Jumat, 19 Juni 2009

INDONESIA TANGGULANGI BENCANA

INDONESIA SERUKAN SISTEM TANGGULANGI BENCANA

London, 19/6 (ANTARA) - Indonesia menyerukan pentingnya pembangunan sistem dunia yang kuat dan kohesif dalam penanggulangan bencana termasuk upaya pengurangan risiko bencana.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Dr. Syamsul Maarif, pada Sidang Pleno Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-2, demikian Sekretaris Pertama PTRI Jenewa Acep Somantri kepada korespsonden Antara London, Jumat.

Dalam sidang yang berlangsung di Jenewa, Dr. Syamsul Maarif menegaskan kesediaan Indonesia untuk berbagi pengalaman terbaik dalam penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana.

Kepala BNPB menyampaikan pula kemajuan di bidang penanggulangan bencana, termasuk pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Menurut Syamsul Maarif, sejak 2007, Indonesia memiliki Undang-Undang Penanggulangan Bencana dan pada tahun 2008 membentuk BNPB.

Dikatakannya , kemajuan di bidang pengurangan risiko bencana ditandai dengan pembentukan Platform Nasional Penanggulangan Risiko Bencana (Planas PRB) April lalu yang terdiri atas berbagai pemangku kepentingan nasional, termasuk masyarakat , pengusaha, akademisi dan media massa.

Indonesia saat ini terus meningkatkan komitmennya untuk melaksanakan pengurangan risiko bencana dalam agenda nasional, serta mengintegrasikannya dalam Rencana Pembangunan Nasional, ujarnya.

Pengurangan risiko bencana juga diperkenalkan dalam kurikulum pendidikan di sekolah serta pemberdayaan berbagai universitas untuk peningkatan pendidikan dan pelatihan dalam memajukan upaya pengurangan risiko bencana.

Sementara itu , Asisten Sekjen PBB dan Utusan Khusus untuk Pengurangan Risiko Bencana Margareta Wahlstrom, dalam pertemuan dengan Kepala BNPB menyambut baik pernyataan Kepala BNPB pada Sidang Pleno GPDRR dan mendukung upaya peningkatan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana di Indonesia.

Margareta mengharapkan keberhasilan Indonesia di bidang penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana dapat menjadi contoh pengalaman terbaik bagi negara-negara lainnya.

Keberhasilan dan kemajuan di bidang penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana juga dipromosikan Delegasi RI pada Sidang GPDRR ke-2.

Selain berpatisipasi pada Market Place dengan membuka stand pameran, beberapa anggota Delegasi RI juga menjadi panelis baik pada High-Level panel maupun acara khusus .

Wakil Ketua Anggaran DPR Dr. Harry Azhar Azis sebagai panelis pada High Level Panel 1 yang membahas Increasing Investment for Risk Reduction, sementara Bakri Beck pada High Level Panel 5 membahas mengenai Building Back Better - Disaster Risk Reduction and the Recovery Opportunity.

Sementara itu, Khrisna Pribadi pada Pertemuan National Platforms dan Dr. Arief Rachman pada Special Event Children for Change for Local Resilience yang juga diikuti Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa serta Dubes Dian Triansyah Djani pada Special Event South-South Cooperation: Making it a Winning Combination.

Sidang GPDRR ke-2 diselenggarakan di Jenewa dari tanggal 16 hingga 19 Juni dihadiri lebih dari 1.800 peserta dari 169 negara, serta berbagai organisasi dan NGO internasional.***3***

ZG/B/A011)
(T.H-ZG/B/A011/A011) 19-06-2009 07:50:28

Tidak ada komentar: