PELAJAR INDONESIA JUARA LOMBA MELUKIS INTERNASIONAL DI BULGARIA
London, 28/11 (ANTARA) - Pelajar Indonesia, Eda Islamay Qomaruddin (9), keluar sebagai juara pertama International Art Competition for Children's Painting "Mission Rescuer 2008" yang digelar Kementerian Urusan Situasi Darurat Bulgaria bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Iptek, serta Kementerian Kebudayaan Bulgaria.
Sekretaris Tiga Pensosbud KBRI di Sofia, Aditya Timoranto, kepada koresponden Antara London, Jumat, mengatakan, acara pemberian hadiah kepada pemenang diadakan di National Palace of Culture (NDK) Sofia, Bulgaria, dan mendapat liputan dari stasiun TV swasta Bulgarian Balkan TV (BBT).
Hadiah untuk kategori umum kelompok umur 6-9 tahun yang diraih Eda diserahkan Deputi PM/Menteri Urusan Situasi Darurat Bulgaria, Emel Etem, kepada Shabrina Dara Kusumoandira, putri staff KBRI mewakili Eda, didampingi Dubes RI untuk Bulgaria, Immanuel Robert Inkiriwang.
Hadir dalam acara itu pejabat tinggi Kementerian Urusan Situasi Darurat, Kementerian Pendidikan dan Iptek, Kementerian Kebudayaan Bulgaria, serta kedubes negara sahabat yang mewakili pemenang lomba yang tidak dapat datang ke Bulgaria.
Lomba melukis yang diadakan ketiga kementerian Bulgaria, untuk pertama kalinya mengikutsertakan peserta internasional dari negara di luar Bulgaria.
Menurut Aditya, Oase Qomara (10), kakak Eda, juga ikut dalam lomba melukis tersebut, namun belum berhasil memenangkan penghargaan.
Lomba bertemakan operasi penyelamatan korban bencana dan kecelakaan itu diadakan dalam kerangka "Europa Major Hazard Agreement" dari Council of Europe, bertujuan mendorong kesadaran mengenai penanggulangan bencana dan peran tenaga penyelamat korban bencana.
Pengalaman
Dubes Immanuel Robert Inkiriwang mengatakan sebagai Dubes RI di Bulgaria dia merasa bangga atas keberhasilan anak Indonesia meraih juara pertama di ajang lomba internasional tersebut.
Dikatakannya, Eda merupakan wakil dari anak Indonesia yang memiliki kesadaran mengenai dampak dan penderitaan yang diakibatkan bencana, karena pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai tsunami, gempa dan banjir.
Ia juga menyampaikan penghargan kepada pihak Kementerian Urusan Situasi Darurat yang menanggung biaya tiket penerbangan Eda ke Bulgaria serta pengeluaran visa melalui Kedubes Bulgaria di Jakarta.
Direktorat Jenderal Imigrasi Indonesia membantu mengeluarkan paspor bagi Eda, namun karena kendala teknis Eda tidak dapat didatangkan ke Bulgaria.
Sehubungan dengan ketidakhadiran Eda dan permintaan Pihak Kementerian Urusan Darurat agar Dubes RI mewakili Eda pada saat pemberian hadiah, Dubes RI membawa putri staff yang lebih tepat untuk mewakili Eda.
Direktur Kerjasama Internasional Kementerian Urusan Situasi Darurat, Dr. Maria Vranovska menyampaikan penghargaan atas inisiatif Dubes RI dan mengemukakan bahwa acara akan berjalan lebih menarik sekiranya wakil kedubes negara sahabat lain melakukan inisiatif serupa.
Menurut penuturan ayah Eda, Qomarudin, yang dihubungi Staf KBRI melalui telpon, Eda merasa senang mendengar berita dirinya memenangkan lomba melukis di Bulgaria. Saat ini Eda duduk di Kelas 4 Sekolah Dasar Islam Al Azhar di Salatiga, Jawa Tengah.
Eda dan kakaknya, Oase, mendapatkan informasi mengenai lomba "Mission Rescuer 2008" dari internet dan karya mereka dikirimkan melalui pos.
"Walaupun biayanya cukup mahal, tetap saya kirimkan untuk menghargai karya anak saya," demikian Qomarudin yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswastawan.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/H-KWR/H-KWR) 28-11-2008 22:24:24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar