Kamis, 12 Desember 2013

RAMAYANA


EPIK RAMAYANA "HANUMAN DUTA" PUKAU MASYARAKAT LISBON

Oleh Zeynita Gibbons

London, 12/12 (Antara) - Potongan epik Ramayana berjudul "Hanuman Duta" memukau sekitar 350 orang yang hadir dalam Festival Seni Budaya Asia "Rota do Oriente" di Museum Oriente Lisbon, beberapa waktu lalu.

"Penampilan sendratari Ramayana itu diawali dengan rangkaian tari Bali dan Jawa selama 70 menit dengan koreografer dosen tari ISI, Heni Winahyuningsih," demikian Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni kepada ANTARA London, Kamis.

Sebanyak sepuluh seniman yang terdiri atas dosen gamelan, penari dan penembang dari Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, berkolaborasi dengan lima anggota grup gamelan Portugis, Yogistragong, mengiringi pementasan sendratari yang memukau penonton.

Tidak hanya masyarakat Indonesia yang menikmati pertunjukan dan menyatakan rasa puasnya, tapi juga tamu dari kalangan korps diplomatik, pencinta seni dan mahasiswa serta masyarakat umum di Lisbon.
"Sosok kera putih, Hanuman, yang diperankan mahasiswa ISI Yogya, Anter Asmorotedjo, tampil perkasa dan gemilang dalam pertunjukan itu," katanya.

Kisahnya, Hanuman diutus Rama pergi ke Kerajaan Alengka untuk menyelamatkan dan membawa pulang puteri elok Sinta, yang telah diculik Rahwana.

Dalam lakon itu, Hanuman harus bertarung mati-matian melawan putra Rahwana, Indrajit. Pertarungan heroik Hanuman mencapai puncak, ketika panah api Indrajit menembus tubuhnya.

Keajaiban seketika terjadi pada kera sakti itu. Alih-alih terbakar, justru Hanuman dengan kekuatan magisnya membakar dan memusnahkan kerajaan penuh angkara, Alengka.

"Gamelan bunyinya unik, tapi tidak asing ditelinga," kata sejumlah anak muda pemusik Portugis, yang ikut menyaksikan pertunjukan Ramayana malam itu.

Bahkan, beberapa di antaranya bertanya dimana bisa belajar gamelan di Lisbon atau di Indonesia.

Kesempatan itu tidak disia-siakan untuk mempromosikan program workshop gamelan KBRI setiap bulan Februari-Mei di Museum Oriente dan beasiswa Darmasiswa dari Kemendikbud RI.

Partisipasi Indonesia dalam pekan budaya Asia, Rota do Oriente, diprakarsai KBRI Lisbon, Museum Oriente dan ISI Yogyakarta sejak pertengahan tahun 2013.

Indonesia menjadi salah satu sponsor utama dalam pekan budaya, yang juga diikuti perwakilan dari negara China, Jepang, Qatar, India dan Portugal.

Sesi pertunjukan tari dari Indonesia tercatat menyedot penonton paling banyak selama satu minggu pertunjukan.

Selain pertunjukan, tim ISI Yogyakarta selama sepekan memberikan workshop gamelan dan tampil dalam malam budaya friends of Museum Oriente.

Tim kesenian ISI Yogyakarta, yang juga dikenal dengan nama Manis Rengga Tjakrawasita tersebut, sudah tiga kali bermuhibah ke Portugal.

Grup ini pula yang membidani kelahiran kelompok gamelan Portugis, Yogistragong, bersama KBRI pada tahun 2009.

Uniknya, seluruh pemain gamelan Yogistragong merupakan orang asing, yang diseleksi melalui kegiatan workshop tahunan gamelan di Museum Oriente.

Untuk menarik minat di kalangan muda, gamelan Jawa Yogistragong kerap tampil berfusi dengan drummer tradisional Jepang, gitaris tradisional China dan musik Fado Portugis serta seni kontemporer lainnya.

"Kami harapkan akan lebih banyak lagi peserta pelatihan gamelan dari Portugal," demikian Tri Wahyuni. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 12-12-2013 05:24:34

Tidak ada komentar: