Selasa, 10 Februari 2009

WORLD OCEAN CONFERENCE

INDONESIA GELAR PERTEMUAN PERSIAPAN WORLD OCEAN CONFERENCE

London, 10/2 (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menyelenggarakan Preparatory Meeting of World Ocean Conference (WOC) dalam rangka persiapan pelaksanaan WOC-09 di Manado yang didukung penuh Kantor PBB (UNOG) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).


Pertemuan Preparatory Meeting diselenggarakan di Markas Besar PBB di Jenewa, Senin, dimaksudkan untuk menyukseskan hasil akhir WOC yaitu Manado Ocean Declaration (MOD), demikian Sekretaris Pertama PTRI Jenewa, Mohammad Koba kepada koresponden Antara London, Selasa.


Dikatakannya, pertemuan dibuka secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim PTRI-Jenewa, Duta Besar, I Gusti Agung Wesaka Puja, diikuti negara-negara anggota WMO, Director General of United Nations Office in Geneva (UNOG), Sergei A. Ordzhonikidze, dan Secretary General of World Meteorological Organization (WMO), Michel Jarraud.


Dirjen UNOG dalam sambutannya menegaskan kembali komitmen PBB dan seluruh negara anggota dalam menanggulangi isu perubahan iklim termasuk dampaknya bagi isu kelautan sebagai wujud tanggung jawab bersama.

Sementara itu, Sekjen WMO menyampaikan dukungannya atas prakarsa Indonesia untuk mengangkat isu kelautan dalam agenda perubahan iklim dan menyatakan kesiapan WMO untuk memberikan dukungan substantif bagi kelancaran proses pembahasan isu kelautan dalam konteks perubahan iklim.


Pada kesempatan pertemuan, Direktur Pesisir dan Lautan, Departemen Kelautan dan Perikanan, Ida Kusuma W memaparkan mengenai kesiapan Pemerintah Indonesia menyelenggarakan WOC sekaligus menyampaikan secara resmi rancangan MOD.


Guna memperkuat aspek substansi MOD, Director for Weather and Disaster Risk Reduction Service-WMO, Dr. Geoffery B. Love juga menyampaikan paparan mengenai "The link between Ocean and Climate Change".

Pada sesi pembahasan, pada umumnya negara anggota menyampaikan penghargaan atas prakarsa Indonesia untuk mengangkat isu kelautan dalam konteks perubahan iklim dan menyambut baik rancangan MOD sebagai dokumen awal bagi perundingan lebih lanjut.


Menurut Mohammad Koba, MOD secara umum dipandang telah merefleksikan berbagai kepentingan guna mengangkat isu kelautan dalam pembahasan perubahan iklim.


Negara-negara anggota menunjukkan antusiasme dalam pembahasan rancangan MOD dengan memberikan berbagai masukan substantif bagi penyempurnaan MOD lebih lanjut.


Pada kesempatan pertemuan, Delegasi RI yang diperkuat pejabat DKP dan Deplu, menegaskan komitmen untuk menyempurnakan muatan MOD berdasarkan berbagai masukan yang diterima dan disebarluaskan kembali kepada seluruh negara anggota April mendatang guna dibahas lebih lanjut pada kesempatan pertemuan pejabat tinggi di Manado pada bulan Mei, demikian Mohammad Koba. ***3***
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/M012/M012) 10-02-2009 19:07:14

Tidak ada komentar: