia/ASEAN.
Di Pusat tersebut nantinya
disediakan mengenai informasi kebudayaan, pariwisata, dan produk
Indonesia untuk keperluan masyarakat Veliko Tarnovo yang
membutuhkannya. Panov mengindikasikan bahwa Pemkot siap menyediakan
dua ruangan yang dapat dimanfaatkan sebagai Pusat Informasi
Indonesia/ASEAN dimaksud.
Setelah proyek Indonesian
Corner di Universitas Sofia terselesaikan, maka KBRI akan memusatkan
perhatian pada kerjasama pendirian Indonesian Corner atau Pusat
Informasi dan Bisnis Indonesia/ASEAN di Veliko Turnovo, ujar Dubes
Saptomo meyakinkan Walikota Veliko Tarnovo.
Pada tahap awal, KBRI akan
meminta instansi terkait di Indonesia untuk membantu penyediaan
buku-buku, katalog dan sample produk Indonesia serta seorang pengajar
Bahasa Indonesia di kota yang pernah menjadi ibukota Bulgaria
pertama ini.
Sebagai kota yang menjadi salah
satu pusat kebudayaan Bulgaria, pada setiap tahunnya Veliko Tarnovo
menyelenggarakan ¿International Cultural Tourism Expo¿ di musim
semi dan ¿International Folklore Festival¿ di musim panas.
Pada beberapa tahun terakhir,
Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam kedua event ini. Oleh
karena itu, tidak mengherankan apabila warga Veliko Tarnovo sangat
antusias untuk mengenal lebih dalam lagi budaya Indonesia, khususnya
Bahasa Indonesia. ***4*** Kaswir (ZG)
(T.H-ZG/B/Kaswir/Kaswir)
25-12-2013 02:14:52
Tidak ada komentar:
Posting Komentar