INDONESIA "PARTNER COUNTRY" DI ASIA FAIR BELGIA
Brussel, 21/2 (ANTARA) - Indonesia tampil menjadi negara pendamping (partner country) pameran pariwisata dan produk industri wisata Asia Fair/Belasia 2009 yang digelar di De Zandloper, Wemmel, Brussel-Belgia, 21-22 Februari 2009.
Pameran pariwisata yang unik dan langka di Brussel-Belgia ini, setiap tahun merupakan kegiatan pariwisata terbesar menampilkan produk industri wisata yang khusus memfokuskan pada Asia, demikian Koordinasi Fungsi Sosial KBRI Brussel, PLE Priatna kepada koresponden Antara di Brussel, Sabtu.
Dikatakannya, pameran wisata terbesar di Belgia, yang mengusung Indonesia sebagai negara pendamping diseleggarakan Belasia bertepatan dengan peringatan 60 tahun dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Belgia.
KBRI Brussels bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Museum Tekstil serta Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) menampilkan kolaborasi unik pameran industri ekonomi kreatif berupa kerajinan tangan, batik, tenunan dengan pagelaran kesenian Indonesia.
Panggung Indonesia seluas 180 m2 yang khusus di tempatkan di tengah arena pameran menjadi sentra perhatian dari sekitar 20 stand yang berada dalam gedung pusat kegiatan masyarakat.
Sekitar 40 stand yang mewakili biro perjalanan wisata ke Indonesia, LSM yang bergerak di bidang pendidikan di Asia, wakil dari Korea, Nepal, Mongolia, Malaysia, Thailand dan China berpartisipasi dalam pameran langka ini.
Direktur Jenderal Amerika Eropa Departemen Luar Negeri Retno L.P Marsudi, dan Minister-President dari Pemerintah Flemish-Belgia Kris Peeters membuka pameran yang digelar setiap tahun.
Hadir dalam acara pembukaan Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa (UE), Nadjib Riphat Kesoema dan Gilbert Roels, Ketua Penyelenggara Pameran Belasia (Asia Fair), Marcel Van Langenhove Walikota Wemmel beserta duta besar ASEAN, Uni Eropa dan negara sahabat.
Duta Besar RI Nadjib Riphat Kesoema mengatakan Indonesia yang diminta jadi negara pendamping dalam pameran merupakan momentum untuk menampilkan kekuatan pariwisata dan produk industri wisata kepada masyarakat Eropa dan publik Belgia.
Dengan demikian Indonesia diharapkan akan menjadi destinasi wisata mereka, ujar Duta Besar RI Nadjib Riphat Kesoema.
Sementara di tengah pameran ini, pada saat yang bersamaan KBRI Brussels menggalang siswa sekolah seni (Ecole D'Art) Uccle-Brussel melakukan studi budaya dan wisata ke tanah air dalam program pendek selama tiga minggu.
Sebanyak 28 siswa sekolah seni, Jumat berangkat ke Indonesia, guna melakukan peningkatan wawasan artistik kekayaan budaya , demikian PLE Priatna, Counsellor Pensosbud/Diplik KBRI Brussels di tengah persiapan panggung Indonesia di Asia Fair. (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S016/S016) 21-02-2009 05:57:35
Tidak ada komentar:
Posting Komentar