Gamelan hangatkan kota Oxford dalam Mosaic
News ID: 199234
London (ANTARA) - Di tengah suhu kota Oxford, Inggris yang cukup dingin, penampilan Gamelan Degung Sekar Engal pimpinan Simon Cook dengan sinden Sicilia membawakan tembang Teupang Asih sebagai pembuka acara Pagelaran seni budaya Indonesia Mosaic berhasil menghangatkan suasana dan menarik perhatian pengunjung yang hadir dalam acara MOSAIC diadakan di kota universitas ternama dunia, University of Oxford pada Sabtu (27/4) .
Pagelaran seni budaya Indonesia Mosaic
diadakan KBRI London bekerjasama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Oxford
dibuka Dubes Indonesia untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Dr. Rizal Sukma bersama Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook, ditandai pemukulan Gong sebanyak tiga kali.
Dalam sambutannya Dubes Rizal Sukma yang hadir bersama Ibu Hana A. Satriyo, menyatakan rasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada PPI Oxford serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Oxford atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan acara MOSAIC merupakan ajang promosi seni dan budaya Indonesia kepada publik Inggris di kota Oxford. Secara khusus, Dubes Rizal Sukma menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook atas kehadirannya.
Sementara Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook, menyatakan kebahagiaannya dapat hadir pada acara MOSAIC memberikan ruang pada publik Inggris untuk lebih mengenal seni dan budaya Indonesia. Councillor Colin Cook berkeyakinan bahwa kegiatan MOSAIC dapat lebih mempererat hubungan people-to-people antara Indonesia dan Inggris khususnya sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama 70 tahun.
Edward, salah seorang warga Oxford yang berada di tengah-tengah penonton menyatakan baru pertama kali mendengar suara musik gamelan yang menurutnya sangat lembut dan menimbulkan perasaan damai. Rasa penasarannya terpenuhi pada saat ia dan beberapa orang lainnya berpartisipasi pada kegiatan gamelan workshop digelar setelah penampilan beberapa tembang Sunda lainnya.
Penampilan grup London Angklung Ensemble pimpinan Ibu Hana A. Satriyo secara khusus dihadirkan dari London, menambah semarak pagelaran seni dan budaya MOSAIC. Beberapa lagu yang begitu akrab di telinga publik Inggris seperti Yesterday dan Obladi Oblada dipopulerkan grup musik kenamaan dari Inggris, the Beatles, dibawakan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) London dan masyarakat Indonesia di London.
Ketua PPI Oxford, Metri Anissa, menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI London dalam penyelenggaraan acara MOSAIC yang melibatkan komunitas Indonesia yang tinggal di kota Oxford. Acara MOSAIC tahun ini dirasakan sangat istimewa dengan adanya penampilan angklung ibu-ibu dari London dan silat oleh Prof Philip Davies dan rekannya dari Federation of Pencak Silat UK. Disamping pagelaran seni dan budaya, pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner khas Indonesia seperti rendang, sate, bakso, es teler, dan kuliner lainnya.
Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar kepada Antara London mengatakan acara MOSAIC yang digelar dari pukul 11.00 pagi hingga pukul lima sore bertempat di salah satu sudut jalan pusat perbelajaan terbesar di Oxford merupakan pagelaran seni dan budaya yang kedua kalinya dilaksanakan setelah sukses penyelenggaraannya pada tahun lalu.(ZG)
Pagelaran seni budaya Indonesia Mosaic
diadakan KBRI London bekerjasama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Oxford
dibuka Dubes Indonesia untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan International Maritime Organization (IMO), Dr. Rizal Sukma bersama Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook, ditandai pemukulan Gong sebanyak tiga kali.
Dalam sambutannya Dubes Rizal Sukma yang hadir bersama Ibu Hana A. Satriyo, menyatakan rasa bangga dan mengucapkan terima kasih kepada PPI Oxford serta masyarakat Indonesia yang tinggal di Oxford atas kerjasamanya dalam penyelenggaraan acara MOSAIC merupakan ajang promosi seni dan budaya Indonesia kepada publik Inggris di kota Oxford. Secara khusus, Dubes Rizal Sukma menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook atas kehadirannya.
Sementara Lord Mayor of Oxford, Councillor Colin Cook, menyatakan kebahagiaannya dapat hadir pada acara MOSAIC memberikan ruang pada publik Inggris untuk lebih mengenal seni dan budaya Indonesia. Councillor Colin Cook berkeyakinan bahwa kegiatan MOSAIC dapat lebih mempererat hubungan people-to-people antara Indonesia dan Inggris khususnya sebagai bagian dari penguatan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama 70 tahun.
Edward, salah seorang warga Oxford yang berada di tengah-tengah penonton menyatakan baru pertama kali mendengar suara musik gamelan yang menurutnya sangat lembut dan menimbulkan perasaan damai. Rasa penasarannya terpenuhi pada saat ia dan beberapa orang lainnya berpartisipasi pada kegiatan gamelan workshop digelar setelah penampilan beberapa tembang Sunda lainnya.
Penampilan grup London Angklung Ensemble pimpinan Ibu Hana A. Satriyo secara khusus dihadirkan dari London, menambah semarak pagelaran seni dan budaya MOSAIC. Beberapa lagu yang begitu akrab di telinga publik Inggris seperti Yesterday dan Obladi Oblada dipopulerkan grup musik kenamaan dari Inggris, the Beatles, dibawakan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) London dan masyarakat Indonesia di London.
Ketua PPI Oxford, Metri Anissa, menyampaikan terima kasih atas dukungan KBRI London dalam penyelenggaraan acara MOSAIC yang melibatkan komunitas Indonesia yang tinggal di kota Oxford. Acara MOSAIC tahun ini dirasakan sangat istimewa dengan adanya penampilan angklung ibu-ibu dari London dan silat oleh Prof Philip Davies dan rekannya dari Federation of Pencak Silat UK. Disamping pagelaran seni dan budaya, pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner khas Indonesia seperti rendang, sate, bakso, es teler, dan kuliner lainnya.
Minister Counselor KBRI London, Thomas Siregar kepada Antara London mengatakan acara MOSAIC yang digelar dari pukul 11.00 pagi hingga pukul lima sore bertempat di salah satu sudut jalan pusat perbelajaan terbesar di Oxford merupakan pagelaran seni dan budaya yang kedua kalinya dilaksanakan setelah sukses penyelenggaraannya pada tahun lalu.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar