GUBERNUR SUMSEL JARING INVESTOR BELGIA
London, 16/6 (ANTARA) - Gubernur Sumatra Selatan, Alex Nurdin, melakukan kunjungan kerja ke Belgia selama dua hari, dalam upaya pemerintah daerah menjaring calon investor dan peluang kerja sama pembangunan di daerahnya.
Dalam kunjungan kerja yang merupakan gebrakak Pemprov Sumsel, gubernur didampingi Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Ir. H. Sarimuda, M.T. dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan , Drs. H. Eppy Mirza Hamzah.
Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik, Royhan N. Wahab kepada koresponden ANTARA London, Selasa, mengatakan, hari pertama kunjungannya gubernur melakukan pertemuan dengan beberapa investor yang sangat berpotensial untuk menanam investasi di Palembang.
Beberapa perusahaan ternama Belgia dan bahkan di dunia seperti BIO-Development through Investment, Federation for the technology of Industry and Trade (AGORIA), Indo Bell Engineering, EX-SAT, dan VYNCKE menunjukkan minat yang sangat tinggi terhadap Sumatra Selatan.
"Ini merupakan kesempatan bagi Sumatra Selatan untuk menunjukkan potensi yang dimilikinya", ujar Alex Nurdin, usai melakukan pertemuan dengan para pengusaha dan investor potensial tersebut.
Menurut dia, Sumatra Selatan membuka pintu lebar bagi investor, selain itu, memiliki produk berkualitas yang dapat bersaing dalam ekspor dan impor di pasar Eropa.
Sementara Dubes RI di Brussel, Nadjib Riphat Kesoema, menyampaikan, Sumatra Selatan menunjukkan keinginan kuat untuk maju dengan melakukan berbagai upaya di bawah kepemimpinan Alex Nurdin sebagai gubernur.
Banyak perubahan dari waktu ke waktu yang dapat disaksikan di Sumatra Selatan, walau perubahan telah dirintis sejak zaman pejabat sebelumnya. Namun Gubernur Alex berhasil menunjukkan kepada dunia, Sumatra Selatan siap untuk lebih maju ke depan.
Pelabuhan Antwerpen
Dalam kunjungan kerjanya, gubernur melakukan pertemuan dengan "Port Authority" Antwerpen, Utara Brusel, salah satu pelabuhan niaga terbesar di Eropa.
Pertemuan bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari aspek teknis dari pelabuhan tersebut, agar dapat diterapkan di Pelabuhan Tanjung Api-api di Sumatra Selatan.
"Kami menginginkan agar produk ekspor Indonesia seperti batu bara, buah-buahan, dan hasil perikanan dapat langsung diberangkatkan melalui Tanjung Api-api dan tidak lagi harus melalui Singapura," katanya berharap.
Menurut Alex, hasil batu bara Sumatra Selatan berjumlah 10 juta ton per tahun dan memiliki cadangan sekitar 48,5 persen batu bara nasional, merupakan produk alam yang dapat dimanfaatkan dalam waktu dekat.
Gubernur didampingi Dubes RI di Brussel, Konsul Jenderal Kehormatan RI, Kris Bossaert dan Konsul Kehormatan RI Antwerpen, Andi Lubbebaker mengharapkan, pembangunan infrastruktur rel kereta api mengangkut batu bara langsung menuju Pelabuhan Tanjung Api-api
Sementara Konsul Kehormatan RI, Andi Lubbebaker, menyampaikan "Port Authority" Antwerpen siap membantu Sumatra Selatan menjadikan Tanjung Api-api seperti Pelabuhan Antwerpen.
Hal ini akan diwujudkan secara bertahap dengan mengirimkan pegawai pelabuhan dan otoritas terkait di Sumatra Selatan ke Belgia untuk melakukan pengembangan kapasitas.
Selain memberikan saran pembiayaan pengembangan pelabuhan dan pengerjaan rel kereta api serta melakukan berbagai pertukaran informasi untuk menentukan "best practices".
Kunjungan kerja Gubernur Sumatra Selatan ke Belgia selama dua hari itu, merupakan gebrakan pemerintah daerah dalam menjaring calon investor dan peluang kerja sama pembangunan dan pengembangan di daerahnya.
Koordinasi yang terjalin antara Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan perwakilan RI di luar negeri khususnya KBRI Brussel, diharapkan dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah dalam melakukan promosi terpadu di luar negeri, demikian Sekretaris Ketiga Pensosbud/Diplik, Royhan N. Wahab. ***2***(U-ZG)
(T.H-ZG/B/C004/C004) 16-06-2009 08:10:26
Tidak ada komentar:
Posting Komentar