Indonesia tegaskan jalan menuju industri 4.0
News ID: 162030
London (ANTARA) - Kepala BKPM, Thomas Lembong, mengatakan Making Indonesia 4,0” merupakan inisiatif yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu ini yang akan mendorong produktivitas dan daya saing industri manufaktur Indonesia.
Hal itu disampaikan Thomas Lembong, usai acara serah terima Indonesia sah menjadi Partner Country Hannover Messe 2020, terhitung sejak Selasa (2/4) lalu , demikian Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, Jumat.
Acara serah terima Indonesia menjadi Partner Country Hannover Messe 2020 ditandai dengan serah terima Partner Country Hannover Messe dari Swedia, selaku Partner Country 2019, kepada Indonesia.
Dari Indonesia, serah terima diwakili Kepala BKPM, Thomas Lembong, yang sebelumnya juga hadir pada acara pembukaan pameran . Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi partner country Hannover Messe.
Thomas Lembong mengatakan Indonesia sebagai Negara Mitra di 2020, akan manfaatkan peluang ini untuk mempromosikan kerjasama, kemitraan, perdagangan dan investasi.
Menurutnya menjadi mitra Hannover Messe akan melengkapi inisiatif “Making Indonesia 4,0”. Inisiatif yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu ini akan mendorong produktivitas dan daya saing industri manufaktur Indonesia.
Kepala BKPM yang hadir mewakili Menteri Perindustrian RI mengatakan Indonesia telah menyiapkan peta jalan implementasi industri 4.0. Peta jalan ini fokus pada peningkatan arus barang, penguatan UKM, peningkatan investasi, penguatan infrastruktur digital serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara khusus, Indonesia akan mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi melalui kerja sama kemitraan dengan universitas, pelaku usaha, serta kerja sama internasional.
Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional–Kementerian Perindustrian RI, Ngakan Antara, menjelaskan untuk Hannover Messe tahun depan, Indonesia tengah menyiapkan beberapa perusahaan yang akan menunjukkan kemajuan industri nasional.
Sesuai dengan tema Making Indonesia 4,0, ada lima sektor industri prioritas yang akan ditampilkan. Kelima sektor tersebut adalah makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia/farmasi.
Dubes Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, di luar lima sektor prioritas nasional tadi, juga mendorong agar industri dirgantara juga tampil pada Hannover Messe 2020.
Sebagai gambaran, pada Hannover Messe yang berlangsung sampai 5 April, Swedia membawa 160 perusahaan, seperti ABB, Ericsson, Combient, SKF dan Tetra Pak.
Kegiatan serah terima Partner Country Hannover Messe dilaksanakan di sela – sela ASEAN Forum 2019, dengan tema “Southeast Asia’s Transformation to Industry 4.0”. Forum tersebut diadakan Kamar Dagang dan Industri Jerman dan dihadiri sejumlah pebisnis ASEAN. (ZG)
Hal itu disampaikan Thomas Lembong, usai acara serah terima Indonesia sah menjadi Partner Country Hannover Messe 2020, terhitung sejak Selasa (2/4) lalu , demikian Pensosbud KBRI Berlin, Hannan Hadi kepada Antara London, Jumat.
Acara serah terima Indonesia menjadi Partner Country Hannover Messe 2020 ditandai dengan serah terima Partner Country Hannover Messe dari Swedia, selaku Partner Country 2019, kepada Indonesia.
Dari Indonesia, serah terima diwakili Kepala BKPM, Thomas Lembong, yang sebelumnya juga hadir pada acara pembukaan pameran . Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi partner country Hannover Messe.
Thomas Lembong mengatakan Indonesia sebagai Negara Mitra di 2020, akan manfaatkan peluang ini untuk mempromosikan kerjasama, kemitraan, perdagangan dan investasi.
Menurutnya menjadi mitra Hannover Messe akan melengkapi inisiatif “Making Indonesia 4,0”. Inisiatif yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu ini akan mendorong produktivitas dan daya saing industri manufaktur Indonesia.
Kepala BKPM yang hadir mewakili Menteri Perindustrian RI mengatakan Indonesia telah menyiapkan peta jalan implementasi industri 4.0. Peta jalan ini fokus pada peningkatan arus barang, penguatan UKM, peningkatan investasi, penguatan infrastruktur digital serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Secara khusus, Indonesia akan mendorong pendidikan dan pelatihan vokasi melalui kerja sama kemitraan dengan universitas, pelaku usaha, serta kerja sama internasional.
Plt. Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional–Kementerian Perindustrian RI, Ngakan Antara, menjelaskan untuk Hannover Messe tahun depan, Indonesia tengah menyiapkan beberapa perusahaan yang akan menunjukkan kemajuan industri nasional.
Sesuai dengan tema Making Indonesia 4,0, ada lima sektor industri prioritas yang akan ditampilkan. Kelima sektor tersebut adalah makanan dan minuman, tekstil, otomotif, elektronika, dan kimia/farmasi.
Dubes Indonesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno, yang hadir pada kesempatan tersebut mengatakan, di luar lima sektor prioritas nasional tadi, juga mendorong agar industri dirgantara juga tampil pada Hannover Messe 2020.
Sebagai gambaran, pada Hannover Messe yang berlangsung sampai 5 April, Swedia membawa 160 perusahaan, seperti ABB, Ericsson, Combient, SKF dan Tetra Pak.
Kegiatan serah terima Partner Country Hannover Messe dilaksanakan di sela – sela ASEAN Forum 2019, dengan tema “Southeast Asia’s Transformation to Industry 4.0”. Forum tersebut diadakan Kamar Dagang dan Industri Jerman dan dihadiri sejumlah pebisnis ASEAN. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar