WANITA BERBAGAI BANGSA
KAGUMI BUDAYA INDONESIA
Oleh Zeynita
Gibbons
London, 11/6
(Antara) - Wanita berbagai bangsa yang tergabung dalam International
Women Contact (IWC)-The Hague, Belanda kagum dengan Filosofi Budaya
Jawa yang diperkenalkan dalam acara "Indonesian Country
Morning" yang digelar di aula Nusantara, KBRI Den Haag, Senin.
Sekretaris Satu KBRI Denhaag Danang Waskito kepada ANTARA London,
Selasa mengatakan acara Indonesian Country Morning bertemakan "A
Journey to Indonesia: A Glimpse into the Traditions of Java"
dihadiri sekitar 175 tamu undangan yang berasal dari anggota IWC,
isteri Duta Besar asing di Belanda, istri pejabat pemerintahan
Belanda, dan media.
Hadir
sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut, isteri Wali kota Den
Haag, Henriette van Aartsen, ujarnya menambahkan bahwa sebelum acara
dimulai, undangan melakukan hening cipta (moment of silence) atas
meninggalnya Ketua MPR RI Taufik Kiemas.
Suasana
Jawa dibangun dengan dekorasi ruangan seperti kembar mayang dan
batik-batik Jawa dan diawali dengan penampilan ibu-ibu Dharma Wanita
Persatuan KBRI Den Haag memainkan musik gamelan Jawa, melagukan
tembang "Pangkur" dan "Gambang Suling".
Dubes RI
Den Haag, Retno L.P. Marsudi, dalam sambutannya menjelaskan
keragaman budaya di Indonesia dan secara khusus dijelaskan pula
filosofi dasar budaya Jawa.
Dubes juga
menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam mengkombinasikan keragaman
budaya dengan modernitas dan pencapaian positif Indonesia di bidang
ekonomi, demokrasi dan kiprah Indonesia di forum global.
Untuk
mengetahui keragaman, keluhuran dan kemajuan Indonesia, Dubes
mengajak tamu undangan untuk membuktikan secara langsung dengan
berkunjung ke Indonesia.Para undangan disuguhi penampilan tari
Gambyong yang merupakan tari penyambutan dalam budaya Jawa.
Untuk
lebih mengenalkan budaya Jawa, secara rinci dan runtut telah
ditampilkan dan dijelaskan prosesi ritual "tedhak siten",
sebuah ritual Jawa yang penting dilakukan semasa anak/bayi baru
belajar berjalan.
Setiap
langkah "tedhak siten", dijelaskan secara rinci termasuk
filosofinya dan arti perlengkapan ritual sepeti jadah tujuh warna,
tangga tebu, kurungan dan air bunga.
Selain
itu, juga dikenalkan dengan cara membatik tulis dan perlengkapannya,
dan mini bazaar produk budaya Indonesia dan di akhir acara, undangan
menikmati kuliner khas Indonesia seperti risoles, kue lumpur, wedang
sereh serta nasi liwet Solo.
Ketua IWC
Den Haag, Ms. Karin O'Flynn, menyanpaikan apresiasi tinggi atas
kegiatan dan menyampaikan kekagumannya atas kekayaan dan keluhuran
tradisi yang serta filosofi Jawa yang terdapat dalam permainan
gamelan, tarian dan ritual tedhak siten.
Danang
Waskito mengatakan Organisasi IWC The Hague merupakan organisasi
nirlaba yang cukup terkenal di Belanda beranggotakan sekitar 300
expatriate women yang bekerja di berbagai sektor di Belanda.
Organisasi
ini didirikan pada tahun 1978 dan cukup aktif dalam kegiatan sosial
budaya dan charity events. Untuk wilayah Belanda, IWC didirikan di
beberapa kota antara lain Den Haag, Amsterdam dan Utrecht, demikian
Danang Waskito.
***1***
Zita Meirina
(T.H-ZG/B/Z. Meirina/Z.
Meirina) 11-06-2013 11:18:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar