London (ANTARA) - Indonesia kembali berpartisipasi dalam pameran industri buku anak terbesar di dunia pada even Bologna Children's Book Fair (BCBF), yang diadakan di Fiera Palazzo Congressi di Bologna – Italia dari tanggal 1 hingga 4 April mendatang . Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito, kepada Antara London, Rabu menyebutkan BCBF tahun 2019 ini merupakan edisi ke-56, dan diikuti sebanyak 1.442 peserta pameran dari 80 negara. Melalui Komite Buku Nasional (KBN) yang didukung Kemdikbud sejak tahun 2015, Indonesia turut dalam even besar, stand Indonesia menempati Gedung 29 nomor stand B19 A20. Pada tahun ini tim Indonesia diwakili enam penerbit, yaitu Bestari Buana Murni, Gramedia, Kesaint Blanc, Elex Media, Yayasan Litara, dan Mizan. Sebanyak 150 judul buku yang dipamerkan tidak hanya dari enam penerbit , melainkan dari berbagai penerbit yang tergabung dalam agen literasi Borobudur. Kegiatan selama empat hari tersebut selain pameran utama buku baik stand penerbit langsung maupun stand pemerintahan/Lembaga negara yang menangani literasi dan perbukuan, juga ada kafe sebagai media bertukar pengalaman para illustrator, penulis, penerjemah, dan para menikmat seni. Di tengah padatnya melayani pengunjung, stand Indonesia pada acara sesi happy hour, dihari kedua pameran berbagai pengunjung dari berbagai negara. Tim KBN Indonesia dipimpin Yani Kurniawan, menyampaikan pengantar tentang keragaman buku anak dan remaja yang ditampilkan, melalui dongeng, cerita rakyat, seni tradisi, fantasi, buku anak-anak religi, serta buku pengajaran bahasa dan pengembangan karakter. Atdikbud KBRI Paris, Prof. Warsito, sebagai host mengatakan keikutsertaan tim Indonesia, memberikan pengantar bahwa keikutsertaan Indonesia dalam even seperti ini diperlukan sebagai media mempromosikan negara Indonesia secara umum, dan secara khusus memamerkan perkembagan literasi Indonesia kepada masyarakat dunia. Menurut Prof. Warsito, dampak tidak langsung adalah dengan mengunjungi stand Indonesia dan menikmati buku anak yang dikemas dalam bentuk literasi cerita bergambar tentang diversitas budaya dan alam Indonesia, tentu akan memberikan ketertarikan untuk mengunjungi Indonesia. Sementara itu Dubes RI di Roma Esti Andayani, memberikan sambutan bahwa BCBF tahun ini sebagai media penting untuk mengokohkan persahabatan diplomasi Indonesia – Italia yang ke 70 tahun. Kepada tim Indonesia, Dubes Esti mengharapkan agar kesempatan ini dimanfaatkan oleh tim Indonesia untuk belajar dan meilihat perkembahan industry literasi dari negara-negara lain. Secara terpisah, disela-sela diskusi dengan beberapa pengunjung, Prof. Warsito juga menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini, diantaranya Badan Ekonomi Kreatif.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar