PAGELARAN PESTA SENI BUDAYA INDONESIA DI PORTUGAL
London, 10/11 (ANTARA) - Indonesia menggelar pesta seni dan budaya dalam rangka memperingati peningkatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Portugal.
Pesta seni dan budaya banyak dikunjungi warga setempat dan hal ini terlihat dengan makin meningkatnya animo masyarakat Portugis yang ingin mengenal lebih jauh tentang Indonesia, ujar Counselor Penerangan Sosial Budaya KBRI Lisabon, Perry Pada kepada koresponden Antara London, Selasa.
Pesta digelar setelah selama 24 tahun terjadinya kevakuman hubungan diplomatik kedua Negara (1974-1999) akibat masalah Timor Timur, sejak tanggal 6 hingga 17 November mendatang di pusat kota Lisabon.
Menurut Perry Pada, diplomasi budaya yang selama ini dilaksanakan di Portugal mampu mencairkan kebekuan politik pasca Timor Timur dan secara tidak langsung memberikan pengaruh yang positif bagi perubahan cara pandang masyarakat Portugis terhadap Indonesia.
Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah kunjungan wisatawan asal Portugal ke Indonesia dari tahun ke tahun. Pada 2007 tercatat sekitar 12.000 wisatawan Portugal berkunjung ke Indonesia dan di 2008 bersama dengan wisatawan asal Spanyol melonjak sampai 45.830 wisatawan.
Gambaran tersebut sangat positif, mengingat normalisasi hubungan diplomatik Indonesia - Portugal yang relatif baru berusia 10 tahun (1999-2009).
Saat ini isu-isu politk dan khususnya masalah Timor Timur (Timor Leste) tidak lagi menjadi topik yang menarik bagi masyarakat Portugis.
Melihat efektifitas pembentukan opini publik melalui sarana promosi seni dan budaya Indonesia terbuka peluang yang dapat diraih di masa mendatang.
Pesta budaya yang digelar KBRI Lisabon mendapat dukungan penuh dari berbagai lembaga budaya dan pendidikan di Portugal, antara lain Foundation Orient, salah satu lembaga Budaya Oriental terbesar di Portugal.
Selain itu juga dari Asosiasi Persahabatan Indonesia Portugal (ALIAC), Universitas Katolik Portugal dan Konsul Kehormatan Indonesia untuk Portugal serta friends of Indonesia dan komunitas pencinta budaya Indonesia.
Pesta budaya yang mendapat dukungan dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang tengah mengadakan muhibah budaya di Portugal, dengan membawa sekitar 46 personil yang mendukung pelaksanaan kegiatan seni budaya Indonesia di Portugal.
Acara budaya ini merupakan acara terbesar pertama kali diadakan di Portugal yang mendapat sambutan sangat antusias masyarakat Portugis sejak awal pembukaannya.
Kegiatan seni budaya Indonesia yang tengah digelar antara lain pameran handicraft, batik, foto dan lukisan, serta pameran wayang golek, wayang kulit dan topeng.
Disamping itu, juga digelar konser karawitan dan pertunjukan seni tari Jawa, konser karawitan dan pertunjukan wayang kulit , konser musik keroncong dan angklung, serta batik fashion show.
Pameran dan pertunjukan bertujuan untuk memberikan pendalaman materi mengenai budaya Indonesia diantaranya dengan digelarnya workshop gamelan Jawa, tari tradisional, membatik, kuliner, pariwisata, workshop Surfing di Indonesia, festival kuliner Indonesia, festival film nasional Indonesia.
Dikatakannya tidak kurang 16 kegiatan seni budaya Indonesia disajikan untuk mengenalkan keragaman dan kekayaan budaya yang medapat pengaruh penjelajah Portugis yang singgah di Nusantara 500 tahun silam.
Normalisasi Hubungan
Perry Pada jug mengatakan seminar digelar dalam rangka memperingati sepuluh tahun normalisasi hubungan diplomatik Indonesia - Portugal (1999-2009), itu bertema "Indonesia and Portugal: Past, Present and Future. In commemoration of the 10 years of the reestablishment of diplomatic relations."
Acara seminar digelar bekerjasama dengan Universitas Katolik dan beberapa Universitas di Portugal khususnya yang memiliki bidang studi Oriental pada tanggal 16-17 November mendatang.
Seminar bertujuan sebagai suatu refleksi dari dinamika hubungan bilateral Indonesia ? Portugal khususnya menyangkut aspek sejarah, sosial budaya serta aspek-aspek kontemporer hubungan kedua negara saat ini.
Selain itu juga dimaksudkan untuk membahas berbagai perkembangan positif yang berhasil dicapai setelah 10 tahun normalisasi hubungan kedua negara dari berbagai sudut pandang serta upaya yang perlu dilakukan guna meningkatkan hubungan bilateral kedua negara saat ini dan di masa datang.
Para pembicara seminar berasal dari kalangan akademisi dari Universitas dan lembaga penelitian Portugal termasuk pembicara tamu seperti Dr. Sam Noumoff ahli politik Asia dari McGill University Montreal dan praktisi yang mengalami perkembangan hubungan sosial budaya kedua Negara antara lain mantan Dubes Portugal di Indonesia, demikian Perry Pada. ***5***
U-ZG/
(T.H-ZG/C/A027/A027) 11-11-2009 00:08:53
Tidak ada komentar:
Posting Komentar