TIDAK ADA PENGIRIMAN TENAGA KERJA KE EROPA |
Oleh Zeynita Gibbons
London, 15/6 (Antara) - Perwakilan organisasi yang menangani isu pekerja migran Indonesia yang ada di Inggris, Belanda dan Prancis menyebutkan saat ini tidak ada pengiriman tenaga kerja di sektor domestik ke Eropa saat ini.
Semua pengiriman dilakukan secara tidak resmi dan sangat berisiko untuk menjadikan para TKI sebagai pekerja tanpa dokumen atau tidak resmi dan situasi tanpa dokumen tersebut rentan eksploitasi serta perdagangan manusia, kata perwakilan organisasi yang menangani isu pekerja migran Indonesia dalam keterangannya kepada Antara London, Rabu, sehubungan peringatan Hari Pekerja Domestik Internasional pada 16 Juli.
Dalam keterangan yang disampaikan pembina organisasi pekerja migran yang tergabung dalam Induk (Indonesian Networking Development United Kingdom) Siti Wahadi serta Noor Aeni Salam yang aktif di organisasi pekerja domestik J4DW dan Yasmine Soraya dari Indonesian Migrant Workers Union menanggapi berbagai berita mengenai kehidupan TKI di Inggris akhir-akhir ini yang dapat memancing keinginan masyarakat Indonesia untuk bekerja ke Eropa tanpa mengerti situasi yang sebenarnya.
"Kami perwakilan organisasi yang menangani isu pekerja migran Indonesia di Inggris, Belanda dan Prancis dengan ini berkenan untuk memberikan klarifikasi," ujar Siti Wahadi.
Dia mengatakan, tidak ada pengiriman tenaga kerja di sektor domestik ke Eropa saat ini. Semua pengiriman yang terjadi dilakukan secara tidak resmi dan sangat berisiko untuk menjadikan para TKI sebagai pekerja tanpa dokumen atau tidak resmi dan situasi tanpa dokumen tersebut rentan akan eksploitasi dan perdagangan manusia
Disebutkan bahwa kebanyakan TKI yang berada di Eropa saat ini datang bukan sebagai pekerja dan kebanyakan merupakan korban penipuan agen yang mengimingi pekerjaan dan rumah.
Sesampainya di Eropa, banyak TKI yang terlunta-lunta karena tidak menerima apa yang sudah dijanjikan agen. Pada akhirnya banyak yang tidak bertahan dan kembali ke Indonesia tanpa hasil apapun.
"Bilapun ada yang bertahan, banyak diantaranya tidak berdokumen, dan hidup tanpa jaminan, sewaktu-waktu dapat ditangkap polisi dan dideportasi," ujarnya.
Mencari kerja pun tidak semudah yang dibayangkan, maka informasi gaji yang mengimingi mendapat gaji puluhan juta itu hanya bagi segelintir yang memang berhasil.
Diakuinya bahwa kebanyakan masih sulit mencari kerja, biaya hidup pun tidak murah sehingga pendapatan bersih tidak banyak berbeda dengan penghasilan pekerja lainnya.
Untuk itu mereka mengimbau kepada masyarakat di Indonesia agar tidak gampang terbujuk iming-iming untuk kerja di Eropa dengan gaji tinggi dan semua tersedia karena tidak semua benar.
"Waspadailah agen-agen yang mengimingi dan tanyalah info secara langsung kepada pemerintah setempat atau Disnaker. Hendaknya menjadi informasi bagi masyarakat luas di Indonesia agar tidak mudah tertipu iming-iming untuk bekerja di Eropa," demikian keterangan yang ditandatangani Siti Wahadi, Noor Aeni Salam dan Yasmine Soraya ***4***
(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 15-06-2016 13:25:37
|
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Minggu, 19 Juni 2016
DAKAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar