BANK
SYARIAH MANDIRI TERIMA PENGHARGAAN
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 27/2 (Antara) - Bank Syariah Mandiri yang dipimpin Yuslam
Fauzi yang merupakan bank syariah dengan aset terbesar di Indonesia
menerima penghargaan Best Islamic Bank in Indonesia di London.
Penghargaan diserahkan pada hari pertama The 12th Annual Islamic
Finance Summit di London, 26--27 Februari, dalam acara Islamic
Finance Awards 2013, demikian anggota Masyarakat Ekonomi Ssyariah UK
Murniati Mukhlisin kepada Antara London, Rabu.
Penghargaan diberikan oleh Clive Howard, Editor of Euromoney dan
William Powell, Deputy Editor of Euromoney, ini bertempat di
Ballroom, The Landmark Hotel, London, United Kingdom.
Hadir dalam acara tersebutDuta Besar Republik Indonesia untuk
Inggris Raya dan Irlandia, Teuku Mohammad Hamzah Thayeb, dan Atase
Pendidikan, Prof.Dr.T.A. Fauzi Soelaiman.
Selain Bank Syariah Mandiri juga mendapatkan predikat Best Islamic
Bank in Asia adalah CIMB Islamic Malaysia dan Outstanding
Contribution to Islamic Finance diberikan kepada Dr. Mohamed A.
Egari.
Sebelum penyerahan penghargaan Direktur Bank Syariah Mandiri, Yuslam
Fauzi memberikan sambutannya secara live dapat dinikmati melalui
radio dan video streaming yang dapat dinikmati para masyarakat
Indonesia di Inggris serta belahan Eropa.
Dalam acara yang diselenggarakan Masyarakat Ekonomi Syariah-UK ini,
Yuslam menyampaikan beberapa tantangan bank syariah di Indonesia.
Dikatakan Indonesia tidak memiliki sumber daya berupa petro dollar,
belum menjadi hub investasi petro dollar, dukungan pemerintah yang
belum bulat, pemahaman fiqh yang tidak longgar sehingga membatasi
inovasi produk dan jasa perbankan syariah.
Ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap bank syariah yang harusnya
lebih bagus dan murah dari bank konvensional, ujarnya.
Namun, dari banyaknya tantangan ini, bank syariah harus kreatif
dengan "resource based strategy", yaitu dengan menggunakan
sumber daya yang ada di Indonesia sendiri bukan mencontoh
keberhasilan bank syariah di negara lain yang mungkin tidak sesuai
dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Populasi masyarakat Muslim mayoritas di Indonesia adalah suatu
pangsa pasar yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain, ditambah
lagi dengan meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah.
Atas dasar ini, Yuslam yakin bisnis model yang tepat buat bank
syariah di Indonesia adalah retail banking bukan corporate banking.
Jadi, strategi yang tepat adalah meningkatkan consumer-based banking
yang melayani kebutuhan masyarakat yang sedang tumbuh dari kalangan
menengah seperti kebutuhan rumah tinggal, mobil, dan motor.
Yuslam menyanggah bahwa memberikan pelayanan sejenis itu bukan
menjadikan masyarakat menjadi konsumtif, bahkan sebaliknya membantu
mereka lebih produktif karena dapat melancarkan tugas mereka mencari
nafkah dan meniti karier.
Ke depannya Yuslam berharap agar para pakar syariah berani
mengeluarkan fatwa-fatwa yang bertujuan agar bank syariah dapat
menunaikan Maqasid Syariah yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Dengan cara itu, pemahaman tentang syariah harus lebih luas
cakupannya sesuai dengan kaidah yang mengatakan bahwa "Al-Ahkam
tataghayyaru bi taghayyuril Azminah, wal amkinah, wal Ahwal"
yang artinya bahwa hukum syariah (hukum muamalah) itu bisa berubah
seiring dengan perubahan zaman, tempat, dan keadaan.
Dalam acara Summit tahunan ini, sekitar 200 orang praktisi dan pakar
keuangan syariah dari seluruh dunia berkumpul dan berdiskusi tentang
perkembangan lembaga keuangan syariah.
Dalam kesempatan ini, turut hadir Murat Cetinkaya, Deputy Governor,
Central Bank of the Republic of Turkey, Bambang Kiswono, Director and
Deputy Head of Islamic Banking, Bank Indonesia, Badlisyah Abdul Ghani
dari CIMB Islamic, Prof.Dr. Humayon Dar dari Edbiz Consulting, Dr.
Khaled Al Fakih dari AAOIFI, dan Dr. Mohammad Akram Laldin dari ISRA.
Hadir pula beberapa pakar syariah antara lain Sheikh Nizam Yaquby,
Dr. Mohamed A. Elgari, dan Mufti Barkatulla. Topik - topik yang
diangkat kali ini adalah Innovation in Islamic Finance, Islamic Asset
Management, Sukuk, Harmonization, Shari'ah Compliant, dan Fatwa
Discussion.
***3***
D.Dj.
Kliwantroro
(T.H-ZG/B/D.
Kliwantoro/D. Kliwantoro) 27-02-2013 15:29:40
Tidak ada komentar:
Posting Komentar