WANITA BERBAGAI BANGSA KAGUMI
MUTIARA ASAL INDONESIA
Stockholm, 13/2 (ANTARA) - Wanita
berbagai bangsa yang ada di Stockholm,
Swedia mengagumi perhiasan yang terbuat dari mutiara karya disainer
perhiasan asal Indonesia Nunik Anurningsih,
dalam acara pertemuan "Women International Club (WIC)" digelar di Wisma Duta KBRI Stockholm, Selasa
siang.
"Its very beautiful," ujar
Sofia Ericson, istri Dubes Australia di Swedia usai menyaksikan presentasi
mengenai mutiara yang disampaikan Nunik Anurningsih dalam acara pertemuan yang
diadakan Dharma Wanita KBRI Stockholm kepada ANTARA London, Rabu.
Nunik Anurningsih sebelumnya
menjelaskan mengenai "Indonesian South Sea Pearls," mulai dari
geografi, sejarah hingga proses budidaya
mutiara yang dilakukan peternak di Indonesia dihadapan lebih dari 30
istri dutabesar yang ada di Swedia dan juga dihadiri Dubes RI di Stockholm
Juniarta Sastrawan.
Dikatakannya Indonesia memproduksi
sekitar 53 persen dari produksi mutiara dunia, sayangnya dunia kurang
mengetahui bahwa sebagian besar mutiara yang digunakan untuk perhiasan berasal
dari Indonesia, ujar anggota Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia.
"Saya Ingin memperkenalkan
mutiara Indonesia ke seluruh dunia," ujar ibu dua putra dan seorang putri
yang berangkat dewasa yang menetap di daerah Oxford Inggris.
Nunik bercita cita ingin
memperkenalkan keindahan dan kekayaan Indonesia kepada dunia melalui disain inovatif perhiasan yang
mengunakan mutiara dalam bentuk kalung, gelang dan cincin dan giwang, manset
buat pria, kancing dan bros cantik yang
terinspirasi dari kekayaan flora dan fauna Indonesia.
Salah satunya dengan memenuhi undangan
dari berbagai instansi dan perwakilan Indonesia di seluruh dunia dalam
upaya mensosialisasikan keindahan
mutiara Indonesia yang sering disebut dengan Indonesia South Sea Pearl.
Seperti pada Minggu lalu Nunik yang
menjadi pendiri Yayasan Segitingga
Terumbu Karang atau Coral Triangle Community Fondation di Wakatobi menjadi
pembicara dalam pertemuan anggota Anglo Indonesia Society di London yang
anggotanya sebagian besar masyarakat Inggris.
Selain itu dalam kunjungannya di
Stockholm memenuhi undangan pengurus Dharwa Wanita KBRI Swedia, Ninuk
mensosialisasikan mutiara Indonesia kepada anggota Dharma Wanita, serta para
istri dutabesar asing di Swedia juga kepada anggota Women Internasional Society
di Stokcholm serta diaspora yang ada di Swedia.
Dalam tiga event yang diadakan oleh
KBRI di Stockholm dan Dharma Wanita Persatuan
respon dari para undangan yang hadir menunjukkan perartian yang sangat
besar dan bahkan sangat mengagumi mutiara yang didisain menjadi berbagai
perhiasan.
Istri Dubes Australia di Swedia, Sofia
Ericson, mengakui presentasi yang dibawakan oleh Ninuk Anurningsih mengenai
asal usul mutiara sangat menarik dan ilmiah.
"Kami di Swedia baru pertama
kalinya mengetahui proses terjadinya mutiara," ujar Sofia yang berasal
dari Swedia yang baru tahu bedanya antara mutiara yang dihasilkan dari air
tawar dan mutiara yang terbentuk dari alam.
Diakuinya tidak heran bila proses
pembentukan mutiara membutuhkan waktu lebih dari tiga tahun mulai dari
pembibitan kerang pinctada maksima dan akhirnya menjadi perhiasan yang sangat
indah ditangan Nunik.
Menurut Sofia, disain perhiasan yang
dibuat Nunik sangat menarik dan atraktif
bahkan lucu dengan bentuk disain perhiasan yang berbentuk burung dengan bentuk
mutiara yang alami.
Hal yang sama juga disampaikan istri
Dutabesar Irak, Ny Arije El Aina sangat senang bisa mengetahui asal usul
terbentuknya mutiara dan akhirnya menjadi perhiasan yang menarik.
Ny Arije El Aini yang membeli cincin
yang bermatakan mutiara itu mengakui ternyata mutiara juga mempunyai spectrum
warna yang luas bukan hanya warna putih yang selama ini dikenal tetapi juga
tetapi juga cream , silver, pink,
jellow, champagne dan bahkan ada yang berwarna emas.
"Presentasi yang dibawakan Nunik
sangat berarti dalam menambah ilmu pengetahuan saya mengenai mutiara,"
ujar Arije yang mengakui bahwa tidak heran harga mutiara relative mahal yang
memang membutuhkan waktu lama.
Sementara itu Istri Dubes Perancis
Muge Lacroix mengatakan presentasi yang disampaikan Ninuk sangat menarik.
"Its very interesting," ujarnya menambahkan bahwa sekarang ia banyak
mengetahui mengenai mutiara.
Dalam acara yang diadakan Dutabesar RI
di Stockholm dan Ny Hanna Juniarta Sastrawan yang dihadiri istri diplomat
berbagai bangsa yang ada di Stockholm mengatakan kehadiran perancang perhiasan
Nunik Arnuningsih sangat berrati dalam memperkenalkan seni budaya Indonesia.
"Saya ingin sekali mempromosikan
Indonesia kepada orang Swedia khususnya kalangan diplomatic dan wanita berbagai
bangsa melalui seni dan budaya," ujar ibu tiga putri yang masih
belia.
Ny Hanna yang senang menari pun aktif dalam
mengalang kelompok pemain gamelan dan tari dan bahkan pernah mentas bermain
gamelan pada perayaan Hari kemerdekaan RI tahun lalu di gedung kesenian di kota
Stockholm.
Nunik membawa perhiasan karyanya
terdiri dari kalung berhiasan mutiara, gelang yang disebutnya dengan sahabat,
anting anting serta bros yang juga bisa dipakai sebagai kalung serta bros
berupa semut yang banyak diminati oleh undangan.
Mimpinya adalah mendirikan museum
mutiara di Indonesia, namun demikian ia membutuhkan dukungan banyak pihak untuk dapat mewujudkannya.
***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf)
13-02-2013 05:52:58
Tidak ada komentar:
Posting Komentar