Selasa, 16 Juni 2009

Wayang Kulit "Bima Suci"di Museum Bremen

Pementasan Wayang Kulit "Bima Suci" di Museum Bremen

Senin, 15 Juni 2009 05:51 WIB | Hiburan | Seni/Teater/Budaya | Dibaca 279 kali
Pementasan Wayang Kulit Bima Suci di Museum Bremen
(ANTARA/ Wahyu Putro A)
London (ANTARA News) - Pementas wayang kulit dengan lakon "Bima Suci" digelar Sanggar seni Margi Budoyo KJRI Hamburg di Festival "Lange Lacht" (Malam Panjang) di Ubersee Museum, Bremen.

Festival "Lange Nacht Museum" merupakan acara tahunan yang menampilkan berbagai seni budaya diadakan seluruh museum dan art galery di Bremen digelar mulai dari jam 10.00 hingga pukul satu lewat tengah malam,, demikian KJRI Hamburg dalam keterangannya yang diterima koresponden ANTARA London, Senin.

Wayang kulit dari KJRI Hamburg mengisi acara pada tengah malam menampilkan cerita "Bima Suci" dibawakan dalang Maharsi diiringi pemain gamelan diantaranya warga setempat seperti Gita yang memainkan kendang, Sonya di bonang penerus dan Jonathan dengan kenong.

Penonton yang memenuhi panggung terpukau dengan berbagai jenis (figur) wayang kulit yang memiliki peran dan karakter berbeda dalam cerita tersebut.

Dialog wayang yang menggunakan bahasa Jerman serta kata pengantar mengenai cerita Bima Suci sebelum main, memudahkan penonton untuk mengikuti pertunjukan tersebut.

Sementara itu, intonasi dalang yang berubah-ubah sesuai dengan figur yang dibawakan bersahut-sahutan dengan suara khas gamelan, diiringi alunan syahdu sinden Elly Event memiliki daya tarik tersendiri.

Sekitar 100 penonton duduk mengitari panggung dengan antusias dan kagum menyimak jalannya cerita dan atraksi dalang memainkan wayang kulit selama 50 menit.

Hal lain yang juga menarik adalah adanya display wayang kulit dan wayang golek di etalase dinding, serta dekorasi di sekitar panggung menambah suasana seperti berada di daerah Jawa.

Konjen RI Teuku Darmawan dan isteri, Fungsi Pensosbud, dalang Maharsi dan pemain memberikan informasi mengenai gamelan dan wayang kulit kepada penonton yang antusias menyaksikan perangkat gamelan dan wayang kulit.

Cuaca cerah di "Lange Nacht" mengundang warga Bremen dan sekitarnya menikmati rangkaian acara yang diisi berbagai atraksi kesenian yang ditampilkan berbagai negara.


Benda budaya Indonesia

Museum Ubersee merupakan museum terbesar di Bremen yang memiliki koleksi benda-benda budaya dari berbagai negara. Museum tersebut memiliki koleksi benda budaya Indonesia yang display dengan berbagai thema.

Koleksi benda-benda seni budaya Indonesia tersebut terdiri dari seperangkat alat musik gamelan serta koleksi wayang kulit dan wayang golek, miniatur rumah adat Batak, rumah adat Dayak dan alat-alat musik suku Dayak yang menempati Ethnology Section.

Koleksi berbagai binatang yang diawetkan, seperti Harimau Sumatera, orang utan, berbagai jenis burung kaka tua dan burung Merak, berada di Nature History Section.

Sementara itu, di Rain Forest Section menampilkan suasana hutan di Sumatera dan Kalimantan dengan menampilkan berbagai jenis tanaman dan benda-benda budaya suku dayak berupa pakain, senjata dan patung kayu serta kera yang hidup di hutan Kalimantan,.

Sedangkan di Agriculture Section, ditampilkan daun tembakau, mesin pembuat cerutu, gambaran suasana Lelang Tembakau Indonesia di kota Bremen dan suasana mengenai pertanian padi di Bali.

Kerjasama KJRI Hamburg dengan Ubersee Museum di Bremen ini dalam rangka meningkatkan promosi budaya dan pariwisata Indonesia.

Selain itu, Museum Ubersee dengan koleksi yang dimilikinya telah memperkenalkan koleksi benda-benda budaya Indonesia kepada masyarakat setempat.(*)

COPYRIGHT © 2009

Tidak ada komentar: