INDONESIA DINILAI BERHASIL TANGANI PANDEMI FLU BURUNG
London, 11/6 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dinilai berhasil dalam menangani pengendalian flu burung dan diharapkan akan dapat menjadi salah satu referensi kesiapsiagaan global dalam menangani pandemi influenza.
Hal itu disampaikan Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Influenza (Komnas FBPI) Bayu Krisnamurthi dalam wawancaranya dengan koresponden Antara London, Rabu sore.
Kehadiran Bayu Krisnamurthi di Kerajaan Inggris mengikuti pertemuan Global Pandemic Response Improving Internasional Co-ordinator yang digelar di Wilton Park Steyning, West Sussex, Inggris selama tiga hari sejak Senin.
Indonesia mendapat kehormatan memberikan sambutan kunci dan bagian dari panel yang mengahasilkan rekomendasi dalam pertemuan yang dihadiri Asisten Sekretaris Jenderal PBB sebagai Koordinator Senior untuk Influenza Burung dan Manusia, David Nabarro.
Menurut Bayu Krisnamurthi, Inggris memandang penting pengalaman Indonesia baik dalam lingkup nasional maupun kaitannya dengan posisi sebagai Ketua ASEAN Technical Working Group on Pandemic preparedness, yang dapat menjadi salah satu referensi kesiapsiagaan global.
Bayu Krisnamurthi yang juga Deputi Menteri Bidang Pertanian dan kelautan dalam pertemuan dilanjutkan 45 peserta dari berbagai negara memberikan presentasi mengenai kesiapsiagaan respon global pandemi influenza.
Dikatakannya Indonesia dinilai merupakan contoh yang menarik karena dua hal yaitu pertama terlatih dalam menghadapi masalah dan banyak melakukan persiapan pandemik, selain itu Indonesia Ketua dari ASEAN technical Working Group on Pandemi.
Menurut Bayu, acara di Wilton Park hasilnya sangat menarik dan perlu dicermati apalagi pertemuan itu difasilitasi Pemerintah Inggris dan Kantor Kabinet.
"Mereka memahami apa yang diangkat oleh Indonesia dan dunia perlu lebih banyak memperhatikan kesiapsiagaan menghadapi pendemi di luar sektor kesehatan," ujarnya.
Pertemuan itu dihadiri wakil dari negara maju seperti Amerika dan negara-negara Uni Eropa serta lembaga internasional, seperti Bank Dunia sedangkan dari negara berkembang diundang selain Indonesia adalah China dan Iran.
Bayu Krisnamurthi mengatakan tidak ada satupun negara di dunia yang sangat siap menghadapi pandemi influenza namun kesiapsiagaan Indonesia saat ini sudah jauh lebih matang dibandingkan saat Flu Burung pertama kali merebak empat tahun lalu.
Dikatakannya pertemuan itu merupakan peluang bagi pihak bertanggungjawab terhadap kesiapsiagaan menghadapi pandemi baik nasional maupun antar negara dan perencanaan pandemi pada level global dan regional dan upaya meningkatkan strategi.
Diakuinya pertemuan itu menekankan pentingnya sistem koordinasi dan jaringan yang lebih baik yang perlu melibatkan sektor swasta dan organisasi non pemerintah.
Pertemuan juga mendalami bagaimana merumuskan upaya dunia internasional memperbaiki perencanaan pandemi untuk lintas sektor kesehatan dan non kesehatan.
Dikatakannya, dalam mengatasi pandemi seharus juga dapat dilihat dari berbagai hal di luar kesehatan, seperti pengalaman Meksiko dalam menghadapi flu babi dengan menutup sekolah dan fasilitas umum bahkan larangan masuk ke negaranya.
Menurut Bayu, masalah non medis justru jauh lebih serius ketimbang masalah vaksin dan hal hal yag terakait dengan kesehatan.
Di sisi lain, masih banyak negara di dunia tidak benar-benar siap dalam mengadapi pandemi seperti Inggris dan AS yang jauh lebih maju, namun mengakui tidak yakin seratus persen siap.
Karena itu diusulkan Indonesia, agar badan PBB yang menangani masalah tersebut bisa berperan lebih banyak dalam melakukan koordinasi . (U-ZG)***5***
(T.H-ZG/B/D009/D009) 11-06-2009 16:01:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar