Minggu, 08 November 2009

"JAMILA DAN SANG PRESIDEN" RAIH PENGHARGAAN NETPAC

"JAMILA DAN SANG PRESIDEN" RAIH PENGHARGAAN NETPAC

London, 9/11 (ANTARA) - Film "Jamila dan Sang Presiden" karya Ratna Sarumpaet meraih "NETPAC Award" pada festival "Asiatica Film Mediale" yang berlangsung di Roma sejak 29 Oktober.
Konsul Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa, Senin, mengatakan, "Jamila dan Sang Presiden" mengalahkan film unggulan dari negara Asia lainnya, seperti China, Jepang, Korea, India, Iran, Thailand dan Vietnam.

Penghargaan "The Network for the Promotion of Asian Cinema" (NETPAC) merupakan jaringan promosi internasional, organisasi nirlaba yang terdiri atas kritikus da pendidik.

Menurut Musurifun Lajawa, "Jamila & Sang Presiden" juga terpilih untuk mewakili Indonesia pada kompetisi Piala Oscar pada bulan Februari 2010. Sebelum berlaga di Oscar, film itu akan mengikuti Festival Film Asia-Pacifik di Sydney, Australia, dalam waktu dekat.

Penghargaan NETPAC diserahkan yang kepada Ratna Sarumpaet itu merupakan piala bergengsi yang diberikan pada film-film terbaik Asia.

NETPAC merupakan organisasi yang mewakili para kritikus, produser, distributor, kurator, eksibitor, dan pendidik yang bergerak di dunia perfilman.

NETPAC bertujuan untuk memajukan perfilman di kawasan Asia dan dianggap oleh dunia sebagai otoritas yang berkompeten dalam perfilman Asia.

Dewan juri yang diketuai kritikus film sangat disegani di Jepang Tadao Sato menilai keunggulan "Jamila & Sang Presiden" bukan saja terletak pada aspek artistik dan keasliannya, tetapi juga pada ketajaman kritik sosialnya dalam memotret kemasyarakatan di Indonesia.

Ratna mengaku dirinya prihatin terhadap perdagangan manusia di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.

Akar dari kejahatan perdagangan manusia yang dipotret dalam film "Jamila & Sang Presiden" adalah kemiskinan, yang juga sebagai dampak dari ketidakadilan ekonomi internasional.

Karena itu, film tersebut dimaksudkan untuk mengingatkan kembali para pengambil keputusan di seluruh tingkatan untuk segera menyelesaikan kasus perdagangan manusia yang sangat menghawatirkan. ***5***
(T.H-ZG/C/s018/s018) 09-11-2009 13:51:14

Tidak ada komentar: