MENTERI
DALAM NEGERI SWISS AKUI POTENSI INDONESIA
London, 22/2 (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Swiss, Alain Berset
memuji Indonesia sebagai negara yang memiliki potensi yang besar dan
mengajak perusahaan Swiss untuk berinvestasi di Indonesia guna
menambah 70 perusahaan Swiss yang sudah mengakar di Indonesia.
Hal itu disampaikan Alan Berset dalam acara pembukaan pameran dagang
MUBA 2013, yang diselenggarakan selama 10 hari dari tanggal 22
Februari hingga 3 Maret mendatang di Exhibition Centre Basel (Messe
Bassel), Basel, Swiss , Jumat.
Dalam acara pembukaan yang menampilkan kesenian tarian Aceh Rapai
Geleng yang dibawakan putra putri dari Sekolah Pembangunan Jaya
pimpinan Linda Herlinda mendapat pujian dari Alain Berset.
Dalam acara pembukaan yang diadakan di Musikal Theater hadir sekitar
300 undangan khusus termasuk Dubes RI untuk Bern Djoko Susilo, Dubes
PTRI Jenewa Triyono Wibowo, Dubes WTO Syafri A Baharuddin dan
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian
Perdagangan, Gusmardi Bustami dan wakil dari Pemerintah Propinsi Jawa
Timur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan ir Hadi Prasetyo.
Lebih lanjut Alain Berset mengakui potensi Indonesia cukup besar
dengan dengan 228 juta penduduk dan 17.000 pulau, dibandingkan Swiss
yang mempunyai 7,9 juta orang dengan empat bahasa dan 26 kanton atau
negara bagian.
Sementara itu Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami kepada ANTARA London
mengatakan merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena pada tahun
2013, Indonesia ditunjuk pihak penyelenggara menjadi Guest Country
pada MUBA 2013.
Dikatakannya Paviliun Indonesia mempunyai kesempatan untuk
memperkenalkan lebih jauh mengenai potensi besar produk, budaya dan
kuliner, serta peluang investasi kepada masyarakat Swiss.
Paviliun Indonesia bertemakan ¿Remarkable Indonesia¿ merupakan
hasil kerjasama Kementerian Perdagangan dengan KBRI di Bern, PTRI di
Jenewa, dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertemakan "Province
of Charms", menempati area seluas 2.000 meter persegi pada Hall
1.1/B-50 Messe Basel.
Paviliun Indonesia akan menampilkan aneka produk dan jasa antara lain
furniture & home decor, handicraft, fashion & lifestyle,
pertunjukan kebudayaan, workshop membatik, kuliner Indonesia, dan
one-on-one business matching dengan memfasilitasi 48 peserta yang
terdiri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta 13 usaha kecil dan menengah dari
Pemprov Jawa Timur, dan 37 perusahaan.
Sebagai salah satu pameran internasional produk konsumer terbesar dan
tertua di Swiss, MUBA yang dibuka untuk masyarakat umum ini setiap
tahunnya memamerkan aneka produk inovatif dan trendi dalam lahan
seluas 75.000 meter persegi.
Publikasi media setempat yang begitu besar tertuju di sana tentu saja
akan turut mengangkat Nation Branding Indonesia di mata masyarakat
Swiss, ujarnya.
Swiss merupakan pasar potensial Indonesia dengan pendapatan domestik
bruto perkapita nomor 15 dunia sebesar 43, 4 ribu dollar AS,
sementara neraca perdagangan Indonesia dengan Swiss dalam lima tahun
terakhir selalu mengalami defisit bagi Indonesia.
"Hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor untuk mengurangi
defisit perdagangan Indonesia dengan memperluas pasar non-tradisional
ke Swiss dan negara sekitarnya," demikian Dirjen Pengembangan
Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Gusmardi Bustami.
Sementara itu Dubes RI untuk Bern Djoko Susilo mengatakan partisipasi
Indonesia sebagai partner country penyelenggaraan pameran dagang yang
sudah berlangsung sejak tahun 1917 merupakan upaya menembus pasar
tiga negara sekaligus yaitu Swiss, Jerman dan Perancis. Hal ini
dimungkinkan dengan letak strategis kota Basel yang berada di antara
ketiga negara. ***3***
ZG)
(T.H-ZG/B/B.
Situmorang/B. Situmorang) 22-02-2013 23:36:42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar