Jumat, 26 Juni 2009

LELANG TEMBAKAU INDONESIA DI BREMEN

LELANG TEMBAKAU INDONESIA DI BREMEN MASIH DIMINATI

Bremen, 26/6 (ANTARA) - Lelang tembakau Indonesia milik PT Perkebunan Nusantara II dan PT Perkebunan Nusantara X masih tetap diminati meski jumlahnya jauh berkurang.

Lelang tembakau di Balai Lelang Bremen Tabakborse, Bremen, Jerman, Kamis, dipimpin Deutsch Indonesische Tabak-Handelsgesellschaft MBH&Co, AP Dargo disaksikan Dubes RI di Berlin Eddy Pratomo dan Konjen KJRI Hamburg Teuku Darmawan dan Wahyu Hersetiati Priyanto, Minister Counsellor KBRI Berlin.
Deutsch Indonesische Tabak-Handelsgesellschaft MBH&Co merupakan kerja sama antara PT Perkebunan Nusantara II dan PT Perkebunan Nusantara X dengan konsorsium rekanan bank dan pedagang di Bremen melakukan lelang sejak 50 tahun lalu.

Menurut Dargo, harga tembakau Jawa cukup baik dan dibeli oleh pembeli yang sama seperti tahun lalu dari keseluruhan 600 bal tembakau Poslan dan 50 karton Tembakau FIK Bawah Naungan (TBN) dari PT Perkebunan Nusantara X Surabaya menghasil sekitar 590 ribu euro.

Tembakau yang dilelang tahun ini, katanya, secara kualitatif lebih baik dari tahun sebelumnya dan harga yang ditawarkan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemilik dan lebih tinggi dari tahun lalu.

Sementara itu pemilik tembakau merasa puas dengan hasil lelang tembakau Jawa, sementara tembakau milik PT Nusantara II Muara Medan terjual 1004 bal dengan hasil 2,1 juta euro.

Pasaran cukup kuat, hasil cukup baik dan harga juga cukup tinggi dan pemilik sedikit puas, ujar Dargo yang menambahkan beberapa tembakau yang diharapkan bisa bernilai tinggi namun dalam kondisi yang makin ketatnya larangan merokok di tempat umum penjual cukup puas dengan harga yang ditawarkan.

Diakuinya, dalam acara lelang tembakau penyelenggara merasa terkejut dengan harga yang ditawarkan yaitu mencapai 85 euro perkilo, suatu harga kejutan dari perkebunan terbaik sementara harga terendah yang pernah ditawarkan adalah 10 euro perkilo gram dengan kualitas yang jauh dibawah standar.

Menurut Dargo, produksi cerutu di berbagai Negara juga mengalami penurunan dan industri cerutu mengunakan persediaan yang ada dan sajian tembakau yang dilelang saat ini disesuaikan dengan permintaan pasar di bandingkan tahun tahun lalu.

Sementara itu, kebutuhan akan tembakau Sumatera tetap tinggi dibuktikan dengan permintaan yang cukup besar termasuk tembakau Jawa yang sesuai dengan permintaan sementara kualitas menengah hanya bisa menunggu untuk di lelang.

Kebutuhan yang ada jangan sampai melebihi permintaan yang ada, ujarnya. Untuk itu ada beberapa tembakau yang ditahan, kata Albertus Prangboewana Dargo.

Sementara itu Presiden Direktur PT Perkebunan Nusantara X Subiyono mengatakan tembakau dari perusahaannya, hanya dilelang sebanyak tiga persen dari jumlah keseluruhan produksi tembakau yang berjumlah 650 bal, sementara sebagian besar sudah laku dijual oleh pembeli yang langsung datang ke Klaten .

Subiyono mengatakan hasil lelang sudah cukup memuaskan karena di atas harga pokok, dan ada peningkatan rata rata 14 persen. "Hasilnya saya cukup puas," ujarnya.

Sementara itu Direktur Utama PT PN X Bhatara Moeda Nasution mengatakan, secara keseluruhan hasil lelang tembakau PTPB X cukup baik dan sesuai dengan jumlah yang mereka butuhkan.

Diakuinya, dari segi mutu memang menurun namun dari segi harga cukup memuaskan, karena pangsa pasar tembakau makin hari makin kecil, untuk itu PTPN X perlu menyiasati harga. Apalagi tembakau yang dikenal dengan "golden leaf" itu membutuhkan penanganan khusus.
Pada peringatan 50 tahun kerja sama lelang tembakau Jerman tahun lalu terjual sebanyak 702 bal tembakau Jawa milik PT Perkebunan Nusantara X Surabaya yang ditanam di Klaten, Jawa Tengah, dan 70 karton TBN (Tembakau Bawah Naung) FIK.

***3***
(U.ZG)
(T.H-ZG/B/A023/A023) 26-06-2009 15:19:01

Tidak ada komentar: