PT INDONESIA HARUS DAPAT BERSAING DENGAN ASING
London, 30/11 (ANTARA) - Perguruan tinggi (PT) Indonesia harus bisa bersaing dengan perguruan tinggi asing, dengan makin terbukanya persaingan global.
Hal itu terungkap dalam diskusi yang bertema "Strategi Bersaing Bangsa Indonesia melalui Dunia Pendidikan Tinggi" yang digelar Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Inggris di gedung pertemuan KBRI London, Sabtu.
Atase Pendidikan KBRI London, Prof. M. Riza Sihbudi dalam sambutannya mengatakan dalam upaya mengatasi persaingan di dunia perguruan tinggi Indonesia telah memberikan beasiswa kepada 2500 dosen di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan swasta.
Diharapkannya dengan perbaikan kualitas dosen Indonesia maka daya saing perguruan tinggi bisa makin meningkat. Diakuinya sampai saat ini baru segelintir universitas di Indonesia, utamanya di pulau Jawa, yang mampu bersaing dengan universitas di negara-negara tetangga.
Mengingat ada lebih dari 2000 perguruan tinggi di Indonesia, jumlah ini sangatlah kecil dan harus didorong agar lebih banyak perguruan tinggi yang mampu bersaing dengan institusi dunia.
Diskusi yang digelar ICMI UK sekaligus musyawarah organisasi satuan (Orsat) Inggris itu dihadiri pengurus dan mahasiswa, profesional dan masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris.
Sementara itu Dono Widiatmoko, dosen senior bidang Kesehatan Masyarakat di University of Salford, Manchester mengatakan pendidikan tinggi adalah lokomotif pergerakan sebuah komunitas menuju perbaikan dan modernisasi.
Mutu pendidikan tinggi dan lulusannya akan dapat menentukan kemajuan Negara kita di jangka panjang, ujarnya.
Beasiswa untuk studi di Luar Negeri yang mulai banyak diberikan Pemerintah Indonesia bagi staf pengajar berbagai perguruan tinggi belakangan ini sangatlah penting untuk meningkatkan mutu dosen perguruan tinggi.
Dono Widiatmoko yang juga sekretaris ICMI Inggris menambahkan agar kapasitas pendidikan dalam negeri juga dapat terdorong maju, mungkin perlu dipikirkan agar alokasi beasiswa ini dapat difokuskan untuk mengikuti pendidikan di dalam negeri.
Dengan mendorong kesempatan beasiswa dalam negeri, perguruan tinggi di Indonesia juga mendapat dorongan untuk meningkatkan kualitas pendidikannya sendiri, ujarnya.
Sementara itu Dr. Suyanto Mahdi Putra, mantan ketua Persatuan Pelajar Indonesia di Inggris yang saat ini menjadi konsultan bidang konstruksi mengatakan setidaknya ada tiga prioritas masalah yang dihadapi oleh Perguruan Tinggi Indonesia.
Peningkatan Akses, Perbaikan Kurikulum, Sumber Pembiayaan adalah masalah mendasar yang harus dipikirkan secara komprehensif oleh semua pihak yang terkait dengan bidang Pendidikan Tinggi.
Acara Diskusi ini juga sekaligus digunakan sebagai sarana peremajaan pengurus ICMI UK yang sudah habis masa baktinya akhir tahun 2008 ini.
"Kami ingin agar ICMI dapat mengasah dan mematangkan potensi mahasiswa dan masyarakat Indonesia yang tinggal di Inggris," demikian Nizma Agustjik yang merupakan wakil ketua ICMI Inggris periode 2006-2008. ***7***
(T.H-ZG/B/Z002/Z002) 30-11-2008 07:40:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar