Senin, 10 Mei 2010

MAHASISWA INDONESIA TERIMA BEASISWA HSP "HUYGENS" BELANDA

MAHASISWA INDONESIA TERIMA BEASISWA HSP "HUYGENS" BELANDA

London, 10/5 (ANTARA) - Sebanyak 12 mahasiswa Indonesia menerima beasiswa penuh "Huygens Scholarship Programme" (HSP) untuk melanjutkan studinya di Belanda setelah berhasil menyisihkan ratusan pelamar yang berasal dari berbagai negara.

Juru Bicara Nuffic Neso Indonesia, Ariono Hadipuro, kepada koresponden ANTARA London, Senin, mengatakan HSP merupakan salah satu program beasiswa yang paling kompetitif di Belanda, dan ditujukan hanya untuk mahasiswa berprestasi dari seluruh dunia.

Pada tahun 2010, China, negara terbesar memperoleh beasiswa HSP sebanyak 31 orang. Indonesia dan Vietnam masing-masing 12 penerima berada pada tempat kedua dan ketiga, berikutnya dari India, Rusia, Taiwan, dan Mexico.

Berdasarkan data Nuffic Neso Indonesia, total pelamar dari Indonesia pada tahun 2010 berjumlah 89 orang. Program beasiswa HSP merupakan bentuk penghargaan Belanda pada mahasiswa berprestasi dari seluruh dunia.

Program ini disiapkan untuk menjaring mahasiswa berprestasi dan berbakat yang sedang menempuh pendidikan pada tahun terakhir program strata 1 (S-1) atau S-2, dan ingin melanjutkan studinya ke Belanda.

Adapun syaratnya, kata dia, pelamar harus masuk dalam jajaran 10 persen yang terbaik berdasarkan indeks prestasi kumulatif (IPK) pada program studi S-1.

Ia menegaskan beasiswa HSP tidak mensyaratkan pengalaman bekerja terlebih dahulu sehingga peserta yang baru lulus (fresh graduate) pun diperbolehkan mendaftar.

"Sebagai sebuah program beasiswa penuh, HSP menanggung biaya kuliah serta biaya hidup selama menjalankan studi di Belanda," katanya.

Nuffic Neso Indonesia berharap jumlah penerima beasiswa HSP asal Indonesia dapat meningkat pada masa mendatang sehingga semakin banyak mahasiswa Indonesia yang bisa menempuh studi lanjutan di Belanda.

Nuffic Neso Indonesia, organisasi nonprofit yang ditunjuk resmi dan didanai pemerintah Belanda untuk menangani berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan tinggi Belanda.

Sementara Neso Indonesia adalah perwakilan Nuffic, organisasi Belanda menangani kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi.

Neso Indonesia, lanjut dia, menyediakan informasi serta memberikan konsultasi secara cuma-cuma mengenai lebih dari 1.450 program studi yang diberikan dalam bahasa Inggris.

Neso Indonesia juga memprakarsai dan memfasilitasi kerja sama di bidang pendidikan tinggi antara institusi di Indonesia dan Belanda.

Bersama dengan Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Indonesia, setiap tahun Neso Indonesia menawarkan program beasiswa bagi sekitar 300 warga negara Indonesia dalam bentuk program master dan pelatihan, demikian Ariono Hadipuro. (U-ZG/B/D007)
(T.H-ZG/B/D007/D007) 10-05-2010 21:10:02

Tidak ada komentar: