Minggu, 19 Juni 2016

IMO

PEMBANGUNAN TRANSPORTASI JADI PERHATIAN MAHASISWA DI INGGRIS
Oleh Zeynita Gibbons

    London, 19/6 (Antara) - Pembangunan transportasi di Indonesia yang mengalami banyak kemajuan menjadi perhatian mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di Kerajaan Inggris yang menilai tidak kalah dengan di Inggris.

         Ha itu terungkap dalam diskusi yang digelar Atase Perhubungan KBRI London dalam rangka mengajak peran serta mahasiswa Indonesia di Inggris dalam pembangunan transportasi di Indonesia yang diadakan di London.
         Atase Perhubungan KBRI London Simson Sinaga kepada Antara London, Minggu, menuturkan bahwa dalam diskusi terkait dengan transportasi mulai dari pembangunan dan pengembangan pelabuhan sampai bandara yang dilakukan pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat hingga upaya untuk menekan angka kecelakaan sekecil mungkin atau "zero accident".
         Dikatakannya Pemerintah Indonesia melakukan pembangunan tidak hanya dipusat tetapi melakukan pembangunan dari daerah pinggiran, daerah yang berbatasan dengan negara tetangga, daerah rawan bencana dan daerah terisolasi.
         Hal tersebut terlihat dari beberapa pembangunan dan pengembangan pelabuhan, bandara dan kereta api yang diresmikan Kementerian Perhubungan mulai dari Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, NTT dan Sumatera Selatan, ujarnya.
         Para mahasiswa di antaranya ada juga tengah menuntut ilmu terkait dengan implementasi aturan-aturan yang ditetapkan  International Maritime Organisation (IMO) untuk keselamatan dan keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim seperti "Ballast Water Management", "Marine Pollution", "ISPS Code" dan aturan lainnya yang banyak dibahas dalam pelaksanaan sidang-sidang di IMO.
         Mahasiswa Indonesia yang tengah mengambil program Phd atau doktor dan program Master di antaranya yang tengah menuntut ilmu di Univ of Aberdeen seperti Reza Librawan, Nandira Nurul, Andi Amirah, Afghania Dwiesta, Annisa Thabiina, Agung Toto, Dominique Nicky dan Kania Guzaimi dari Univ Newcastle Resty Asmauryanah.
         Sementara dari UCL Irfan L. Sarhindi dan Berli Setiadi mengakui pentingnya pengalaman untuk mendukung efektifnya pelaksanaan tugas yang dilakukan khususnya untuk menekan angka kecelakaan transportasi seminim mungkin.
         Sebagian mahasiswa Indonesia menuntut ilmu di Aberdeen Skotlandia memanfaatkan liburan sambil menambah pengetahuan dengan mengikuti diskusi bersama Atase Perhubungan KBRI London.
         Hal tersebut merupakan informasi yang tidak mereka dapatkan diperkuliahan dan berkeinginan juga dapat mengikuti pelatihan dan pengalaman dengan penempatan pada Athub di KBRI London dan hadir dalam persidangan di IMO sebagai "observer".
         Mahasiswa mengatakan pentingnya pengalaman untuk mendukung efektifnya pelaksanaan tugas yang dilakukan khususnya menekan angka kecelakaan transportasi seminim mungkin.
         Dalam sesi tanya jawab, Atase Perhubungan KBRI London yang pernah berpengalaman sebagai dosen di STIP Jakarta dan Universitas Trisakti dengan lugas menjawab pertanyaan dari mahasiswa yang antusias pada pembangunan tranaportasi di Indonesia.
    ***1*** (T.ZG)



(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 19-06-2016 09:04:29

Tidak ada komentar: