Naik Kereta Api 13 Jam ke Moskow Demi Pemilu
News ID: 176177
London (ANTARA) -
Mohammad Farhan Ramadhan, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University, rela menempuh perjalanan 13 jam naik kereta api dari kota Kazan menuju Moskow yang berjarak sekitar 816 kilometer. “Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia. Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia”, ujar Farhan sambil menikmati bubur ayam yang disiapkan PPLN Moskow.
Lain lagi dengan cerita Ni Made Setyawati pekerja terampil di salah satu Spa Therapy di Moskow. Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists yang sengaja datang pagi-pagi sejak Pemilu dibuka pukul delapan pagi. “Kita sengaja datang pagi-pagi karena jam 12 siang mulai kerja dan pihak perusahaan mengijinkan datang pagi-pagi, ujar Ni Made.
Sementara yang lain ada yang datang hanya dua jam karena masalah ijin, namun tidak sedikit yang menunggu sampai selesai acara karena mengambil cuti.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, sempat berbincang dengan mereka dan menanyakan tentang kesan-kesan selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.
Hadir juga delapan orang pekerja profesional yang bekerja di perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow. Kesempatan Pemilu dimanfaatkan untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan haknya sebagai WNI.
Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Senin mengatakan saat ini, tercatat 1.033 orang WNI di Rusia. Namun, diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang. Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow dan diaspora mereka yang menikah dengan warga Rusia.
Dinginnya musim semi kota Moskow mencapai 0°C dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusias WNI di kota Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di KBRI Moskow pada hari Minggu, (14/4) .
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan mulai pukul delapan pagi hingga jam enam sore berjalan lancar hampir tanpa hambatan.
Menurut Ketua PPLN, Lusy Surjandari, satu-satunya kasus adalah adanya lima orang WNI yang tidak dapat mencoblos karena status mereka sebagai turis dan tidak membawa formulir A5 (pindahan), sementara tiga temannya dapat memilih karena mengantongi formulir A5.
Suasana penuh keakraban terlihat sepanjang pelaksanaan Pemilu. Tampak cukup banyak WNI yang masih bergerombol hingga berakhir acara, sambil menikmati makanan yang disiapkan panitia. Di pojok lain mereka asyik berbelanja produk makanan Indonesia seperti mie instan, kecap, bumbu instan, dan makanan kecil. “Mie instan yang paling dicari dan dalam beberapa jam langsung ludes”, ujar Dubes Wahid.
Memang produk ini untuk jenis kemasan belum masuk Rusia, namun Dubes Wahid memastikan sebentar lagi salah satu merk produk mie instan Indonesia akan menghiasi toko-toko/ supermarket di Rusia.
Sementara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Moskow, Enjay Diana, memberikan informasi tentang tata cara pencoblosan dan memastikan surat suara yang diberikan asli, bersih dan tidak ada coretan atau lubang apa pun. Proses perhitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara tanggal 17 Aprim mendatang hari yang sama dengan perhitungan suara di Indonesia.
Sebanyak 370 warga Indonesia menyalurkan hak suara mereka secara langsung di TPSLN KBRI Moskow pada Pemilu kali ini. Jumlah ini mencapai 63,5% dari 583 warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya melalui PPLN Moskow untuk pemilihan langsung.
Dari jumlah 370 orang tersebut, terdiri dari 223 orang wanita dan 147 orang pria. Di samping itu, hingga tanggal 14 April 2019 PPLN Moskow telah menerima 183 surat suara melalui pos dan masih menantikan diterimanya surat suara melalui pos. Sebanyak 513 surat suara telah dikirimkan PPLN Moskow sejak 14 Maret lalu.
Dubes Wahid dan isteri menyalurkan hak suaranya di pagi hari dan turut pula mengikuti rangkaian kegiatan Pemilu hingga penutupan acara. “Saya sangat mengapresiasi partisipasi warga Indonesia yang sangat antusias dan tertib untuk menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 ini, walaupun hari ini cuaca masih dingin dan sempat turun hujan salju”, demikian Dubes Wahid. (ZG)
Mohammad Farhan Ramadhan, mahasiswa Indonesia penerima beasiswa dari Pemerintah Rusia di Kazan Federal University, rela menempuh perjalanan 13 jam naik kereta api dari kota Kazan menuju Moskow yang berjarak sekitar 816 kilometer. “Ini Pemilu pertama saya dan saya ingin mempunyai andil juga dalam menyalurkan hak suara saya sebagai warga negara demi bangsa Indonesia. Saya sengaja datang dan tidak menggunakan jasa pos karena ingin bersilaturahmi dengan sesama warga Indonesia di Rusia”, ujar Farhan sambil menikmati bubur ayam yang disiapkan PPLN Moskow.
Lain lagi dengan cerita Ni Made Setyawati pekerja terampil di salah satu Spa Therapy di Moskow. Bersama sekitar 30 orang temannya sesama spa therapists yang sengaja datang pagi-pagi sejak Pemilu dibuka pukul delapan pagi. “Kita sengaja datang pagi-pagi karena jam 12 siang mulai kerja dan pihak perusahaan mengijinkan datang pagi-pagi, ujar Ni Made.
Sementara yang lain ada yang datang hanya dua jam karena masalah ijin, namun tidak sedikit yang menunggu sampai selesai acara karena mengambil cuti.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, sempat berbincang dengan mereka dan menanyakan tentang kesan-kesan selama bekerja di Rusia. Mereka mengatakan selama ini tidak masalah, gaji selalu tepat waktu dan sesuai kontrak serta akomodasi cukup memadai.
Hadir juga delapan orang pekerja profesional yang bekerja di perusahaan LG yang direkrut dari LG Indonesia. Mereka mengaku sudah tiga tahun di Rusia, namun belum melakukan lapor diri ke KBRI Moskow. Kesempatan Pemilu dimanfaatkan untuk lapor diri dan sekaligus menyalurkan haknya sebagai WNI.
Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Senin mengatakan saat ini, tercatat 1.033 orang WNI di Rusia. Namun, diperkirakan jumlahnya mencapai sekitar 1.300 orang. Hampir separuhnya adalah mahasiswa, selebihnya berasal dari kalangan tenaga terampil, profesional, keluarga besar KBRI Moskow dan diaspora mereka yang menikah dengan warga Rusia.
Dinginnya musim semi kota Moskow mencapai 0°C dan disertai rintik hujan salju, tidak menyurutkan antusias WNI di kota Moskow dan sekitarnya untuk mendatangi Tempat Pemungutan Suara Luar Negeri (TPSLN) di KBRI Moskow pada hari Minggu, (14/4) .
Pemungutan suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota DPR 2019 yang dilaksanakan mulai pukul delapan pagi hingga jam enam sore berjalan lancar hampir tanpa hambatan.
Menurut Ketua PPLN, Lusy Surjandari, satu-satunya kasus adalah adanya lima orang WNI yang tidak dapat mencoblos karena status mereka sebagai turis dan tidak membawa formulir A5 (pindahan), sementara tiga temannya dapat memilih karena mengantongi formulir A5.
Suasana penuh keakraban terlihat sepanjang pelaksanaan Pemilu. Tampak cukup banyak WNI yang masih bergerombol hingga berakhir acara, sambil menikmati makanan yang disiapkan panitia. Di pojok lain mereka asyik berbelanja produk makanan Indonesia seperti mie instan, kecap, bumbu instan, dan makanan kecil. “Mie instan yang paling dicari dan dalam beberapa jam langsung ludes”, ujar Dubes Wahid.
Memang produk ini untuk jenis kemasan belum masuk Rusia, namun Dubes Wahid memastikan sebentar lagi salah satu merk produk mie instan Indonesia akan menghiasi toko-toko/ supermarket di Rusia.
Sementara Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) Moskow, Enjay Diana, memberikan informasi tentang tata cara pencoblosan dan memastikan surat suara yang diberikan asli, bersih dan tidak ada coretan atau lubang apa pun. Proses perhitungan suara akan dilakukan secara terbuka untuk umum dan serentak dengan 130 PPLN lainnya di 96 negara tanggal 17 Aprim mendatang hari yang sama dengan perhitungan suara di Indonesia.
Sebanyak 370 warga Indonesia menyalurkan hak suara mereka secara langsung di TPSLN KBRI Moskow pada Pemilu kali ini. Jumlah ini mencapai 63,5% dari 583 warga Indonesia yang sudah mendaftarkan diri sebelumnya melalui PPLN Moskow untuk pemilihan langsung.
Dari jumlah 370 orang tersebut, terdiri dari 223 orang wanita dan 147 orang pria. Di samping itu, hingga tanggal 14 April 2019 PPLN Moskow telah menerima 183 surat suara melalui pos dan masih menantikan diterimanya surat suara melalui pos. Sebanyak 513 surat suara telah dikirimkan PPLN Moskow sejak 14 Maret lalu.
Dubes Wahid dan isteri menyalurkan hak suaranya di pagi hari dan turut pula mengikuti rangkaian kegiatan Pemilu hingga penutupan acara. “Saya sangat mengapresiasi partisipasi warga Indonesia yang sangat antusias dan tertib untuk menyalurkan hak suara mereka pada Pemilu 2019 ini, walaupun hari ini cuaca masih dingin dan sempat turun hujan salju”, demikian Dubes Wahid. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar