Jumat, 27 Februari 2009

WOMEN'S COUNCIL

BUSANA KALIMANTAN DAN MINANG TARIK PERHATIAN WOMEN'S COUNCIL

London, 26/2 (ANTARA)-Busana pengantin tradisional dari Kalimantan yang dikenakan Lita Winadi dan busana tradisional dari Sumatera Barat yang dikenal dengan Minangkabau oleh Aliena Suroto menarik perhatian anggota Women's Council Inggeris.


Organisasi wanita "Women Council" yang bermarkas di London mengelar acara Asian Festival dengan menampilkan parade busana dari negara anggota dan hiburan Tari Topeng yang di adakan di Wisma Nusantara, kediaman resmi Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggeris dan Republik Irlandia, di London, Kamis.


Dubes RI, Yuri Oktavian Thamrin dalam sambutannya menghargai acara Asian festival yang digelar oleh organisasi wanita berbagai negara yang tergabung dalam Women's Council yang bertujuan untuk mengalang dana bagi kegiatan sosial di berbagai negara.


Women's Council merupakan organisasi wanita yang berdiri lebih dari 70 tahun yang bertujuan untuk menyembatani kerjasama dan saling pengertian diantara wanita negara Asia dan Inggeris didukung oleh 25 kedutaan di Asia dan High Commission.

Sementara itu Ketua Women's Council Lady Kings Norton of Wotton Underwood menyampaikan penghargaan atas kesediaan Dubes Yuri Octavian Thamrin dan Ny Risandrani menjadi tuan rumah acara Asian festival kali ini.


Dikatakannya, adalah suatu kebanggaan Women's Council bisa mengelar acara yang tujuannya sangat mulia guna mengumpulkan dana guna membantu anak anak yang terbelakang dan juga pelataihan bagi kaum wanita yang melakukan kerja sosial.

Dalam acara Asian festival itu diperagakan parade busana tradisional dari berbagai negara seperti Bangladesh, China, Korea, Myanmar, Philipina, Thailand dan Indonesia yang dibawakan oleh ibu ibu anggota Women's Council.


Dalam peragaan busana yang diawali dengan busana dari wanita Bangladesh berupa busana Sari yang diperagakan peragawati amatiran Barisha yang mengenakan Jamdani Muslin Saree dan Mahir, dengan memperagakan sari dengan versi lainnya dari jamdani Saree yang dikenal dengan Daccai Jamdani.


Selain itu juga diperagakan busana dari China yang diperagakan oleh Junja Wen bersama Liting Luo, mengenakan busana tradisional Chipau yang dikenakan dikalangan wanita dibagian utara Chna.


Busana negara lainnya yang diperagakan diantaranya busana dari Myanmar yang diperagakan Sandar Aye dan Aye Aye Myat yang mengenakan busana yang dikenal dengan Htaing Ma Thein.


Dalam parade busana itu, juga diperagakan busana tradisional Philipina oleh pasangan Imelda Dioso Pinto dari San Pablo City, bersama suaminya Michael. Suami istri yang aktif di komunitas Philipina di Inggeris selama lebih dari 25 tahun sering mengelar acara pengalangan dana khususnya untuk daerah bencana di Philipina.


Imelda dikenal dikalangan komunitas Philipina sebagai "Ulirang Ina" , yang berarti "ibu model" mengenakan busana yang dikenal dengan nama Terno terbuat dari satin warna coklat dengan sulaman benang emas, semantara Michael mengenakan busana traditional "Barong Tagalog" yang artinya baju Tagalog

Penasehat Dharma Wanita Persatuan KBRI London Ny Risandrani Thamrin mengatakan bawah seluruh acara Asian festival dilkukan oleh pengurus Women's Council.


Dalam acara Asian Festival, anggota Dharma Wanita Persatuan KBRI Lodnon mengenakan busana kain songket yang menarik perhatian undangan yang memberikan pujian dengan beragamnya kain yang terbuat dari benang emas.

Ketua Dharma Wanita Persatuan KBRI London Ny. Ine Insani Sudradjat mengatakan bahwa acara yang digelar oleh Women's Council merupakan salah satu cara untuk mengalang dana.

Hasilnya digunakan Women's Council untuk melakukan berbagai kegiatan khususnya membantu anak anak yang terbelakang di negara Asia dan keluarganya serta diguna untuk pelatihan. (U-ZG)
(T.H-ZG/C/J006/C/J006) 27-02-2009 12:37:36

Tidak ada komentar: