ALANDA KARIZA BAWA MISI
PERDAMAIAN DI VATIKAN
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 18/2
(Antara) - Alanda Kariza, (22) mewakili Indonesia membawa misi
perdamaian dalam acara Pleno Majelis, Dewan Kepausan untuk Kebudayaan
(Pontifical Council for Culture) di Vatikan dengan tema "Emerging
Youth Cultures".
"Saya
diminta untuk menjadi salah satu panelis di round table discussion
"The Faith in Youth"," ujar Alanda yang pernah menjadi
wakil Indonesia di ajang Global Changemakers di Inggris kepada Antara
London, Minggu (17/2).
Alanda yang
mendirikan yayasan nonprofit "The Cure for Tomorrow",
diusianya 15 tahun dalam Plenary Assembly, Pontifical Council for
Culture berbicara tentang needs, potentialities, dan interests anak
muda, "The Faith in Youth: Needs, potentialities, interests".
Alanda yang
memprakarsai Indonesian Youth Conference mengatakan dalam acara yang
dihadiri cardinals dan bishops dari berbagai negara, terutama yang
tergabung di Pontifical Council for Culture juga hadir Dutabesar RI
untuk Vatikan Budiarman Bahar.
Alanda
mengakui selama berada di Vatikan dan Roma merasa senang karena
respons dari yang hadir sangat positif, walau tema yang diangkat agak
sensitif, terutama untuk disampaikan di Vatikan.
"Perasaan
saya sangat senang sekali, dan aku juga menjadi panelis dan mungkin
pengunjung atau peserta termuda serta salah satu dari sedikit peserta
yang tidak beragama Katolik," ujar Alanda yang menulis cerita
pendek atau antologi Vice Versa.
Alanda
mengatakan, dalam acara yang dipimpin Cardinal Giofranco Ravasi, juga
sempet melakukan audiensi dengan Sri Paus, sebelum sang Paus
memutuskan mengundurkan diri.
Alanda yang
mengawali pidatonya dengan mengucapkan "Assalamualaikum,"
May Peace be upon us all, menyampaikan penghargaan mendapat
kesempatan untuk berbicara dalam Sidang Pleno.
"Saya
senang untuk berbagi perspektif saya sebagai individu dan sebagai
orang muda yang datang dari negara demokratis dan berkembang, yang
juga rumah bagi penduduk Muslim terbesar di dunia: Indonesia,"
ujar penulis novel "Dream Catcher" yang menjadi
perbincangan.
Dalam
kesempatan itu Alanda menceritakan tentang mimpinya yang setiap saat
menyaksikan kontes kecantikan setidaknya satu kontestan akan
mengatakan bahwa "Perdamaian Dunia", yang sebagian orang
mengatakan mimpi tersebut mustahil dicapai.
Sebaliknya,
dia percaya tidak ada mimpi yang tak dapat dicapai. Alanda mengakui
bahwa dirinya mempunyai mimpi hidup harmonis, side-by-side dengan
orang-orang yang memiliki keyakinan agama yang berbeda dan perspektif
dari berbagai belahan dunia.
Dalam pidato
Alanda juga menyampaikan bukan pertama kalinya dirinya memiliki mimpi
yang terlalu besar yang kedengarannya mustahil.
Tiga tahun
yang lalu, dia bermimpi mengorganisasi konferensi pemuda nasional
untuk menjadi platform untuk pemuda Indonesia untuk berbicara.
"Aku
bermimpi mengorganisasi sebuah forum yang anggotanya berasal dari
etnis yang berbeda, latar belakang agama, atau orientasi seksual,
akan dapat bertemu dan bertukar ide-ide untuk memecahkan masalah yang
dihadapi Indonesia pada saat itu," ujarnya.
Menurut
Alanda, Indonesia memiliki lebih dari 60 juta orang muda berusia
antara 15 tahun sampai 30 tahun yang jumlah kira-kira sama dengan
penduduk Italia.
"Menyadari
fakta bahwa pemuda adalah kekuatan perubahan, saya menganggapnya
sebagai tantangan untuk memastikan bahwa perubahan didorong oleh
orang-orang muda akan memiliki dampak positif terhadap masyarakat,"
ujarnya.
Dalam akhir
pidatonya Alanda menyampaikan bahwa dirinya percaya Gereja Katolik
Roma, serta lembaga keagamaan lainnya memiliki kekuatan besar untuk
mengatur inisiatif komprehensif kerja sama antaragama.
Memiliki suatu
organisasi sebagai besar dan sama berpengaruhnya dengan Gereja
Katolik mendukung inisiatif tersebut akan membawa dampak yang luar
biasa terhadap masyarakat, membuat orang-orang mulai mengorganisasi
dialog antarpemeluk agama yang berbeda.
"Jelas,
belum pernah ada masalah tentang agama atau agama itu sendiri. Itu
hanya tentang belum memahami satu sama lain. Dan, saya berani
mengatakan bahwa setelah pengabdian kita kepada Allah dengan ikhlas
maka mengasihi sesama kita sama seperti diri kita sendiri,"
katanya.
***4***
D.Dj. Kliwantoro
(T.H-ZG/B/D.
Kliwantoro/D. Kliwantoro) 18-02-2013 07:35:22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar