KBRI Dili gelar pameran pendidikan
News ID: 194755
Jakarta (ANTARA) -
KBRI Dili menyelenggarakan Indonesia Higher Education Expo (IHEE) 2019 dengan tema "Achieving Your Success Through Better Education 4.0" guna mendorong pemuda-pemudi Timor-Leste untuk menggapai cita-cita dan kesuksesan melalui pendidikan yang dapat menjawab tantangan saat ini dan masa mendatang.
Sekretaris II/Pensosbud KBRI Dili, Timor Leste, Bambang Purwanto dalam keterangan yang diterima Antara, Kamis, IHEE 2019 merupakan wadah untuk meningkatkan kerja sama dibidang pendidikan tinggi termasuk riset dan pertukaran iptek, meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan di Indonesia sebagai mitra terpercaya Timor-Leste, dan membuka akses seluas-luasnya bagi pemuda-pemudi Timor-Leste untuk dapat mengikuti pendidikan di Indonesia sebagai salah satu pilihan utama pendidikan tinggi bagi masyarakat Timor-Leste.
Diharapkan, melalui kegiatan ini pengunjung dapat memperoleh informasi yang memadai dan akurat mengenai apa yang ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terutama bagi yang sedang mempersiapkan diri atau berencana melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Indonesia, sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu, saya mendorong kepada para pelajar dan pengunjung pameran untuk memanfaatkan kesempatan.
IHEE 2019 diikuti oleh 23 perguruan tinggi/universitas negeri dan swasta, 19 dari Indonesia dan empat dari Timor-Leste, yaitu Universias Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Surabaya, Universitas Telkom, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tadulako, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Terbuka, Universitas Presiden, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Kristen Duta Wacana, Politeknik Negeri Bali, STIKOM Bali, Institut Teknologi Yogyakarta, Universidade de Dili, Institute of Business Dili, Universidade de Paz, ISC Crystal, Universitas Jember, Universitas Timor, dan Sekolah Pariwisata Triatma Surya Jaya Bali.
Kegiatan IHEE 2019, berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 April meliputi sajian hiburan dan atraksi budaya Indonesia dan Timor-Leste, pameran dan presentasi dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang mengikuti IHEE 2019, seminar pendidikan, konsultasi pendidikan dan seleksi mahasiswa onsite yang dipusatkan di Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Av. Bpo. de Medeiros, Dili.
Puncak acara dan penutupan IHEE 2019 diselenggarakan di Area Parkir Timor Plasa pada tanggal 27 April mendatang dan menampilkan promosi ekonomi, tampilan budaya dan hiburan oleh Gerson Olievera dan Style Voice dari Jakarta, Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P membuka secara resmi IHEE 2019 sekaligus meresmikan pengoperasian PBI di Dili yang ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian dan pengguntingan pita bersama Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste Dr. Dionisio da Costa Babo Soares dan Duta Besar RI Sahat Sitorus.
Hadir dalam acara tersebut beberapa Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, perwakilan Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor Leste, Korps Diplomatik di Timor Leste, akademisidan undangan lainnya.
PBI merupakan merupakan keputusan politik antara Indonesia dan Timor-Leste yang memiliki makna strategis dalam mempererat dan memperkokoh hubungan dan kerjasama antara Indonesia–Timor-Leste, serta menjadi salah satu instrumen soft power dari politik luar negeri kedua negara. PBI merupakan sarana untuk meningkatkan dan memperkuat “people to people contact” dan mempererat hubungan persahabatan antara kedua bangsa melalui berbagai upaya dan kegiatan bersama secara terencana, terarah dan profesional di bidang sosial-budaya dengan sarana dan prasarana yang memadai.
PBI dibangun sejak tahun 2014 dan peletakkan batu pertamanya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PBI mulai beroperasi pada tahun 2016. PBI berdiri di atas lahan seluas 2.500 m2 dan memiliki gedung 6 lantai. Pembangunan PBI merupakan suatu keputusan politik antara Indonesia dan Timor-Leste.
Dalam pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri RDTL, Xanana Gusmao di Istana Negara pada 29 April 2008, Presiden RI mengharapkan dapat dibangun Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Dili. Hal itu kemudian diperkuat dengan hasil Joint Ministerial Meeting (JMC) Ke-4 Indonesia–Timor-Leste yang menyepakati pembangunan PBI di Dili. (ZG)
KBRI Dili menyelenggarakan Indonesia Higher Education Expo (IHEE) 2019 dengan tema "Achieving Your Success Through Better Education 4.0" guna mendorong pemuda-pemudi Timor-Leste untuk menggapai cita-cita dan kesuksesan melalui pendidikan yang dapat menjawab tantangan saat ini dan masa mendatang.
Sekretaris II/Pensosbud KBRI Dili, Timor Leste, Bambang Purwanto dalam keterangan yang diterima Antara, Kamis, IHEE 2019 merupakan wadah untuk meningkatkan kerja sama dibidang pendidikan tinggi termasuk riset dan pertukaran iptek, meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan di Indonesia sebagai mitra terpercaya Timor-Leste, dan membuka akses seluas-luasnya bagi pemuda-pemudi Timor-Leste untuk dapat mengikuti pendidikan di Indonesia sebagai salah satu pilihan utama pendidikan tinggi bagi masyarakat Timor-Leste.
Diharapkan, melalui kegiatan ini pengunjung dapat memperoleh informasi yang memadai dan akurat mengenai apa yang ditawarkan oleh berbagai perguruan tinggi di Indonesia, terutama bagi yang sedang mempersiapkan diri atau berencana melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi di Indonesia, sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya. Oleh karena itu, saya mendorong kepada para pelajar dan pengunjung pameran untuk memanfaatkan kesempatan.
IHEE 2019 diikuti oleh 23 perguruan tinggi/universitas negeri dan swasta, 19 dari Indonesia dan empat dari Timor-Leste, yaitu Universias Brawijaya, Universitas Airlangga, Universitas Diponegoro, Universitas Surabaya, Universitas Telkom, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Tadulako, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Terbuka, Universitas Presiden, Universitas Kristen Satya Wacana, Universitas Kristen Duta Wacana, Politeknik Negeri Bali, STIKOM Bali, Institut Teknologi Yogyakarta, Universidade de Dili, Institute of Business Dili, Universidade de Paz, ISC Crystal, Universitas Jember, Universitas Timor, dan Sekolah Pariwisata Triatma Surya Jaya Bali.
Kegiatan IHEE 2019, berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 April meliputi sajian hiburan dan atraksi budaya Indonesia dan Timor-Leste, pameran dan presentasi dari seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta yang mengikuti IHEE 2019, seminar pendidikan, konsultasi pendidikan dan seleksi mahasiswa onsite yang dipusatkan di Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Av. Bpo. de Medeiros, Dili.
Puncak acara dan penutupan IHEE 2019 diselenggarakan di Area Parkir Timor Plasa pada tanggal 27 April mendatang dan menampilkan promosi ekonomi, tampilan budaya dan hiburan oleh Gerson Olievera dan Style Voice dari Jakarta, Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P membuka secara resmi IHEE 2019 sekaligus meresmikan pengoperasian PBI di Dili yang ditandai dengan penandatanganan prasasti peresmian dan pengguntingan pita bersama Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Timor Leste Dr. Dionisio da Costa Babo Soares dan Duta Besar RI Sahat Sitorus.
Hadir dalam acara tersebut beberapa Pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, perwakilan Kementerian Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Kebudayaan Timor Leste, Korps Diplomatik di Timor Leste, akademisidan undangan lainnya.
PBI merupakan merupakan keputusan politik antara Indonesia dan Timor-Leste yang memiliki makna strategis dalam mempererat dan memperkokoh hubungan dan kerjasama antara Indonesia–Timor-Leste, serta menjadi salah satu instrumen soft power dari politik luar negeri kedua negara. PBI merupakan sarana untuk meningkatkan dan memperkuat “people to people contact” dan mempererat hubungan persahabatan antara kedua bangsa melalui berbagai upaya dan kegiatan bersama secara terencana, terarah dan profesional di bidang sosial-budaya dengan sarana dan prasarana yang memadai.
PBI dibangun sejak tahun 2014 dan peletakkan batu pertamanya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. PBI mulai beroperasi pada tahun 2016. PBI berdiri di atas lahan seluas 2.500 m2 dan memiliki gedung 6 lantai. Pembangunan PBI merupakan suatu keputusan politik antara Indonesia dan Timor-Leste.
Dalam pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri RDTL, Xanana Gusmao di Istana Negara pada 29 April 2008, Presiden RI mengharapkan dapat dibangun Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Dili. Hal itu kemudian diperkuat dengan hasil Joint Ministerial Meeting (JMC) Ke-4 Indonesia–Timor-Leste yang menyepakati pembangunan PBI di Dili. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar