MENTERI MARI BAHAS MASA DEPAN WTO
DI BRUSEL
London, 8/2 (ANTARA) - Menteri
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Dr Mari Elka Pangestu membahas
perkembangan bilateral dan bertukar pandangan mengenai peran perdagangan dalam
pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
Menteri juga membahas masa depan
sistem perdagangan multilateral dari Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang
masa jabatan yang akan berakhir pada DG 31 Agustus 2013, ujar Dubes RI untuk
Belgia dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno kepada ANTARA London, Jumat.
Dalam kunjungan kerja ke Belgia baru
baru , Menteri Mari Pangestu mengadakan pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri
Luksemburg yang juga Menteri Luar Negeri
Luksemburg, Jean Asselborn.
Selain itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Indonesia, bertemu dengan Komisaris Perdagangan Uni Eropa untuk, Karel De Gucht
dan mengadakan acara dengan para think thank di Belgia.
Dalam pertemuannya Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif membahas perkembangan bilateral dan bertukar pandangan
mengenai peran perdagangan dalam pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja,
serta masa depan sistem perdagangan multilateral dari Organisasi Perdagangan
Dunia (WTO), yang masa jabatan yang akan berakhir pada DG 31 Agustus 2013 .
Menurut Dubes, pembicaraan berlangsung
dalam suasana yang positif. Mereka semua berbagi pentingnya komitmen untuk
sistem berbasis peraturan perdagangan global, yang merupakan tujuan akhir dari
WTO, ujarnya .
Dr Pangestu, yang menjabat sebagai
Menteri Perdagangan Indonesia dari Oktober 2004 sampai Oktober 2011, yakin
bahwa sistem perdagangan multilateral adalah solusi untuk banyak masalah di
seluruh dunia.
Menurut Dr Pangestu, sejak
pembentukannya, WTO telah membantu menghasilkan lebih banyak perdagangan,
pertumbuhan yang lebih, lebih banyak pekerjaan, dan lebih banyak kesempatan di
dunia.
"Di atas semuanya, itu telah
mengangkat orang-orang dan negara-negara keluar dari kemiskinan", ujar
", Dr Pangestu.
Menteri Pangestu adalah salah satu di
antara empat menteri yang adalah kandidat untuk Ditjen WTO. Selain empat
menteri, ada lima kandidat lain yang berada dalam perlombaan. Jika terpilih
sebagai Direktur Jenderal yang baru, Dr Pangestu akan menjadi wanita pertama
yang memegang posisi sejak penciptaan WTO.
Berdasarkan kepribadiannya, dia
memahami pentingnya inklusi dan akan memastikan bahwa peluang dari perdagangan
bebas global manfaat semua orang, pria dan wanita, di negara maju dan
berkembang, untuk bisnis besar dan UKM.
Dubes Havas mengatakan dalam pertemuan
dengan para think thank di Brusel, Mari yang menjadi pembicara tunggal yang menyampaikan WTO in time of crisis.
Dalam diskusi tentang masa depan
system perdagangan multilateral dalam suasana banyaknya perjanjian perdagangan
regional.Selain masalah kepentingan negara berkembang dan negara maju dan
emerging countries yang sekarang perbedaannya semakin sulit.
Satu minggu sebelum pertemuannya
dengan Komisaris, Menteri sudah menyampaikan visi dan misi kepada Rapat Umum
WTO Council di Jenewa, serta memenuhi WTO perwakilan anggota.
***1***
(ZG)
(T.Z. Gibbons/B/M. Yusuf/M.
Yusuf) 08-02-2013 20:31:38
Tidak ada komentar:
Posting Komentar