Selasa, 04 November 2008

REOG PONOROGO

REOG PONOROGO PUKAU MAYARAKAT EROPA

London, 3/11 (ANTARA) - Penampilan kesenian Jawa Timur Roeg Ponorogo yang digelar KBRI Brusel dalam rangkaian acara promosi Indonesia, memukau masyarakat Eropa.

Rangkaian promosi Indonesia itu diawali dengan resepsi diplomatik dalam rangka peringatan HUT RI ke-63 yang diadakan di Hotel Hilton-Brussel (31/10), demikian PLE Priatna dari KBRI Brussel kepada koresponden Antara London, Senin.

Dikatakannya resepsi yang dihadiri pejabat tinggi, dubes negara sahabat dan kalangan diplomatik, pengusaha, wartawan itu merupakan puncak dari serentetan kegiatan promosi Indonesia.

Duta Besar RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa (UE), Nadjib Riphat Kesoema dan istri sebagai tuan rumah menyambut dan menyalami para hadirin yang dalam resepsi yang dimeriahkan grup band Grassopher dari Jakarta, tari Pendet Bali dan Rantak Sumatera.

Selain itu juga digelar Festival Kuliner Indonesia di Hotel Hilton Brussel selama sepekan (24 Oktober sampai 2 November) yang menyedot ratusan hadirin untuk bersantap malam.
Dubes mengatakan resepsi diplomatik itu dikemas dengan festival Indonesia di hotel yang sama ini dan terbukti menjadi ajang promosi Indonesia yang menarik dan memiliki daya pikat yang besar.

"Restoran yang menyajikan makanan Indonesia dan tarian ini menjadi bukti yang cukup membanggakan," ujar Nadjib Riphat Kesoema.

Pekan Festival Makanan Indonesia di Hotel Hilton-Brussel menyajikan aneka makanan, jajan pasar dan buah-buahan tropis ini memang mengusik rasa ingin tahu publik Eropa.

Bersantap sambil menyaksikan tarian Indonesia menjadi medium pemikat, tidak hanya untuk berkenalan dengan Indonesia tapi juga bernostalgia bagi mereka yang pernah melancong ke Indonesia.

Dua juru masak ternama asal Indonesia Hadi dan Robertus Gentar dari Hotel Hilton Amsterdam membantu menyanyikan makanan Indonesia.

Di tengah pekan makanan Indonesia, KBRI Brussel juga menggelar pameran produk makanan dan minuman di lobby Hotel Hilton.

Bir, kopi, teh, bahan makanan mentah, bumbu dapur, krupuk dan emping melinjo memperkaya suasana pasar Indonesia.

Atase Perindustrian KBRI Brussel Harjanto, mengatakan untuk pertama kalinya Indonesia menyajikan tidak hanya bahan makanannya, tapi juga makanan Indonesia yang siap untuk disantap.

Perkenalan ini ternyata mendapat respon positif. Cukup banyak masyarakat Eropa yang berminat, demikian Harjanto, yang menjadi penanggung jawab pameran produk makanan/minuman ini.
Sebelumnya, promosi Indonesia digelar di kota Lanaken Belgia. Bekerjasama dengan Pemda Wonogiri, para penari Wonogiri asuhan Bupati Begug Poernomosidi menampilkan secara kolosal kesenian Jawa di gedung kesenian Lanaken Art Center.

Reog ponorogo yang bersuasana magis menjadi atraksi dan tontonan menarik di tegah gemulai tarian Jawa yang lembut.

Promosi budaya berupa malam Indonesia (Een Heart voor Indonesia) di kota Lanaken, terlaksana atas kerjasama dengan kardiolog Indonesia, dr John Prihadi ini, tampil sukses dan menyedot perhatian lebih dari 500 pengunjung.
PLE Priatna mengatakan penampilan Reog ponorogo dan makanan Indonesia menggetarkan kota Lanaken. Sate ayam, lontong, bakmie goreng, pisang goreng, kroket dan lumpia ludes habis terjual.

Suasana meriah tampilan gabungan kesenian dan makanan menjadi daya pikat yang luar biasa bagi masyarakat Belgia di kawasan utara yang berbatasan dengan Belanda, ujarnya.

Para tokoh masyarakat kota Lanaken yang berbahasa Belanda menyatakan kagum dengan warna sajian budaya Jawa yang gemulai memukau ini, dihentak gerak liar tarian Reog yang amat dinamis serta bernuansa magis.

Koreografer Begug Poernomosidi, bupati Wonogiri yang seniman ini mampu hidupkan malam yang dingin dengan atraksi unik Reog ponorogo.

Selain musik dan gerak tari Bali, Reog Ponorogo menjadi sajian yang memiliki daya pikat yang luar biasa.
Reog Ponorogo, sajian kuliner dan pameran produk makanan/minuman menjadi kemasan unik, guna menyedot perhatian publik di jantung Uni Eropa ini, demikia PLE Priatna . ***2***(U.ZG/B/M007)(T.H-ZG/B/M007/M007) 03-11-2008 19:36:38

Tidak ada komentar: