TOPENG KERAS DAN JATILAN PUKAU PENONTON UFA, RUSIA
London, 2/1 (ANTARA) - Penampilan panggung Topeng keras dan jatilan memukau ratusan penonton yang memberikan sambutan "standing applause" kepada dua penari Indonesia dalam acara yang digelar organisasi kepemudaan internasional AIESEC, di kota Ufa, Rusia.
Topeng keras dan jatilan menjadi primadona pada penampilan panggung 29 negara lainnya dalam acara budaya asing AIESEC, (Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales), ujar penanggungjawab Pensosbud KBRI Moskow, M. Aji Surya kepada koresponden Antara London, Minggu.
Menurut M. Aji Surya, penonton banyak bertanya apakah Indonesia seindah tarian yang ditampilkan. Empat tarian tradisional Indonesia secara bergantian ditampilkan diantara penampilan budaya negara lainnya, ujarnya.
Kota di sebelah timur Moskow untuk pertama kali disambangi tarian Indonesia dan masyarakatnya belum banyak yang mengenal Indonesia, kecuali Bali. "Saya pasti ke Indonesia tahun ini untuk liburan," kata seorang penonton.
Sementara itu, empat mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Indonesia di Rusia (PERMIRA) menggelar stand yang diisi dengan aneka brosur wisata Indonesia, berbagai souvenir dan pangan Indonesia.
Dengan mengenakan busana tradisional, mahasiswa Indonesia menerangkan kepada pengunjung dan bahkan, merekapun menjadi obyek foto pengunjung yang pertama kali melihat kostum yang eksotik.
Panganan kecil berupa lapis legit dihidangkan untuk pengunjung yang mengatakan kue tersebut enak dan gurih. "Oh... it is so delicious and very tasty, can I take some more," celoteh mereka.
Perhelatan AIESEC mendapat sambutan positif dari KBRI Moskow dan mengirimkan dua pengajar penari profesionalnya, Anter Asmorotedjo dan Wayan Brata untuk meramaikan acara yang mengundang 5.000 orang.
Selain tarian juga ditampilkan life musik Kelono Sewandono dengan ciptaannya Giri Petak atau Gunung Putih.
M Aji Surya, mengatakan, keterlibatan KBRI dimaksudkan untuk lebih memperkenalkan budaya Indonesia serta menarik turis Rusia untuk datang ke Indonesia.
"Tahun ini, KBRI Moskow bekerja keras untuk mendongkrak lebih banyak turis Rusia yang tahun lalu tercatat lebih dari 75 ribu. Selain 'warming up' bagi perayaan 60 tahun hubungan bilateral RI-Rusia tahun 2010," ujarnya.
Selain penggelar pertunjukkan, KBRI Moskow juga melakukan pendekatan dengan kalangan pemerintah dan universitas di kota Ufa untuk penjajagan kerjasama.
"Salah satu kelebihan kota ini adalah adanya dua universitas di bidang perminyakan dan penerbangan. Akan baik sekali bila dapat digalang kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia," ujarnya.
Kerjasama universitas antara Indonesia dan Rusia tengah marak, setelah kunjungan tujuh profesor dari Universitas Negeri Politeknik St. Petersburg ke Indonesia dan penandatangan momorandum kesepahaman dengan UI, ITB dan UNHAS.
Bahkan, ketiga rektor universitas terkemuka Indonesia tersebut juga berminat untuk menindaklanjuti dan berkunjung ke Rusia tahun ini, demikian M Aji Surya. (U-ZG) ***5***
(T.H-ZG/B/M012/M012) 02-02-2009 03:50:45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar