POCO-POCO
DAN TARI BALI DITAMPILKAN DI LONDON
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 6/12 (Antara) - Tarian pergaulan Poco-poco serta
tari Bali berhasil mengoyang gedung "Royal Collage Defence
Study" dalam acara malam Internasional yang digelar di gedung
bersejarah tempat kalangan militer dari berbagai negara menuntut ilmu
di London, Jumat malam.
Pada penampilan kesenian Indonesia di gedung bersejarah
pusat pendidikan militer Inggris dalam acara malam internasional yang
diadakan setiap akhir tahun tampak hadir Duta Besar RI untuk Kerajaan
Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dan Ny Lastry Thayeb.
Kepala sekolah Royal Collage Defence Study (RCDS) Letnan
Jenderal Sir David Bill KCB kepada Antara London mengatakan bahwa
acara malam internasional itu bertujuan untuk lebih mendekatkan para
siswa yang berasal dari berbagai negara itu.
"Kami ingin para siswa yang berasal dari berbagai
negara bisa saling mengenal budaya dan juga kuliner," ujarnya.
Tahun ini dua siswa dari Indonesia yang tengah menuntut
ilmu di sekolah pertahanan bergengsi di London itu yaitu Kolonel
Agoes Joesni dari Angkatan Darat dan Zayu Rizki Safitri, wanita belia
pemilik perusahaan yang bergerak dalam jual beli senjata di
Indonesia.
Dalam acara malam Internasional masing masing siswa
dengan bangga memperkenalkan kebudayaan dan juga kuliner serta objek
wisata yang mereka miliki.
"Malam ini kita tidak membicarakan masalah keamanan
atau alat2 pertahanan," ujar Zayu Fitri yang sangat akrab dengan
sesama siswa dari Timur Tengah yang juga aktif di salah satu partai
politik di Tanah Air yakni Partai Garindra.
Sementara itu Kolonel Agoes Joesni dari Angkatan Darat
mengatakan, tahun ini terdapat lebih dari 100 siswa dari 52 negara
yang ikut kursus bersama dengan siswa dari Inggris.
Atase Pertahanan KBRI London Jonny Mahroza kepada Antara
mengatakan, malam internasional tewrsebut merupakan acara menarik
yang dapat dimanfaatkan untuk promosi Indonesia.
Apalagi peserta kursus yang merupakan komunitas
pertahanan dari banyak negara sangat bermanfaat untuk promosi
kebudayaan masing masing dan juga kuliner.
Setiap tahun siswa Indonesia ikut meramaikan acara
dengan dukungan dari KBRI London sangat besar dengan menyiapkan
hidangan sate ayam dan lontong serta lempeyek kacang dan onde-onde,
ujarnya.
Dalam acara malam internasional bertemu berbagai
kebudayaan dari 52 negara peserta dan para pejabat kedutaan diundang
bergabung
selain
menampilkan kuliner Indonesia mempromosikan objek wisata dan
kerajinan.
Indonesia juga pernah menyumbangkan perangkat gamelan
berupa gong yang sampai saat ini masih digunakan dan menjadi hiasan
di dalam gedung sekolah pertahanan Inggris.
Gong
tersebut sumbangan dari mantan Panglima TNI Jenderal (Purn)
Endriartono Sutarto, yang pernah kuliah saat masih menjabat kolonel
pada tahun 1995.
Dalam acara malam internasional yang diadakan setahun
sekali para peserta juga mengajak keluarga dan anak berpartisipasi
dengan cara mengumpulkan stiker berbentuk bendera dari seluruh
peserta yang dibagi dalam tiga kelompok yakni Asia, Afrika, dan Eropa
bersama Amerika. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/Z.
Abdullah/Z. Abdullah) 07-12-2013 00:40:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar