Jumat, 14 Juni 2013

DENHAAG


WANITA BERBAGAI BANGSA KAGUMI BUDAYA INDONESIA

Oleh Zeynita Gibbons

London, 11/6 (Antara) - Wanita berbagai bangsa yang tergabung dalam International Women Contact (IWC)-The Hague, Belanda kagum dengan Filosofi Budaya Jawa yang diperkenalkan dalam acara "Indonesian Country Morning" yang digelar di aula Nusantara, KBRI Den Haag, Senin.

Sekretaris Satu KBRI Denhaag Danang Waskito kepada ANTARA London, Selasa mengatakan acara Indonesian Country Morning bertemakan "A Journey to Indonesia: A Glimpse into the Traditions of Java" dihadiri sekitar 175 tamu undangan yang berasal dari anggota IWC, isteri Duta Besar asing di Belanda, istri pejabat pemerintahan Belanda, dan media.

Hadir sebagai tamu kehormatan dalam acara tersebut, isteri Wali kota Den Haag, Henriette van Aartsen, ujarnya menambahkan bahwa sebelum acara dimulai, undangan melakukan hening cipta (moment of silence) atas meninggalnya Ketua MPR RI Taufik Kiemas.

Suasana Jawa dibangun dengan dekorasi ruangan seperti kembar mayang dan batik-batik Jawa dan diawali dengan penampilan ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan KBRI Den Haag memainkan musik gamelan Jawa, melagukan tembang "Pangkur" dan "Gambang Suling".

Dubes RI Den Haag, Retno L.P. Marsudi, dalam sambutannya menjelaskan keragaman budaya di Indonesia dan secara khusus dijelaskan pula filosofi dasar budaya Jawa.

Dubes juga menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam mengkombinasikan keragaman budaya dengan modernitas dan pencapaian positif Indonesia di bidang ekonomi, demokrasi dan kiprah Indonesia di forum global.

Untuk mengetahui keragaman, keluhuran dan kemajuan Indonesia, Dubes mengajak tamu undangan untuk membuktikan secara langsung dengan berkunjung ke Indonesia.Para undangan disuguhi penampilan tari Gambyong yang merupakan tari penyambutan dalam budaya Jawa.

Untuk lebih mengenalkan budaya Jawa, secara rinci dan runtut telah ditampilkan dan dijelaskan prosesi ritual "tedhak siten", sebuah ritual Jawa yang penting dilakukan semasa anak/bayi baru belajar berjalan.

Setiap langkah "tedhak siten", dijelaskan secara rinci termasuk filosofinya dan arti perlengkapan ritual sepeti jadah tujuh warna, tangga tebu, kurungan dan air bunga.

Selain itu, juga dikenalkan dengan cara membatik tulis dan perlengkapannya, dan mini bazaar produk budaya Indonesia dan di akhir acara, undangan menikmati kuliner khas Indonesia seperti risoles, kue lumpur, wedang sereh serta nasi liwet Solo.

Ketua IWC Den Haag, Ms. Karin O'Flynn, menyanpaikan apresiasi tinggi atas kegiatan dan menyampaikan kekagumannya atas kekayaan dan keluhuran tradisi yang serta filosofi Jawa yang terdapat dalam permainan gamelan, tarian dan ritual tedhak siten.

Danang Waskito mengatakan Organisasi IWC The Hague merupakan organisasi nirlaba yang cukup terkenal di Belanda beranggotakan sekitar 300 expatriate women yang bekerja di berbagai sektor di Belanda.

Organisasi ini didirikan pada tahun 1978 dan cukup aktif dalam kegiatan sosial budaya dan charity events. Untuk wilayah Belanda, IWC didirikan di beberapa kota antara lain Den Haag, Amsterdam dan Utrecht, demikian Danang Waskito.

***1***
Zita Meirina

(T.H-ZG/B/Z. Meirina/Z. Meirina) 11-06-2013 11:18:12

Tidak ada komentar: