OJK undang investor Inggris investasi di Pasar Keuangan
News ID: 183184
London (ANTARA) -
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengundang investor Inggris untuk menggenjot investasinya di pasar keuangan Indonesia yang sedang tumbuh pesat.
Hal itu disampaikan Wimboh Santoso, dalam Indonesia Executive Forum 2019 di London, Inggris Raya untuk memberikan update terkini perekonomian Indonesia, sekaligus mengundang investor Inggris berinvestasi di Indonesia.
Direktur Eksekutif YIPA Inggris Raya, Steven Marcelino kepada Antara London, Kamis mengatakan Forum yang dihadiri puluhan investor dan direktur kawakan Inggris ini diadakan Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) Inggris Raya berkerja sama dengan Bank Indonesia London, Institute of Directors (IoD) London, Accenture dan Prudential.
Lebih lanjut Wimboh Santoso menyampaikan perekonomian Indonesia yang tumbuh di angka 5.17% YoY di 2018, paling tinggi ketiga diantara negara-negara G20 setelah India dan Tiongkok, hal ini membuktikan Indonesia memilki fundamental ekonomi makro yang solid.
Indonesia mampu keluar dari tekanan dinamika global dari normalisasi suku bunga dan tensi perang dagang AS Tiongkok. Sejak awal tahun 2019 nilai tukar IDR mulai stabil dan kinerja IHSG terus meningkat bersamaan dengan masuknya modal asing seiring positifnya persepsi investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingkat inflasi Indonesia juga stabil dan cukup rendah dimana inflasi berada di level 2.48% pada Maret.
Chairman Institute of Directors, David Stringer-Lamarre mengatakan direktur dan pengusaha di London dan distrik City of London terbangun akan peluang investasi di Indonesia yang begitu luar biasa. London is open for business dan tekat untuk membangun hubungan dengan Indonesia yang perekonomiannya terbesar di Kawasan ASEAN”. City of London adalah jantung industri pasar keuangan dan komersial di Inggris.
Sementara itu Direktur Eksekutif Jardine Matheson Holdings, Lord James Sassoon dan Direktur Prudential Group untuk Regulatory and Government Relations, Julian Adams bergabung sebagai panelists. Lord Sassoon yang pernah menjabat sebagai Treasury Minister di Inggris sejak 2010-2013 kagum atas prestasi Indonesia yang mampu melakukan diversifikasi dalam financial market development.
Jardine melalui subsidiari di Indonesia, Astra International dan berbagai anak bisnis di industri perbankan, asuransi dan leasing bertumbuh cukup baik dikarenakan demografi yang sehat dan regulasi yang kondusif.
Lord Sassoon mengingatkan Indonesia pun dapat menarik modal yang cukup besar untuk membantu pembanguan infrastruktur di Indonesia dari global IDR-denominasi Komodo Bonds dengan listing di London Stock Exchange.
Beberapa BUMN memanfaatkan instrumen Komodo Bonds yaitu PT Jasa Marga dan PT Wijaya Karya. Julian Adams mempaparkan pentingnya peran Asuransi memobilisasi investasi jangka panjang dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.
Forum berlangsung di markas besar Accenture UK dihadiri Chief Executive Bank Mandiri Europe Ltd, Nyoman Suarja, dan General Manager Bank Negara Indonesia London Branch, Ujuan Marihot sebagai representasi dari Bank BUMN yang mendukung misi YIPA untuk meningkatkan jaringan bisnis dan investasi antara Indonesia dan Inggris Raya dan Direktur Bank Indonesia London, Donny Hutabarat.(ZG)
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengundang investor Inggris untuk menggenjot investasinya di pasar keuangan Indonesia yang sedang tumbuh pesat.
Hal itu disampaikan Wimboh Santoso, dalam Indonesia Executive Forum 2019 di London, Inggris Raya untuk memberikan update terkini perekonomian Indonesia, sekaligus mengundang investor Inggris berinvestasi di Indonesia.
Direktur Eksekutif YIPA Inggris Raya, Steven Marcelino kepada Antara London, Kamis mengatakan Forum yang dihadiri puluhan investor dan direktur kawakan Inggris ini diadakan Young Indonesian Professionals’ Association (YIPA) Inggris Raya berkerja sama dengan Bank Indonesia London, Institute of Directors (IoD) London, Accenture dan Prudential.
Lebih lanjut Wimboh Santoso menyampaikan perekonomian Indonesia yang tumbuh di angka 5.17% YoY di 2018, paling tinggi ketiga diantara negara-negara G20 setelah India dan Tiongkok, hal ini membuktikan Indonesia memilki fundamental ekonomi makro yang solid.
Indonesia mampu keluar dari tekanan dinamika global dari normalisasi suku bunga dan tensi perang dagang AS Tiongkok. Sejak awal tahun 2019 nilai tukar IDR mulai stabil dan kinerja IHSG terus meningkat bersamaan dengan masuknya modal asing seiring positifnya persepsi investor global terhadap prospek ekonomi Indonesia. Tingkat inflasi Indonesia juga stabil dan cukup rendah dimana inflasi berada di level 2.48% pada Maret.
Chairman Institute of Directors, David Stringer-Lamarre mengatakan direktur dan pengusaha di London dan distrik City of London terbangun akan peluang investasi di Indonesia yang begitu luar biasa. London is open for business dan tekat untuk membangun hubungan dengan Indonesia yang perekonomiannya terbesar di Kawasan ASEAN”. City of London adalah jantung industri pasar keuangan dan komersial di Inggris.
Sementara itu Direktur Eksekutif Jardine Matheson Holdings, Lord James Sassoon dan Direktur Prudential Group untuk Regulatory and Government Relations, Julian Adams bergabung sebagai panelists. Lord Sassoon yang pernah menjabat sebagai Treasury Minister di Inggris sejak 2010-2013 kagum atas prestasi Indonesia yang mampu melakukan diversifikasi dalam financial market development.
Jardine melalui subsidiari di Indonesia, Astra International dan berbagai anak bisnis di industri perbankan, asuransi dan leasing bertumbuh cukup baik dikarenakan demografi yang sehat dan regulasi yang kondusif.
Lord Sassoon mengingatkan Indonesia pun dapat menarik modal yang cukup besar untuk membantu pembanguan infrastruktur di Indonesia dari global IDR-denominasi Komodo Bonds dengan listing di London Stock Exchange.
Beberapa BUMN memanfaatkan instrumen Komodo Bonds yaitu PT Jasa Marga dan PT Wijaya Karya. Julian Adams mempaparkan pentingnya peran Asuransi memobilisasi investasi jangka panjang dan turut berkontribusi dalam pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.
Forum berlangsung di markas besar Accenture UK dihadiri Chief Executive Bank Mandiri Europe Ltd, Nyoman Suarja, dan General Manager Bank Negara Indonesia London Branch, Ujuan Marihot sebagai representasi dari Bank BUMN yang mendukung misi YIPA untuk meningkatkan jaringan bisnis dan investasi antara Indonesia dan Inggris Raya dan Direktur Bank Indonesia London, Donny Hutabarat.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar