FESTIVAL ADAT PERKAWINAN INDONESIA MEMUKAU DI ATHENA
London, 29/5 (ANTARA) - Sekitar 500 undangan yang terdiri dari isteri pejabat dan Duta Besar negara asing di Athena, anggota Women International Club (WIC), pengusaha, dan undangan dengan antusias mengikuti prosesi pernikahan yang dibawakan 32 peserta Asosiasi Perias Pengantin Seluruh Indonesia (HARPI Melati).
Pementasan adat perkawinan Sunda dan Bangka tampil memikat pada acara "Indonesian Traditional Wedding Festival yang sebelum prosesi pernikahan ditampilkan, anggota HARPI, Ny. Lilis Zakaria juga memperagakan kebolehannya dalam merias pengantin yang mengundang decak kagum para pengunjung di Hotel Divani Caravel, Athena, ujar Sekretaris Kedua, Widya Sinedu, kepada koresponden Antara London, Sabtu.
Selanjutnya, prosesi adat Sunda mulai dari acara Sungkeman, Saweran, Nincak Endog and Huap Lingkung menjadi daya tarik yang luar biasa. Penonton juga terkagum-kagum dengan rangkaian upacara pernikahan adat Bangka yang menonjolkan nilai-nilai keagamaan dan sosial, ujarnya.
Kesakralan prosesi pernikahan yang dilakoni dengan penuh penjiwaan oleh anggota HARPI membawa undangan seolah-olah berada pada hajatan pernikanan yang sesungguhnya. Keindahan dan keunikan gaun pengantin dan perlengkapan adat Sunda dan Bangka membuat para tamu terkesan dan mengagumi keragaman budaya Indonesia.
Nuansa adat Indonesia semakin kental melalui penataan panggung, Ruang Olympia, Hotel Divani Caravel, yang disulap menjadi pelaminan oleh staf KBRI Athena.
Aneka tanaman dan bunga dipadukan dengan dekorasi nuansa Indonesia seperti payung Bali, aneka kain batik dan tenun ikat, wayang orang, perabotan, poster, lukisan dan ornamen lainnya menambah semarak acara tersebut.
Terlebih seluruh panitia baik dari KBRI Athena maupun HARPI mengenakan busana nasional Indonesia yang mengundang perhatian pengunjung.
Pementasan prosesi pernikahan Sunda dan Bangka dipadukan pula dengan persembahan Tari Topeng dan Tari Merak yang dibawakan dengan lincah oleh anggota HARPI, Ny. Mayasari Yudiono.
Membatik
Para undangan juga merasa tertarik ketika sebelum masuk hall menyaksikan cara membatik yang dipadu-padankan dengan motif tradisional oleh pembatik yang sengaja didatangkan dari Pekalongan sebagai bukti nyata promosi budaya dan wisata.
Selain itu, anggota HARPI lainnya, Ny. Titin Agus Lubis secara khusus menampilkan keahliannya dalam merangkai empat jenis bunga tangan mempelai khas Indonesia.
Sebagai penghargaan kepada para tamu, hasil rangkaian bunga tangan tersebut diberikan kepada Ketua WIC, Olga Roupassdan dan tamu kehormatan lainnya istri Dubes RI untuk Yunani, Ny Anita Rusdi
Acara semakin meriah dengan pagelaran pakaian pengantin tradisional dari 22 daerah oleh Ibu-ibu anggota HARPI.
Peragaan dibuka dengan pakaian pengantin daerah Bali dan ditutup pagelaran pakaian dari Papua dengan iringan lagu Yamko Rambe Yamko dan Gebyar-gebyar.
Peragaan busana menyita perhatian dan mendapat tepukan tangan penonton karena menampilkan pakaian pengantin daerah dan aksesoris yang elegan, terbuat dari bahan, model, corak, dan warna yang bervariasi.
Peragaan busana nusantara ini mampu menginspirasi para undangan yang umumnya kaum wanita dalam memadukan pakaian dan aksesoris serta memilih corak dan mode pakaian yang serasi.
Peragaan tersebut dilanjutkan dengan jamuan santap siang menampilkan kuliner Indonesia atas kerja sama Dharma Wanita dan Hotel Divani Caravel yang diiringi lagu-lagu daerah Indonesia.
Persahabatan
Duta Besar RI untuk Republik Yunani, Ahmad Rusdi, mengemukakan, kegiatan dimaksud menjadi sarana efektif untuk memperkenalkan seni dan budaya Indonesia sekaligus menjalin persahabatan antara masyarakat Indonesia dan masyarakat Yunani, disamping sebagai upaya untuk meningkatkan promosi obyek wisata Indonesia yang beragam.
Dubes Rusdi lebih lanjut menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, menjunjung tinggi toleransi dan terbuka sehingga lebih mudah berinteraksi dan dikenal oleh bangsa lainnya.
Sementara Ketua HARPI, Ny. Endang Sugiarto, menyampaikan agar pergelaran budaya Indonesia ini dapat menjadi jendela bagi warga masyarakat Yunani dan warga asing lainnya untuk melihat secara langsung kekayaan dan keragaman budaya dan tradisi Indonesia.
Disampaikan pula kesuksesan HARPI dalam mematenkan 90 jenis gaya pengantin sebagai kebudayaan asli Indonesia. HARPI merupakan kumpulan perias pengantin dari 33 propinsi yang dibentuk sejak tahun 1974 dengan berbagai kegiatan, telah melanglang buana antara lain ke Kanada, Jepang, China, Korea Selatan, Kairo dan kali ini ke Yunani.
Selanjutnya, Ketua International WIC di Athena, Olga Rompas, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas keberhasilan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena yang mendatangkan HARPI dengan memperagakan upacara perkawinan sebagai cerminan budaya Indonesia yang unik dan sangat menghormati nilai-nilai ritual keagamaan dan adat.
Menjelang akhir acara, para tamu secara bergantian meminta foto bersama dengan para model pengantin dan para peraga busana. Berbagai pujian terlontarkan saat mereka berpamitan pulang dan ucapan terima kasih atas kenang-kenangan berupa souvenir, tas batik, dan brosur pariwisata Indonesia yang diberikan oleh panitia.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/M012/M012) 29-05-2010 06:02:49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar