KJRI GELAR PROMOSI PERDAGANGAN DAN INVESTASI DI MELLE JERMAN
London, 30/4 (ANTARA) - Konsul Jenderal RI (KJRI) Hamburg melakukan promosi perdagangan dan investasi dengan mengelar pertemuan bisnis yang bertema "German-Indonesian Business Evening" di Hotel Melle, kota Melle, negara bagian Niedersachsen, Jerman.
Pertemuan bisnis itu digelar KJRI Hamburg bersama Kamar Dagang dan Industri Osnabruck-Emsland, Akademi Kejuruan Teknik Perkayuan Melle dan perusahaan Asia Consulting & Project Management (ACPM) Osnabruck, demikian keterangan pers yang diterima Antara London dari KJRI Hamburg, Kamis.
Tampil sebagai pembicara dalam pertemuan bisnis yang dihadiri sekitar 30 pengusaha adalah Martin Krummeck dari Kamar Dagang & Industri Jerman-Indonesia di Jakarta (Ekonid), Siegbert Raabe dari ACPM dan Harald Plo? dari perusahaan mebel Plo? & Co. GmbH Hamburg.
Konsul Jenderal RI Teuku Darmawan dalam sambutannya mengatakan bahwa "business meeting" itu bertujuan untuk menyebarkan informasi mengenai perkembangan situasi perdagangan dan investasi di Indonesia yang relatif baik meskipun terjadi krisis ekonomi secara global.
Dia mengharapkan dengan informasi tersebut para pengusaha Jerman tidak perlu meragukan untuk melakukan investasi di Indonesia yang merupakan lokasi dan tujuan yang menarik.
Menurut Teuku Darmawan, situasi politik dan jaminan keamanan yang kondusif menjadikan Indonesia menarik bagi perdagangan dan investasi.
Hal ini, ujarnya terlihat dari pertumbuhan ekonomi 4,5 persen pada triwulan pertama 2009 sehingga Indonesia menempati urutan ketiga setelah China dan India dan relatif lebih baik dari negara-negara ASEAN lainnya.
Indonesia dengan posisi penting di Asia Tenggara dan ASEAN telah menjadi anggota G20 mewakili negara-negara berkembang, ujarnya.
Sementara itu Martin Krummeck dari Kamar Dagang & Industri Jerman-Indonesia di Jakarta (Ekonid) mengatakan bahwa situasi politik dan jaminan keamanan di Indonesia yang terlihat dari proses pemilihan calon anggota legislatif yang berjalan lancar.
Ditekankannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat pesat, bisnis usaha dan daya serap berada di kawasan ASEAN.
Menurut Martin Krummeck, Jerman menempati urutan ketujuh dengan 22 proyek senilai 198,4 juta dolar AS dalam investasi 2008, padahal jumlah kumulatif investasi 2008 mencapai 10,72 milyar dolar AS.
Sementara itu Siegbert Raabe dari Asia Consulting & Project Management (ACPM) mengatakan bahwa orientasi pengusaha Jerman ke kawasan Asia Pasifik masih relatif kecil mengingat ekspor Jerman akhir-akhir ini tidak melebihi 9,8 persen dari jumlah perdagangan luar negerinya.
Dalam tahun 90-an Jerman merupakan mitra dagang utama Indonesia, tetapi kini volume perdagangannya semakin menurun.
Untuk itu ia mengajak Pengusaha Osnabruck mengembangkan bisnisnya dengan Indonesia termasuk dalam bidang perkayuan karena Osnabruck memiliki industri-industri pengolah.
Dalam kesempatan itu Harald Plo? sebagai pengusaha mebel yang memanfaatkan peluang bisnis mebel di Indonesia sejak 20 tahun menjelaskan keberhasilannya melalui pendirian gudang mebel di kawasan berikat pelabuhan Semarang untuk mengadakan pemeriksaan akhir terhadap produk mebel sebelum dikapalkan ke Jerman dan negara Eropa lainnya.
Pendirian gudang mebel telah memberikan lapangan kerja bagi para tukang kayu di samping pendidikan terhadap peningkatan mutu mebel, ujarnya.
Penyelenggaraan business meeting mendapat tanggapan positif dari para pengusaha Jerman khususnya terhadap perkembangan bisnis di Indonesia dan beberapa di antaranya mengajukan pertanyaan sehubungan dengan bidang bisnis dan langkah-langkah yang perlu dilakukan.
Konjen RI Tengku Darmawan pada kesempatan itu juga menyatakan kesediaannya untuk memberikan bantuan yang diperlukan.***2***
(U-ZG/a/b003/B003).
(T.H-ZG/A/B003/B003) 30-04-2009 02:45:25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar