MENKES: INDONESIA BERUPAYA CAPAI MDG'S
London, 20/5 (ANTARA) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan. Indonesia berupaya untuk mencapai sasaran pembangunan milenium karena merupakan suatu kewajiban moral dan investasi masa depan.
"Hal itu disampaikan Menkes dalam pidatonya di perdebatan umum Sesi ke-63 World Health Assembly (WHA) di Jenewa, Swiss," kata Minister Counsellor PTRI Jenewa Dicky Komar kepada koresponden ANTARA London, Kamis.
Menurutnya yang mengutip pernyataan Menkes,, kewajiban moral tersebut bukan semata untuk memenuhi kewajiban internasional tapi justru untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Pada sesi debat umum WHA ke-63 yang bertema "Health-Related Millennium Declaration Goals (MDGs)" itu, Menteri Kesehatan menyatakan pemenuhan target di bidang kesehatan yaitu kesehatan ibu dan anak serta pencegahan dan pengendalian penyakit menular termasuk HIV/AIDS, memiliki peran strategis bagi pencapaian keseluruhan target MDGs.
"Menjelang tenggat waktu pencapaian MDG pada tahun 2015 sangatlah menentukan bagi tercapainya target MDGs dimaksud. Untuk itu, Indonesia menegaskan komitmennya untuk meningkatkan upaya mencapai target MDGs sehingga kerjasama internasional dalam hal ini mempunyai arti strategis," katanya.
Untuk itu, kata menkes prinsip "Kesehatan adalah suatu investasi, bukan biaya" harus ditegakkan.
Menkes RI secara khusus juga diminta untuk menjabat sebagai wakil Executive Board pada Sidang Komite A yang membahas "Pandemic Influenza Preparedness, Implementation of International Health Regulations, Food Safety, Blood Products, Counterfeit Medical Products," dan isu-isu teknis kesehatan lainnya.
Pada pertemuan Komite A WHA tersebut, telah disepakati rancangan resolusi atas inisiatif Indonesia mengenai Pandemic Influenza Preparedness (PIP), yang menyetujui dilanjutkannya negosiasi Kerangka kerja PIP bagi "sharing of virus of influenza and access to vaccines and other benefit".
Hal ini merupakan kelanjutan keberhasilan Indonesia dan beberapa negara yang tergabung dalam "like-minded countries" dalam menciptakan saling percaya di antara negara-negara kunci bagi pentingnya pengaturan "virus sharing dan benefits sharing" yang adil, transparan, dan setara.
Sementara itu Wakil Tetap PTRI Jenewa, Dubes Dian Triansyah Djani, mengatakan profil diplomasi Indonesia di bidang kesehatan telah mendapat apresiasi dari negara berkembang lainnya.
Hal itu mengingat kemajuan yang dicapai Indonesia di bidang kesehatan maupun komitmen dalam mendorong kerjasama internasional yang adil dan berimbang di bidang kesehatan publik global.
Menkes RI telah berpartisipasi dalam berbagai pertemuan penting seperti Pertemuan Menteri Kesehatan GNB, Pertemuan antara Menkes AS dan para Menkes OKI yang membahas penghapusan penyakit polio dan peningkatan kesehatan reproduksi, dan berbagai pertemuan side events lainnya.
Menteri Kesehatan RI juga memimpin pertemuan "Foreign Policy and Global Health Initiative" yang terdiri dari Brazil, Indonesia, Perancis, Norwegia, Thailand, Afrika Selatan, dan Senegal.
Pada kesempatan ini, telah disepakati pula Pernyataan Bersama (Joint Communique) yang menegaskan pentingnya peran pengelolaan kesehatan dalam mempercepat pencapaian isu-isu kesehatan dalam MDGs khususnya peningkatan kesehatan ibu dan anak serta pencegahan dan pengendalian penyakit menular termasuk HIV/AIDS.
Di sela-sela Sidang WHA ke-63 Menkes bertemu dengan menteri kesehatan dari Mesir, Saudi Arabia, Timor Leste, Sudan dan telah mengadakan pertemuan dengan pimpinan "The Global Fund", khususnya dalam rangka meningkatkan dukungan internasional dalam memerangi HIV/AIDS, tuberkulosis, dan malaria di Indonesia.
Sidang ke-63 WHA, yang berlangsung di Jenewa dari tanggal 17 hingga 22 Mei, merupakan pertemuan anggota WHA tahunan yang dihadiri menteri kesehatan negara-negara anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Pertemuan dihadiri delegasi yang dipimpin oleh 134 menteri kesehatan dari 197 negara, dan dipimpin Menkes Tunisia, Mr. Mundher A. Zenadi.
(U-ZG)
(T.H-ZG/B/A025/A025) 20-05-2010 17:48:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar