London (ANTARA) - Kehadiran Kepala BKPM pada Hannover Messe 2019 yang mewakili Menteri Perindustrian RI memiliki arti tersendiri bagi Indonesia. Di sela-sela pameran berlangsung sampai tanggal 5 April mendatang, akan dilakukan serah terima Negara Mitra Hannover Messe dari Swedia ke Indonesia. Indonesia terpilih menjadi negara mitra untuk penyelenggaraan pameran tahun 2020 dan menjadi negara pertama di ASEAN, demikian Fungsi Pensosbud KBRI Belin Hannan Hadi kepada Antara London, Selasa. Kepala BKPM, Thomas Lembong didampingi Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno serta delegasi Kementerian Perindustrian menghadiri pameran teknologi industri terbesar di dunia, Hannover Messe 2019. Pameran tahun ini dibuka Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Perdana Menteri Swedia, Stean Löfven, Minggu (31/3) dimana Swedia menjadi Negara Mitra Hannover Messe 2019. Membuka Pameran, Kanselir Merkel menggarisbawahi pentingnya peranan artificial intelligence (AI) untuk kemajuan industri 4.0. “AI akan menopang Revolusi Industri Keempat dan untuk itu strateginya perlu terus dikembangkan. Kanselir Merkel menyebutkan selain AI, peran jaringan 5G bagi Industi 4.0 juga menjadi perhatian Jerman. Bagi Jerman standar 5G harus dikaji secara utuh dan menyeluruh terutama dari sisi keamanannya. Adapun pabrikan atau penyedia teknologinya bisa dari negara mana saja. Jerman dan UE saat ini tengah menyusun standar jaringan 5G yang tepat bagi Eropa. Sementara itu, PM Löfven memuji kecanggihan industri Jerman yang berhasil mengembangkan teknik otomasi, sistem cyber, dan cognitive computing. “Dahulu teknologi ini hanya sebatas kemungkinan. Tapi saat ini menjadi syarat standar bagii perusahaan yang ingin mempertahankan posisinya di dunia industri global”, ujanya. Sebagai negara mitra Hannover Messe 2019, Swedia membawa 160 perusahaan untuk menjalin kemitraan bisnis dengan perusahaan dari negara lainnya. Setiap tahunnya, pameran ini rata-rata dihadiri sekitar 6.500 peserta dan 300 ribu pengunjung dari 75 negara Menghadiri pameran tahun ini, Kepala BKPM melihat secara langsung banyaknya inovasi teknologi di bidang energi, teknologi berkelanjutan dan otomasi produksi. Selain itu, Kepala BKPM, Thomas Lembong juga bertemu dengan Dirjen United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) membahas kerja sama investasi dan industri. Thomas Lembong menyatakan Indonesia siap bekerja sama dengan UNIDO di bidang peningkatan kemampuan sumber daya manusia industri dan teknologi. Kerja sama tersebut antara lain diwujudkan melalui pengembangan pendidikan vokasi. Dirjen UNIDO mendukung gagasan ini dan akan menindaklanjutinya.(ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar