Jusuf Kalla Terima Bintang Jasa Belgia
London (ANTARA News) - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla menerima bintang jasa utama Commander de L'order de Leopold dari Pemerintah Belgia.
Deputi Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Belgia, Karel de Gucht menyematkan tanda penghargaan tertinggi dari Pemerintah Belgia di kompleks istana persinggahan Chateau Val Duchesse, tengah kota Brussels, Jumat.
Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Brussels PLE Priatna, kepada koresponden ANTARA London, Sabtu, mengatakan bahwa MS Hidayat, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) juga menerima tanda penghargaan Officer de L'order de Leopold dalam acara yang sama.
Jusuf Kalla mengatakan adalah tugas dan kewajibannya sebagai Wakil Presiden RI untuk membangun dan meningkatkan hubungan kedua negara.
"Saya merasa bangga bahwa upaya untuk memajukan hubungan yang lebih baik dari kedua negara, sejak awal tahun 2000 telah mencapai puncaknya dengan kunjungan misi dagang Pangeran Philippe ke Jakarta November 2008 ", katanya.
Penghargaan dari Pemerintah Belgia ini merupakan penghormatan bagi Pemerintah dan bangsa Indonesia, yang sejak awal melakukan berbagai upaya guna meningkatkan kerjasama Indonesia-Belgia, demikian sambutan singkat, Jusuf Kalla yang mendapat applause dari para hadirin.
Sementara itu, Karel de Gucht menegaskan penghargaan tertinggi yang diberikan ini merupakan refleksi dari penghormatan kepada Indonesia yang telah memajukan hubungan yang erat antara Belgia dan Indonesia.
Bagi Belgia, Indonesia adalah negara yang penting di Asia Tenggara, yang telah memberi kemajuan nyata bagi kerjasama kedua negara, ujar Karel de Gucht menegaskan pernyataan Jusuf Kalla seusai mengalungkan bintang jasa utama Leopold kepada Wakil Presiden RI di ruang Gothic gedung bersejarah Priory Val Duchesse di Brussels.
Upacara penganugerahan bintang jasa utama itu dihadiri Ibu Hj Musfidah Jusuf Kalla, Ketua BKPM, M Lutfi, Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema.
Selain itu juga hadir Kepala Protokol Negara/Dirjen Protokol dan Konsuler Departemen Luar Negeri RI, Dubes Lutfi Rauf, Direktur Urusan Asia Pasifik Kemlu Belgia, Christian Tanghe dan para duta besar ASEAN, Portugal, Jerman dan duta besar negara sahabat lainnya di Brussel.
Tampak hadir pula Sofyan Wanandi, Steve Sondakh yang ikut dalam rombongan kunjungan Wapres, selain itu Eric Domb pengusaha Taman Paradisio, Kris Bogaert, Paul Dujardin CEO dari Palais de Bozar Museum.
Usai penyerahan bintang Wapres RI menerima ucapan selamat dari para hadirin, Deputi PM Belgia menyelenggarakan jamuan santap siang di kompleks tempat menginap Wakil Presiden RI di Chateau Val Duchesse.
Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg dan Uni Eropa, Nadjib Riphat Kesoema menyambut penghargaan ini dan mengatakan bahwa peristiwa yang membanggakan ketika kita memasuki 60 tahun dibukanya hubungan diplomatik Indonesia-Belgia, Wakil Presiden mewakili Pemerintah RI mendapatkan pengakuan dari pihak Belgia.
Penghargaan yang bergengsi ini kiranya dapat menandai era baru kerjasama Indonesia-Belgia yang lebih erat dimasa mendatang, demikian Nadjib RIPHAT Kesoema.
Wapres Jusuf Kalla, pada hari yang sama melakukan kunjungan kehormatan kepada Pangeran Phillipe. Sementara pada saat yang sama, Ibu Hj Musfidah Jusuf Kalla diterima Putri Mathilde dan melakukan kunjungan ke Technopolis.
Chateau Val Duchesse, kastil persingahan yang bersejarah di tengah kota ini biasanya hanya diperuntukkan bagi para Kepala Negara yang mendapat undangan dari Kerajaan Belgia.
Mantan Pemimpin Palestina, Yasser Arafat, Presiden Muamar Khadafy, Presiden Meksiko, Presiden Colombia dan Nelson Mandela pernah menginap di tempat ini.
Gedung ini adalah peletak sejarah persetujuan terbentuknya Masyarakat Eropa dan tempat rapat penting kabinet PM Belgia termasuk PM Belgia yang baru Van Rompuy memutuskan masalah-masalah politik yang besar.
Suatu kehormatan bagi banga Indonesia karena Wakil Presiden mendapatkan tempat tinggal yang istimewa selama berada di Brussel Begia yang menjadi puncak dari seluruh muhibah perjalanan Wapres RI ke manca negara baru-baru ini, demikian PLE Priatna, Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Brussels. (*)
COPYRIGHT © 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar