Rabu, 10 Mei 2017

MALUKU

GUBERNUR MALUKU HADIRI FESTIVAL DJEMPOL DI BELANDA
          London, 8/5 (Antara) - Tari Polawano yang dibawakan putra-putri Maluku yang tinggal di Belanda menyambut kehadiran Gubernur Maluku, Said Assagaf, yang menghadiri Pasar Festival Djempol atau biasa  disebut dengan "Pesta Maluku".
         Acara ini merupakan salah satu agenda dalam rangkaian kunjungan Gubernur Maluku di Belanda, beserta delegasi dari Pemerintah Provinsi Maluku yang diadakan di Geleen akhir pekan.
         Sebelumnya, Assagaf memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Indonesia di Universitas Leiden dengan tema "Peran Pemerintah Daerah Maluku Dalam Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama", demikian Sekretaris satu Fungsi Pensosbud KBRI Noira Solani kepada Antara London, Senin.
         Acara yang bertajuk "Pesta Maluku" itu dibuka dengan tarian penyambutan oleh Sanggar Tari Polawano yang terdiri dari putra-putri Maluku yang tinggal di Belanda dan lagu daerah Maluku. Dalam kesempatan ini, Said Assagaf menyampaikan rasa terimakasih dan apresiasi yang sangat besar terhadap panitia penyelenggara yang mengangkat kebudayaan Maluku di Belanda.
         Disampaikan Maluku saat ini telah menjadi salah satu daerah yang memiliki indeks kerukunan antar umat beragama tertinggi atau terbaik di Indonesia.
         "Sehubungan dengan peringatan 200 tahun Pahlawan Nasional Thomas Matulessy, atau lebih terkenal dengan Pattimura, tanggal 15 Mei mendatang, Gubernur menyampaikan Saparua sudah dijadikan salah satu destinasi wisata budaya dan situs sejarah andalan Maluku sejak dua tahun lalu.
         Dalam kesempatan itu, Said Assegaf juga sempat menunjukkan keahliannya bernyanyi saat menyanyikan lagu tradisional Maluku di atas panggung.

         Dubes Indonesia untuk Belanda, Gusti Agung Wesaka Puja, beserta istri, hadir dalam acara tersebut mengatakan merupakan kali pertama Indonesia berpartisipasi dalam acara Pasar Festival Djempol dan berpesan masyarakat Maluku di Belanda seperti yang dikutip dalam sambutannya: "Bagi kami, masyarakat Maluku ibarat ambulans tanpa sirinenya, artinya kita sangatlah dekat. Semoga masyarakat Maluku di Belanda makin rukun dan memberikan kontribusinya dalam membangun  dan menyejahterakan Maluku. Sehingga, daerah Maluku dapat berkembang pesat seperti daerah lain di Indonesia."  Setelah pertunjukan acara tarian dan lagu tradisional Maluku, dilanjutkan dengan makan siang bersama menyajikan masakan Indonesia.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 08-05-2017 23:55:04

Tidak ada komentar: