KERIS
INDONESIA TARIK PERHATIAN MASYARAKAT RUSIA
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 22/2 (Antara) - Pameran keris dan senjata-senjata tradisional
Indonesia koleksi Museum Asia Pasifik Warsawa menarik perhatian
masyarakat di Rusia saat pameran di Museum Seni Ketimuran, Moskow,
Rusia.
Pameran benda seni Indonesia koleksi Museum Asia Pasifik Warsawa
tersebut akan berlangsung hingga 12 Mei 2013, kata Sekretaris III
Pensosbud KBRI Moskow, Pratomo Adi Nugroho, kepada Antara di London,
Jumat.
Dia menjelaskan, pameran dibuka oleh Direktur Jenderal Museum, AV
Sedov bersama Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus,
Djauhari Oratmangun, dan hadir pula Wakil Direktur Museum Asia
Pasifik Warsawa, Joanna Wasilewska.
Koleksi senjata yang dipajang dalam pameran bertajuk "Senjata
Magis dari Surga" tersebut merupakan koleksi Museum Asia Pasifik
Warsawa, Polandia.
Terdapat sekitar 100-an keris dalam berbagai ukuran dari berbagai
daerah di Indonesia, antara lain keris Jawa, Bali, dan Madura.
Hampir seluruh keris tersebut merupakan koleksi pribadi Direktur
Museum Asia Pasifik Warsawa, Andrzej Nusantara Wawryzniak yang juga
sangat memahami adanya unsur mistis dalam sebuah keris.
Selain itu juga ditampilkan puluhan senjata tradisional Nusantara
lainnya, seperti tombak, panah, pisau, golok, mandau, rencong, dan
kapak dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan, Flores,
Sumbawa, dan Papua yang dipajang dalam lemari kaca, sehingga memenuhi
empat ruangan di Museum Seni Ketimuran.
Tak hanya senjata tradisional, Museum Asia Pasifik Warsawa juga
membawa kerajinan tradisional Nusantara, seperti kain batik, pakaian
tradisional, ukiran kayu, dan lukisan tentang epos Ramayana dan
Mahabarata yang ikut dipajang berdampingan dengan koleksi utama
pameran.
Dubes Djauhari Oratmangun menyampaikan apresiasi kepada Museum Asia
Pasifik Warsawa yang sudah mengumpulkan dan merawat senjata dan
kerajinan tradisional Nusantara, serta kepada Museum Seni Ketimuran
Moskow yang menjadi tuan rumah pameran tersebut.
Terima kasih kepada Museum Asia Pasifik dan Museum Seni Ketimuran
Moskow yang telah menyediakan tempat dan membuat pameran yang luar
biasa tentang senjata tradisional Indonesia, kata Djauhari.
Keris, menurut dia, merupakan representasi khas budaya Indonesia yang
sudah diakui di seluruh dunia.
Saat melihat atau mempelajari keris, nama Indonesia tentu akan turut
serta populer bersamanya, ujar dia lagi.
Dubes mengatakan Indonesia, Rusia, dan Polandia memiliki senjata atau
hasil kebudayaan khas yang merepresentasikan setiap bangsa.
"Saya yakin dengan pameran ini, warga Rusia dan juga Polandia
semakin mengetahui budaya Indonesia dan dengan demikian mempererat
hubungan antarnegara," kata Dubes.
Direktur Museum Seni Ketimuran Moskow Aleksander Sedov mengatakan
bahwa nama Indonesia sudah lama akrab dengan warga Rusia.
Menurut dia, pameran tersebut bisa menambah wawasan warga tentang
budaya Indonesia.
"Saya yakin di antara hadirin banyak yang tahu tentang Indonesia
atau bahkan sering ke Indonesia," kata dia.
Sedov juga menyampaikan apresiasi kepada Museum Asia Pasifik Warsawa
yang telah membawa koleksi benda seni Indonesia ke Moskow.
Sedangkan Wakil Direktur Museum Asia Pasifik Warsawa Joanna
Wasilewska menyampaikan terima kasih atas partisipasi Museum Seni
Ketimuran dan juga ratusan pengunjung yang hadir dalam acara
pembukaan pameran tersebut.
Joanna Wasilewska menyampaikan salam hangat Direktur Museum Asia
Pasifik Warsawa yang sangat mencintai benda seni Indonesia terutama
keris, mengingat sekitar 90 persen keris yang ada itu adalah
koleksinya yang sudah dikumpulkan selama bertahun-tahun.
Wasilewska mengatakan benda seni dari Indonesia yang mereka miliki
cukup banyak jumlahnya dan keris yang dipajang dalam pameran
merupakan sebagian kecil dari koleksi yang ada.
"Kami
adalah satu-satunya museum di Polandia yang fokus pada benda-benda
seni dari Asia Tenggara. Namun sayang belum memiliki tempat permanen
yang cukup besar untuk memajang seluruh koleksi yang ada," ujar
dia lagi.
Menurut Galina Sorokina, kurator benda-benda seni Asia Tenggara dari
Museum Seni Ketimuran, koleksi benda seni dan budaya dari Indonesia
juga cukup banyak dimiliki Museum Seni Ketimuran.
Koleksi batik tulis dari berbagai daerah di Indonesia misalnya
mencapai ratusan buah.
"Semoga di musim semi tahun depan, kita bisa menggelar
koleksi-koleksi kain tradisional Indonesia di sini," kata dia.
Dalam acara pembukaan yang dihadiri sekitar 200 orang itu, sebagian
besar adalah warga Rusia, juga dimeriahkan dengan pertunjukan tari
Bali yang mendapat sambutan meriah.***4***
Budisantoso
Budiman
(T.H-ZG)
(T.H-ZG/B/B.
Budiman/B. Budiman) 22-02-2013 06:08:10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar