PROMOSI INDONESIA MELALUI KARYA PELUKIS DI WINA |
Oleh Zeynita Gibbons
London, 22/6 (Antara) - Pameran Lukisan karya empat Pelukis Indonesia secara resmi dibuka Duta Besar RI untuk Austria, Rachmat Budiman, yang diselenggarakan di Suppan Galerie Contemporary, Palais Coburg, Wina berlangsung dari tanggal 20 Juni hingga 2 Juli mendatang.
Pameran lukisan yang diselenggarakan dalam rangkaian program Wonderful Indonesia for the World tersebut bertemakan ¿DIVERSE ¿ 4 Indonesian Positions¿, demikian Minister Counsellor Korfung Pensosbud Protkons KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Rabu.
Sekitar 40 lukisan hasil karya pelukis yang dikenal pecinta dan pemerhati seni lukis di tanah air yakni Popo Iskandar (Alm.), Nasirun, Tisna Sanjaya dan pelukis muda Zico Albaiquni dipamerkan dalam berbagai media dan ukuran mulai dari 75 cm x 93 cm hingga 200 cm x 150 cm.
Indonesia memiliki kekayaan seni budaya dari masyarakatnya yang terdiri dari lebih 300 kelompok etnis dan memiliki lebih dari 700 bahasa. Ekspresi seni dan budaya merupakan elemen penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini merupakan potensi besar untuk dipromosikan kepada publik di kawasan Eropa, khususnya di Austria, mengingat masyarakat Austria memiliki karakter yang hampir sama dengan masyarakat Indonesia.
Pameran lukisan merupakan salah satu peluang strategis untuk mempromosikan estetika, budaya dan filosofi seni budaya Indonesia kepada publik di Austria, sekaligus merupakan salah satu bidang yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam konteks ekonomi kreatif.
Hadir pada acara pembukaan sekitar 150 tamu undangan yang terdiri dari komunitas seniman dan pecinta serta kolektorseni lukis di Austria, pejabat Pemerintah Austria dan Kota Wina, Duta Besar dari negara-negara sahabat, akademisi, media, Indonesianis dan publik lainnya.
Dalam sambutan pembukaannya Dubes RI untuk Austria, Rachmat Budiman menyampaikan Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman seni budaya dan kreativitas, di mana ekspresi artistik tidak terbatas pada bentuk seni tradisional, namun juga dalam bentuk seni kontemporer yang hidup secara kuat di tengah-tengah masyarakat.
Ragam nilai dan filosofi inilah yang ingin diperkenalkan kepada masyarakat internasional, khususnya masyarakat pecinta seni di Austria.
Di samping untuk memperkenalkan seni budaya kontemporer Indonesia, pameran ini juga bertujuan mempromosikan pariwisata sekaligus potensi ekonomi kreatif yang dimiliki oleh Indonesia.
Lebih lanjut disampaikan pameran ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hubungan antar-masyarakat (people to people contact), termasuk hubungan dan kerjasama antar seniman dari kedua negara.
Martin Suppan, pemilik Suppan Contemporary Galerie, dalam sambutannya menggarisbawahi bahwa kualitas seni rupa Indonesia tidak kalah dengan negara-negara lainnya.
Dalam pengamatannya beberapa tahun belakangan seni rupa Indonesia, khususnya seni lukis, mengalami perkembangan yang sangat pesat dan diyakini memiliki potensi besar di masa mendatang.
Kondisi ini perlu terus didukung dengan berbagai promosi di tingkat internasional, di antaranya melalui pameran seni rupa.
Para undangan tampak menikmati karya-karya lukisan yang dipamerkan W. Schulze, mantan dosen salah satu universitas ternama di Austria dan peminat seni budaya Indonesia menyatakan kekagumannya atas karya-karya pelukis Indonesia yang menampilkan permainan warna yang indah, baik dalam lukisan yang bersifat abstrak maupun realis.
Nuansa yang ditampilkan mengandung suasana "keindonesiaan" yang kental, namun tetap memberikan ruang untuk dapat dinikmati masyarakat Eropa.
***3*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 22-06-2016 10:09:19
|
Blog ini berisi liputan dan berita serta artikel sekitar kejadian yang ada hubungannya diplomasi Indonesia di luar negeri khususnya wilayah Eropa yang saya kirim dan dimuat di LKBN Antara. Terima kasih untuk seluruh nara sumber diplomat yang memberikan kontribusi kepada saya sebagai koresponden LKBN Antara di Kerajaan Inggris dan juga mencakup wilayah Eropa
Sabtu, 25 Juni 2016
WINA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar