DUBES BUKA PUASA TKI BERMASALAH DI QATAR |
Zeynita Gibbons
Acara tersebut merupakan awal dari rangkaian acara berbuka puasa KBRI dalam rangkaian safari Ramadhan dengan berbagai komunitas diaspora Indonesia yang berjumlah 50 ormas, demikian Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Kamis.London 9/6 (Antara) - Duta Besar RI untuk Doha Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi memanfaatkan momen bulan suci Ramadhan untuk berbuka puasa bersama dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) bermasalah yang berada di penampungan KBRI Doha, Qatar. Safari Ramadhan tersebut bertujuan untuk menghibur para TKI yang umumnya didominasi tenaga kerja wanita, sambil menunggu dipulangkan dan sekaligus wujud dari bentuk perhatian pemerintah terhadap TKW di luar negeri. Dubes Sidehabi mengharapkan agar para tenaga kerja itu merasakan keberadaan pemerintah dan sekaligus agar TKW turut merasakan suasana Ramadhan meski jauh dari tanah air. Para TKW antusias bergotong royong membantu ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Doha mempersiapkan hajatan bersama dengan berbagai kuliner Nusantara di dapur penampungan. Para TKW mempersiapkan diri, tak lupa bersolek, dan aktif melakukan ibadah seperti mendengarkan ceramah dan salat tarawih. Acara berbuka puasa itu dihadiri Ketua DWP Andi Una Sidehabi dan keluarga besar KBRI Doha berjumlah sekitar 150 orang, 27 di antaranya TKW bermasalah. Dubes Sidehabi menyampaikan rasa empatinya terhadap penderitaan yang dialami para TKW, pahlawan devisa yang mempertaruhkan nyawa guna menghidupi keluarganya di tanah air. Dikatakannya acara ini merupakan salah satu wujud solidaritas dengan TKI di penampungan agar mereka merasakan rasa persaudaraan bersama dalam suka dan duka. "Kita harus berbagi dengan saudara kita (TKW bermasalah) yang nasibnya kurang beruntung dan semoga mereka bisa merasakan kasih sayang sebagai saudara seperantauan yang jauh dari tanah air," ujar mantan anggota DPR tersebut. Dalam ceramahnya Ustad Aris Munandar Lc, MA, menyampaikan makna dan hikmah berpuasa guna memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahan di masa lampau agar menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Disebutkan keistimewaan Ramadhan bagi Umat Islam karena pada bulan tersebut diturunkan Kitab Suci Al Quran yang menjadi pedoman dan tuntunan hidup Umat Islam. Salah orang TKW bernama Tati yang telah bekerja 7,5 tahun di Qatar, merasakan suasana kekeluargaan selama di penampungan. "Seperti Ramadhan di tanah air, makanannya enak-enak," ungkap Ibu tiga anak asal Sumedang, Jawa Barat ketika ditanyakan perasaannya mengenai acara berbuka puasa di penampungan sambil menunggu pemulangan. Diungkapkan pula alasan dia kabur ke penampungan karena gajinya tidak dibayar selama tiga tahun terakhir. Hal yang sama juga disampaikan seorang TKW, Nopi ketika ditanya bagaimana suasana hatinya, "Seperti keluarga sendiri, ramai dan heboh," ujar TKW asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang telah empat bulan di penampungan. Duta Besar Basri Sidehabi menjelaskan bahwa jumlah TKI di Qatar sekitar 40 ribu, 10 ribu adalah tenaga kerja terampil dan sisanya 30 ribu tenaga kerja infomal. "Hanya 0,4 persen dari total jumlah buruh migran Indonesia yang mengalami masalah di Qatar", ujarnya. Diutarakan pula mengenai kebijakan moratorium pengiriman tenaga kerja informal ke kawasan Timur Tengah yang diberlakukan sejak Mei 2015, agar para TKI Informal tidak lagi bekerja ke Timur Tengah khususnya Qatar. Mantan Irjen TNI itu menyampaikan mengenai makna dan hikmah berpuasa guna memperbaiki dan mensucikan diri dari dosa dan kesalahan di masa lampau agar menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Dubes Sidehabi mengimbau para diaspora Indonesia di Qatar sebagai duta bangsa untuk senantiasa meningkatkan kebajikan pada bulan Ramadhan yang suci. "Marilah kita berdoa dan berupaya agar bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, dapat memberikan manfaat bagi kita untuk meningkatkan ibadah dan melakukan kebajikan yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa," ungkap Dubes Sidehabi. Menurut Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan, acara berbuka puasa bersama TKI di penampungan dan staf KBRI ini akan dijadikan tradisi agar para TKW merasakan sebagai saudara di rantau yang menjadi bagian dari keluarga besar KBRI. "Ini merupakan wujud dari perlindungan dan keberpihakan pemerintah serta sekaligus menghargai perjuangan TKI dalam mencari nafkah di luar negeri" tandasnya. (ZG) ***4*** (T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 09-06-2016 05:23:12 |
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Selasa, 14 Juni 2016
QATAR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar