STUDI PERTAHANAN PERKUAT HUBUNGAN INDONESIA JERMAN
London, 29/4 (ANTARA) - Sebanyak 43 orang peserta kursus musim panas (Summer Course) studi Pertahanan Institut Teknologi Bandung (ITB) disambut hangatnya cuaca kota Berlin, Jerman.
Kepala Divisi Global Issues/PBB Kemlu Jerman Stefan Schluetter, menyampaikan kehangatan tersebut menjadi pertanda baik bagi semakin hangat dan eratnya hubungan kerjasama Jerman dan Indonesia.
Hal itu disampaikan Stefan Schluetter, pada saat acara pembukaan program Summer Course Studi Pertahanan "Berlin Week" di Universitas Humboldt Berlin, demikian keterangan pers dari KBRI Berlin yang diterima Antara London, Rabu.
Schluetter juga menyampaikan bahwa peserta tahun ini merupakan peserta yang paling aktif dan dinamis dengan komposisi yang seimbang dari kalangan militer dan sipil akademisi, jurnalis, peneliti, PNS berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa siswa program tersebut antara lain Agus Harimurti Yudhoyono, Anak Agung Banyu Perwita (Unpar) dan Mangadari Situmorang (Parahyangan Center for International Studies).
Pembukaan "Berlin Week" dihadiri Dirjen Strahan Dephan, Mayjen TNI Syarifudin Tippe, Wakil Kepala Perwakilan RI Berlin, Wajid Fauzi, Wakil Dekan dan Direktur Studi Kawasan Eropa Universitas Parahyangan, Kepala Studi Pertahanan ITB, pengurus/staf pengajar Universitas Pertahanan Indonesia (IDU-Indonesian Defense University).
Program Berlin Week merupakan bagian akhir dari rangkaian program Summer Course Studi Pertahanan ITB di Jerman sebelumnya di kota Giessen dan Rauischholzhausen bekerjasama dengan Universitas Giessen, Universitas Jena dan Universitas Parahyangan Bandung.
Program Summer Course tersebut merupakan bagian dari bantuan kerjasama Kementerian Luar Negeri Jerman di bidang Indonesian Security Sector Reform, yang pada tahun 2009 ini memasuki tahun ketiga.
Direncanakan Program Studi Pertahanan ITB akan diintegrasikan ke dalam struktur Universitas Pertahanan Indonesia yang diresmikan pendiriannya oleh Presiden RI bulan Maret lalu.
Wakil Kepala Perwakilan RI Berlin, Wajid Fauzi mengatakan program ini sangat bermanfaat bagi pengembangan human capital di Indonesia, terutama dalam upaya mencetak calon pemimpin bangsa di masa depan.
Diharapkannya peserta program dapat menjadi mesin penggerak pembangunan di Indonesia.
Selama di Jerman, mahasiswa Indonesia juga mempelajari politik, ekonomi, sosial dan pertahanan Jerman dan Eropa.
Para peserta berkesempatan mengunjungi Parlemen Jerman, Bundestag, Dewan Perwakilan Regional Bundesrat, Perwakilan Uni Eropa, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kerjasama Ekonomi Jerman.
Di sela-sela kunjungan studi ke Berlin, para siswa melakukan tatap muka dan dialog dengan Duta Besar RI Berlin beserta jajaran staf KBRI Berlin.
Duta Besar Eddy Pratomo dalam kesempatan tersebut menyampaikan perkembangan hubungan bilateral Indonesia-Jerman serta peluang dan tantangan ke depan dalam meningkatkan hubungan kedua negara.(U-ZG)***3***
(T.H-ZG/B/S005/S005) 29-04-2009 05:01:51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar