Instrumen Musik Indonesia Dulang Sukses di Frankfurt
News ID: 162029
London (ANTARA) -
Penampilan grup Sasando dan band Purwatjaraka berhasil memukau pengunjung saat berada di Paviliun Indonesia dalam pameran Musikmesse 2019 yang merupakan pameran terbesar di Eropa di bidang industri musik bertempat di Frankfurt Messe, dari tanggal 2 hingga 5 April.
Konsul Muda KJRI Frankfurt am Main, Dimas Wisudawan kepada Antara London, Jumat mengatakan penampilan musisi Indonesia memainkan instrumen musik Indonesia salah satunya sasando electric, sekaligus menawarkan brand instrumen musik tanah air.
Dalam pameran, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia bekerjasama dengan KJRI Frankfurt ambil bagian melalui booth Paviliun Indonesia yang berisikan 11 brand instrumen musik tanah air, di antaranya Kuassa, Kyre Drums, Genta, X9 Pro Audio, Sui Generis Straps, Premiere Wood Manufacturing, Indonesian Bamboo Community, Sawoe, Seruni Audio, Blueberry dan Sasando Shop.
Bekraf dan KJRI Frankfurt mengadakan acara business gathering yang dihadiri beberapa pelaku usaha bidang industri musik, pecinta musik dari Jerman.
Konjen RI Frankfurt, Toferry P. Soetikno menyampaikan dalam sambutannya betapa pentingnya peran musik di dalam kehidupan sehari-hari. “Musik sebagai bahasa universal yang mempersatukan kita dan menjembatani perbedaan dalam segala hal,” ujar Konjen.
Antusiasme pengunjung terlihat melalui keingintahuan terhadap instrumen musik dari Indonesia. Bahkan ada beberapa pengunjung melakukan joint collaboration performance dengan pemusik Indonesia untuk memainkan beberapa lagu internasional.
Konjen RI Frankfurt memandang Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil alat-alat/instrumen musik, baik modern maupun tradisional. Diharapkan pameran musik seperti ini menjadi forum branding, marketing dan selling yang dapat memperluas jaringan bisnis Indonesia di mancanegara,ujarnya.
Kolaborasi antara pemusik tanah air dan mancanegara juga dapat menjadi cara untuk saling memperkenalkan instrumen musik dari tanah air ke mancanegara dan vice versa. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai langkah menjadikan industri musik Indonesia menjadi lebih besar di masa datang. Pameran yang diikuti sekitar 1600 peserta, diharapkan dikunjungi 90.000 orang.(ZG)
Penampilan grup Sasando dan band Purwatjaraka berhasil memukau pengunjung saat berada di Paviliun Indonesia dalam pameran Musikmesse 2019 yang merupakan pameran terbesar di Eropa di bidang industri musik bertempat di Frankfurt Messe, dari tanggal 2 hingga 5 April.
Konsul Muda KJRI Frankfurt am Main, Dimas Wisudawan kepada Antara London, Jumat mengatakan penampilan musisi Indonesia memainkan instrumen musik Indonesia salah satunya sasando electric, sekaligus menawarkan brand instrumen musik tanah air.
Dalam pameran, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia bekerjasama dengan KJRI Frankfurt ambil bagian melalui booth Paviliun Indonesia yang berisikan 11 brand instrumen musik tanah air, di antaranya Kuassa, Kyre Drums, Genta, X9 Pro Audio, Sui Generis Straps, Premiere Wood Manufacturing, Indonesian Bamboo Community, Sawoe, Seruni Audio, Blueberry dan Sasando Shop.
Bekraf dan KJRI Frankfurt mengadakan acara business gathering yang dihadiri beberapa pelaku usaha bidang industri musik, pecinta musik dari Jerman.
Konjen RI Frankfurt, Toferry P. Soetikno menyampaikan dalam sambutannya betapa pentingnya peran musik di dalam kehidupan sehari-hari. “Musik sebagai bahasa universal yang mempersatukan kita dan menjembatani perbedaan dalam segala hal,” ujar Konjen.
Antusiasme pengunjung terlihat melalui keingintahuan terhadap instrumen musik dari Indonesia. Bahkan ada beberapa pengunjung melakukan joint collaboration performance dengan pemusik Indonesia untuk memainkan beberapa lagu internasional.
Konjen RI Frankfurt memandang Indonesia memiliki potensi besar sebagai penghasil alat-alat/instrumen musik, baik modern maupun tradisional. Diharapkan pameran musik seperti ini menjadi forum branding, marketing dan selling yang dapat memperluas jaringan bisnis Indonesia di mancanegara,ujarnya.
Kolaborasi antara pemusik tanah air dan mancanegara juga dapat menjadi cara untuk saling memperkenalkan instrumen musik dari tanah air ke mancanegara dan vice versa. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai langkah menjadikan industri musik Indonesia menjadi lebih besar di masa datang. Pameran yang diikuti sekitar 1600 peserta, diharapkan dikunjungi 90.000 orang.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar