GAMBIA-INDONESIA TINGKATKAN KERJA SAMA BIDANG PENDIDIKAN
Oleh Zeynita Gobons
London, 18/5 (Antara) - Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gambia, Dr. Badara Alieu Joof bertemu dengan Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran, yang juga Dubes untuk Gambia bertujuan memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan.
London, 18/5 (Antara) - Menteri Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Gambia, Dr. Badara Alieu Joof bertemu dengan Dubes RI di Dakar, Mansyur Pangeran, yang juga Dubes untuk Gambia bertujuan memperkuat dan mengeksplorasi peluang kerja sama bidang pendidikan.
Menteri Badara Joof membawa delegasi yang terdiri dari unsur Kementerian Pendidikan Tinggi Gambia, University of The Gambia (UTG) dan lembaga pelatihan Gambia Technical Training Institute (GTTI), kata Pensosbud KBRI Dakar Diman Prihadi kepada Antara London, Kamis.
Menteri Badara Joof menyampaikan Pemerintah Gambia sangat mengapresiasi bantuan yang selama ini diberikan Pemerintah Indonesia dalam upaya mendukung Gambia membangun sektor pertanian.
Menteri Badara Joof menyampaikan Pemerintah Gambia sangat mengapresiasi bantuan yang selama ini diberikan Pemerintah Indonesia dalam upaya mendukung Gambia membangun sektor pertanian.
Pemerintah RI telah membantu meningkatkan kapasitas petani Gambia melalui Balai Pelatihan Pertanian Agriculture Rural Farmers Training Centre (ARFTC) di Jenoi, Gambia, yang didirikan Pemri tahun 1998.
Menteri Badara Joof memandang kemajuan pembangunan yang dimiliki Indonesia itu menyebutkan "Indonesia is Gambia's neighbour, although not geographically, but conceptually experienced, politically and economically.
Pemerintah Gambia ingin meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia dalam bidang pendidikan fokus pada empat area, yaitu pertanian, pariwisata, teknologi dan engineering.
Menteri Badara Joof mengatakan Gambia sangat memerlukan bantuan dari Indonesia dalam mengembangkan kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologinya khususnya di bidang civil engineering, mechanical dan engineering serta arsitektur.
Di bidang pariwisata, Menteri Badara Joof menyampaikan Gambia tidak ingin terbatas hanya pada obyek wisata resort dalam menunjang sektor pariwisatanya. Oleh karena itu, Gambia sangat membutuhkan asistensi dan expertise dari Indonesia dalam mengeksploitasi potensi pariwisatanya seperti pengembangan eco-tourismyang saat ini sedang populer di Indonesia.
Sejak 2008 hingga 2016, Pemerintah Indonesia memberikan beasiswa kepada 18 pelajar Gambia melalui skema beasiswa Darmasiswa dan KNB.
Dari 18 pelajar Gambia tersebut, satu orang peserta telah menjadi dosen di University of The Gambia, Gibriel Badjie, yang pada September ini dicalonkan mengikuti World Congress on Indonesianist 2017 yang diadakan di Bali, 4-8 September mendatang.
Joof juga mendorong ditandanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara UTG dengan Universitas Brawijaya (UB) sebagai tindak lanjut dari pertemuan antara Dubes RI Dakar, UB dan UTG di KBRI Dakar 21 Mei mendatang.
***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 18-05-2017 05:16:16
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 18-05-2017 05:16:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar