Minggu, 22 November 2009

GUBERNUR LEMHANNAS: POLANDIA MITRA STRATEGIS INDONESIA

GUBERNUR LEMHANNAS: POLANDIA MITRA STRATEGIS INDONESIA

London, 22/11 (ANTARA) - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Prof Dr Muladi SH menyatakan, Polandia merupakan mitra strategis bagi Indonesia.

Demikian keterangan pers dari KBRI Warsawa yang diterima koresponden ANTARA London, Minggu.

Muladi mengemukakan, berkat ketahanan nasional yang kuat, Polandia berhasil mengatasi berbagai masalah dalam proses transisi menuju negara demokrasi yang didukung kekuatan komponen sosial, politik dan ekonomi serta lokasi strategisnya di Eropa Tengah.
Menurut Muladi, kondisi positif tersebut menjadi dasar pengembangan hubungan dan kerja sama bilateral RI-Polandia ke tingkat strategis.

Polandia telah menjadi negara keenam terbesar di Eropa, anggota Uni Eropa dan NATO yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi mitra dagang terpenting bagi Indonesia di kawasan Eropa Tengah, ujar Prof Muladi.

Kedua negara mencatat angka perdagangan bilateral sekitar 600 juta dolar AS pada tahun 2008. Beberapa investor besar Polandia saat ini mengembangkan berbagai proyek investasi di Indonesia, khususnya di bidang energi dan pertambangan.

Gubernur Lemhannas tiba di Polandia dalam rangka kunjungan kerja bersama Sekretaris Dewan Pengarah Mayjen TNI (Purn) Albert Inkiriwang dan Sekretaris Utama Dr. Ardi Partadinata MH, M.Si.

Selama di Polandia Gubernur Lemhanas mengadakan pembicaraan dengan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Krzystof Stanowski, Wakil Kepala Badan Penanaman Modal Asing (PAIiIZ) Marek Lyzwa didampingi Dubes RI Warsawa Hazairin Pohan.
Selain itu, Gubernur Lemhannas juga mengadakan sarasehan di Wisma Duta, bersama seluruh staf KBRI Warsawa dan masyarakat Indonesia yang bermukim di Polandia.
Pembicaraan di Kementerian Pendidikan Nasional berkisar mengenai reformasi yang berlangsung 20 tahun di Polandia, terutama di bidang pendidikan.

Pemberdayaan
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Polandia Stanowski menjelaskan, perubahan revolusioner di bidang pendidikan adalah pemberdayaan (empowerment) pemerintahan daerah untuk mencapai target pendidikan melalui cara dan metoda sendiri-sendiri.
Dalam hal ini, pemerintah pusat hanya menetapkan sasaran-sasaran utama secara bertahap, dan tidak mencampuri urusan pemerintah daerah di dalam penentuan kurikulum, buku teks, maupun pelatihan dan pengadaan guru.
Menurut dia, strategi ini dipandang berhasil karena dalam kurun waktu singkat telah mengatasi perbedaan tingkat pendidikan yang sebelumnya tidak merata di Polandia.

Gubernur Lemhannas juga menjelaskan, pihaknya bermaksud mengirimkan sejumlah peserta Lemhannas untuk mendalami pengalaman Polandia di dalam transformasi sistem pendidikan nasional.

Wakil Menteri Diknas Polandia menyambut baik rencana tersebut, dan menjanjikan akan menghadirkan para pakar dan pejabat yang dapat memberikan informasi terbaik bagi Lemhannas.

Dalam pembicaraan mengenai di penanaman modal asing, kedua belah pihak mengadakan tukar-pikiran dan strategi yang ditempuh dalam mendorong investasi, serta langkah-langkah di dalam peningkatan kerjasama bilateral di antara kedua negara.

Menurut Gubernur Lemhannas, kemajuan Polandia di bidang investasi sangat mencengangkan karena dalam kurun waktu sekitar tujuh tahun negara ini, berhasil menarik investasi luar negeri senilai 150 milyar dolar AS dan diperkirakan akan terus meningkat.

Tingginya arus investasi Polandia berhasil mencegah dampak negatif dari krisis keuangan dunia dan merupakan satu-satunya negara di Eropa yang tetap mempertahankan pertumbuhan positif GDP, pada level sekitar dua persen.


Strategi
Wakil Kepala Badan Penanaman Modal Asing Polandia (PAIiIZ) Marek Lyzwa Polandia menyatakan, Polandia memiliki strategi pengembangan kawasan ekonomi khusus (KEK) sebagai instrumen utama dalam menarik dan menggalakkan investasi asing, didukung organisasi dan manajemen profesional serta kemudahan perpajakan dan berbagai insentif lainnya.
Polandia yang sejak 2004 menjadi anggota Uni Eropa, menerapkan kebijakan investasi Uni Eropa secara bertahap sehingga pada akhirnya akan dilandaskan pada penguasaan teknologi dan sumber daya manusia.

Saat ini, terdapat 14 KEK di berbagai provinsi di Polandia dengan dukungan pendanaan Uni Eropa berhasil menciptakan lapangan kerja sebanyak 200 ribu serta dampak positif terhadap perekonomian nasional sehingga memiliki daya tahan dalam menghadapi goncangan global.

Pada 14 kawasan ekonomi khusus, Polandia memiliki lokasi sekitar 12-20 ribu hektar dan menampung sekitar 1250 perusahaan direncanakan akan dihapuskan dalam tahun 2020, sesuai kebijakan Uni Eropa, namun masih dapat diperpanjang seiring dengan peningkatan kinerja investasi Polandia.

Berkat kebijakan dan instrumen investasi yang baik, sektor tenaga kerja dan sektor riil di Polandia relatif tidak terlalu terpengaruh oleh krisis ekonomi global.
Polandia menjadi satu-satunya negara Eropa yang tetap memiliki pertumbuhan ekonomi positif dan berhasil mengatasi dampak krisis ekonomi global.

Dalam pertemuan di KBRI Warsawa, Dubes Hazairin Pohan menjelaskan, langkah-langkah yang dilakukan selama tiga tahun untuk peningkatan hubungan dan kerja sama Indonesia-Polandia baik di bidang politik, maupun perdagangan, investasi dan keuangan serta sosial dan budaya.
Menurut Pohan, kedua negara memiliki landasan kokoh bagi pengembangan kerja sama bilateral di berbagai bidang.
Dewasa ini, KBRI Warsawa dengan gencar menyelenggarakan beberapa langkah inovatif dalam menyikapi krisis ekonomi global, terutama mendorong penguatan kerja sama di bidang pertanian, pertambangan dan energi, serta perikanan yang memiliki potensi luar biasa.

Gubernur Lemhannas dalam kesempatan sarasehan dengan Staf KBRI Warsawa beserta masyarakat Indonesia di Wisma Duta menjelaskan mengenai visi, misi dan ruang lengkap kompetensi Lemhannas RI sebagai suatu lembaga think-tank negara sekaligus tempat pelatihan kepemimpinan bagi pemimpin Indonesia di masa depan. ***5*** (U-ZG)
(T.H-ZG/B/S023/S023) 22-11-2009 20:35:03

Tidak ada komentar: