Minggu, 02 Mei 2010

RI-RUSIA SEPAKATI PENERBANGAN LANGSUNG

RI-RUSIA SEPAKATI PENERBANGAN LANGSUNG

London, 2/5 (ANTARA) - Perundingan hubungan udara RI-Rusia berakhir dengan menggembirakan dengan terwujud impian penerbangan langsung (direct flight) Rusia-Indonesia yang diharapkan membanjiri wisatawan Rusia ke Indonesia.
Pada perundingan bilateral antara Indonesia-Rusia yang dilaksanakan di Moskow membahas dua isu utama yaitu draft Air Service Agreement (ASA) dan MoU yang mengatur penerbangan, kata Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Tri Sunoko, yang menjadi Ketua Delegasi Indonesia.

Sunoko menyatakan, pertemuan berjalan dalam suasana konstruktif dan bersahabat meskipun pada beberapa pokok materi pembahasan berjalan cukup alot.

Hal ini, ujarnya, mengingat kedua pihak mempunyai perbedaan pandangan dalam hal kebijakan angkutan udara internasional sesuai kepentingan masing-masing.

Namun, mengingat semangat persahabatan yang dilandasi hubungan baik antar kedua negara selama ini, akhirnya dicapai kesepakatan berimbang yang saling menguntungkan kedua negara, ujarnya.

Sementara itu, Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia, Hamid Awaluddin menyambut gembira disepakatinya hubungan udara Indonesia dan Rusia tersebut.

Dengan adanya penerbangan langsung Indonesia-Rusia, Dubes yakin hubungan dagang dan pariwisata kedua Negara akan semakin meningkat, ujarnya.

Dikatakannya, hubungan bilateral Indonesia-Rusia secara umum berjalan positif dan dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang siginifikan, baik dalam kerjasama bilateral, regional, maupun internasional.

Ia mengatakan, penerbangan langsung Moscow-Denpasar dapat meningkatkan jumlah wisatawan Rusia ke Indonesia karena Denpasar merupakan tujuan yang sangat potensial untuk dipasarkan kepada masyarakat Rusia.

"Rusia sumber turis yang sangat potensial," ujarnya dan menurut data Kedubes Indonesia, turis Rusia melakukan perjalanan keluar negeri hampir berjumlah 30 juta orang.

Sebagai contoh, tujuan wisatawan Rusia ke Mesir mencapai 2,7 juta dan Thailand 300.000 orang. "Penerbangan langsung, kini bukan impian lagi," ujarnya.


Isi Perjanjian
Dalam pertemuan itu kedua delegasi memfinalisasi draft Air Service Agreement (ASA) sebagai isi Perjanjian induk antara Indonesia -Rusia di bidang angkutan udara yang akan ditandatangani Menteri Perhubungan kedua negara.

Selain itu, juga menyepakati MoU yang mengatur penerbangan sipil kedua negara disesuaikan menjadi Record of Discussion. Kedua negara telah menandatangani RoD yang memungkinkan pelaksanaan penerbangan langsung Indonesia-Rusia.

Dalam ROD tersebut dimuat beberapa kesepakatan terkait Exchange of Traffic Righs, Code Sharing Arrangement, Co-Terminalization dan Aircraft Leasing.
Dengan disepakatinya pengaturan pelaksanaan penerbangan berjadwal penerbangan antar ke dua negara, maka penerbangan langusng Moscow-Denpasar yang selama ini dilakukan perusahaan penerbangan Rusia, Transaero secara charter dua kali seminggu dapat dilakukan dengan penerbangan berjadwal tetap.

Perusahaan Penerbangan Negara Rusia, Aeroflot yang akan melakukan kerjasama code sharing dengan PT. Garuda Indonesia juga merencanakan akan menerbangi rute Moscow-Denpasar sekali seminggu mulai Desember. Dalam hal pengaturan airlines designation, kedua pihak sepakat menganut prinsip multi designated airlines.

Dalam pengaturan frekuensi dan kapasitas, perusahaan penerbangan yang ditunjuk dari masing-masing pihak dapat melaksanakan penerbangan langsung dengan frekuensi 14x/minggu.

Pengaturan kota Route Schedule tetap sama dengan MoU 1993 dan Agreed Minute 2007 dengan penambahan satu kota yaitu Solo untuk Rusia dan Novosibirsk untuk Indonesia, sehingga kota kota tersebut adalah di Indonesia, Jakarta, Denpasar, Solo, dan Manado serta kota di Rusia yaitu Moscow, Vladivostok, St. Petersburg, dan Novosibirsk.

Kedua negara menyepakati perusahaan penerbangan masing-masing negara yang ditunjuk (designated airlines) dapat melaksanakan hak angkut kelima (the 5th Freedom Traffict Righ) secara bekerjasama (codeshare).

Pengaturan tersebut dilaksanakan secara kerjasama antara perusahaan penerbangan kedua negara yaitu perusahaan penerbangan yang ditunjuk dapat melaksanakan penerbangan pada sektor intermediate point ke point tujuan di negara mitra (Indonesia dan Rusia).

Sebaliknya, dengan ketentuan designated airlines yang bersangkutan hanya dapat bertindak sebagai marketing carrier, yang dikenal dengan istilah blind sector, sehingga designated airlines yang bersangkutan hanya boleh melakukan technical landing pada intermediate point.

Di bidang penerbangan Kargo disepakati dapat dilaksanakan perusahaan angkutan udara dari/ke pihak frekuensi penerbangan kargo dilaksanakan sebanyak tiga kali seminggu ke/dari point yang telah ditentukan dalam rute schedule.

Perundingan hubungan udara tersebut juga menyepakati penerbangan kedua negara yang ditunjuk dapat melaksanakan hak angkut kelima secara bekerjasama dengan perusahaan negara mitra antara any intermediate points ke point distinasi sesuai Route Schedule dengan ketentuan perusahaan penerbangan negara mitra hanya berlaku sebagai marketing carrier.

Perundingan Hubungan Udara mengatur tentang Co-terminlisasi yaitu kedua negara dapat melaksanakan hak co-terminalisasi sekaligus hak own stop-over pada point yang telah ditentukan dalam Route Schedule serta Aircraft Leasing yaitu masing-masing pihak dapat melakukan sewa pesawat dengan tetap mengacu pada ketentuan Artikel 6 (Aviation Security) dan Artikel 7 (Aviation Safety).

Pilihan kota Vladivostok, St. Petersburg dan Novosibirsk selain Moscow juga dinilai tepat karena St. Peterburg dan Vladivostok merupakan kota besar yang telah berkembang di Rusia, sementara Novosibirsk yang terletak di Siberia diperkirakan akan berkembang pesat dalam 4-5 tahun mendatang sejalan dengan program pembangunan Pemerintah Rusia yang mengembangkan Novosibirsk sebagai kota industri.

Dubes RI untuk Rusia tersebut mendorong perusahaan penerbangan nasional mau menerbangi rute yang telah disepakati melihat potensi yang ada karena saat ini baru perusahaan penerbangan Rusia yang sudah dan akan menerbangi rute Indonesia - Rusia.

Kedutaan Besar RI di Rusia siap memfasilitasi pertemuan perusahaan penerbangan nasional dengan pihak tour operator di Rusia untuk menarik minat turis Rusia agar datang ke Indonesia.

Berdasarkan data Bandara Ngurah Rai Bali, penerbangan charter Moscow-Denpasar oleh Transaero (perusahaan penerbangan swasta Rusia) dilakukan dua kali seminggu dan selama tahun 2009 telah dilakukan 104 kali penerbangan dengan jumlah penumpang datang 28.351 dan berangkat 27.593
(U-ZG/
(T.H-ZG/B/M012/M012) 02-05-2010 18:48:52

Tidak ada komentar: