TARI
RAPAI ACEH MERIAHKAN PAMERAN DAGANG "MUBA"
Basel, 24/2 (ANTARA) - Tari Rapai Geleng dari Aceh yang ditampilkan
kelompok kesenian Sekolah Pembangunan Jaya di Pavilion "Remakable
Indonesia" memeriahkan pameran dagang "Mustermesse Basel
(MUBA) 2013" di Exhibition Centre Basel, Basel, Swiss, Sabtu.
"Saya merasa bangga mendapat kepercayaan menampilkan aneka ragam
kesenian budaya dalam acara pameran dagang MUBA, apalagi Indonesia
menjadi 'guest country' dalam penyelenggaraan pameran yang terbesar
dan tertua di Swiss," ujar Pimpinan kelompok kesenian
Pembangunan Jaya, Linda Herlinda kepada ANTARA London.
Selama pameran yang berlangsung selama 10 hari dari tanggal 22
Februari hingga 3 Maret datang, tim kesenian Pembangunan Jaya selain
menampilkan tarian Rapai Geleng juga tarian Tifa dari Papua dan
Lontar dari NTT serta lagu lagu daerah yang disajikan secara
kontermporer mampu menghangatkan udara musim dingin di Swiss yang
masih diliputi salju.
Dua dari 14 penari kelompok kesenian Pembangunan Jaya, Gayatri Annisa
Larasati dan Afifa Ezi kepada ANTARA mengakui senang dan bangga bisa
terpilih untuk dapat menampilkan kesenian dan budaya Indonesia di
Swiss.
Hal yang sama juga diakui Osna Prima Adidaya, pemain musik yang
mengiringi para penari selama tampil di panggung pavilun Indonesia
dan panggung media, yang berhasil menyihir pengunjung pavilun
Indonesia seluas 2000 meterpersegi .
Acara yang dibungkus secara apik dan diperankan sangat lincah oleh
para penari itu diantarkan dalam tiga bahasa Perancis, Jerman dan
Inggris oleh pembawa acara Budiman Wiriakusumah, dari KBRI Bern juga
menampilkan misi kesenian Jawa Timur yang tampil sebagai "Province
of Charmed" dalam pameran dagang yang setiap hari dikunjungi
lebih dari tiga ribu orang.
Menurut Budiman Wiriakusumah Pavilion Indonesia juga menampilkan cara
membuat tenun ikat tradisional Centra Tenun Flores Lepo Torun yang
diperagakan oleh Alfonsa Horeng berhasil menarik perhatian
pengunjung.
Pada Pavilion Indonesia juga ditampilkan berbagai produk antara lain
furniture dan "home decor", kerajinan tangan, produk
fesyen, serta perhiasan mutiara Indonesia yang diwakili Aulia
Jewellery pimpinan Nunik Ardiningsih.
Pavilion Indonesia yang diwaliki Kementerian Perdagangan,
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), serta 13 usaha kecil dan menengah dari
Pemprov Jawa Timur, dan 37 perusahaan.
Menurut Direktur Penyelenggara MUBA Christian Eichenberger, pavilion
Indonesia tampil secara prima dengan disain yang futuristik merupakan
guest country terbaik selama 10 tahun terakhir penyelenggaraan MUBA
yang sudah berlangsung sejak tahun 1917.
Dutabesar RI untuk Konfederasi Swiss dan Keharyapatihan Liechenstein
Djoko Susilo mengharapkan keikutsertaan Indonesia sebagai guest
country nilai ekspor Indonesia ke tiga negara Swiss, Jerman dan
Perancis dapat meningkat. Hal ini dapat dimungkinkan dengan letak
strategis kota Basel sebagai penyelenggara pameran yang berbatasan
dengan Jerman dan Perancis. ***4***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah)
24-02-2013 07:13:03
Tidak ada komentar:
Posting Komentar