MUSIK
SASANDO PIKAT MASYARAKAT KUBA
Oleh
Zeynita Gibbons
London, 4/6 (Antara) - Musik Sasando berasal dari Pulau
Rote, Nusa Tenggara Timur, memikat masyarakat Kuba, termasuk Menteri
Kebudayaan Kuba, Rafael Bernal beserta istri, serta Direktur Asia
Oceania - Kementerian Luar Negeri Kuba, Dubes Miguel Angel Ramirez.
"Penampilan permainan musik Sasando itu mengiringi
peragaan busana tenun ikat asal Nusa Tenggara Timur yang
dikoordinasikan oleh perajin tenun, Alfonsa Horeng," kata
Sekretaris Ketiga KBRI Kuba, Arief Wicaksono Pratomo Putro, kepada
Antara London, Selasa.
Pejabat Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Luar
Negeri Kuba itu baru kembali dari Indonesia mendampingi Menlu Kuba,
Bruno Rodriguez Parilla, berkunjung ke Jakarta untuk acara Budaya
Indonesia di Museo Nacional de Bellas Artes dan di Instituto Superior
de Artes diadakan KBRI di Havana, baru baru ini.
Pertunjukan di Museo Nacional de Bellas Artes dihadiri
sekitar 250 pengunjung berasal dari kalangan pemerintah, anggota
parlemen, politisi, korps diplomatik, para seniman terkemuka, dan
kalangan media massa setempat.
Dubes RI di Kuba merangkap Jamaica dan Bahamas, Teiseran
Foun Cornelis, mengatakan penyelenggaraan acara Budaya Indonesia di
Havana itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya KBRI
Havana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Kuba terhadap
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang multi-etnis
dan multi-budaya.
Selain pertunjukan musik Sasando yang dipersembahkan
Yakub Bullan, juga ditampilkan musik angklung yang dibawakan siswa
Sekolah Tinggi Musik "Jose White" Propinsi Camaguey Kuba.
Antusiasme yang sangat tinggi terlihat dari tepuk tangan
penonton yang tidak henti-hentinya pada akhir setiap presentasi
Sasando, Angklung, dan peragaan busana tenun ikat.
Kekaguman penonton terhadap alat musik Sasando dan
Angklung yang dapat memainkan berbagai jenis musik lokal maupun
internasional para hadirin sangat tinggi, meskipun Sasando terbuat
dari daun lontar dan Angklung dari bambu.
Di akhir pertunjukan, penonton berduyun-duyun
mengucapkan selamat kepada Dubes dan Ibu Teiseran Foun Cornelis serta
melihat dari dekat dan mengabadikan gambar alat musik Sasando dan
Angklung.
Sementara rangkaian acara budaya di Museo Nacional de
Bellas Artes dan Instituto Superior de Artes yang dihadiri sekitar 70
orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang menekuni bidang seni
dan budaya.
Sebelum di Havana, pertunjukan Sasando dan Tenun Ikat
tampil di Chile, Peru, dan Panama, selanjutnya pertunjukan berikutnya
akan dilakukan di Meksiko dan Ekuador.
Kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama enam
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Latin dan Karibia, yaitu
KBRI Chile, Peru, Panama, Kuba, Meksiko dan Ekuador. Pertunjukan
musik Sasando di Kuba ini adalah yang pertama kali.
Acara malam budaya itu mendapatkan liputan yang luas
dari media setempat seperti televisi, radio, dan surat kabar, bahkan
hasil liputan televisi disiarkan sebanyak dua kali pada hari
berikutnya. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M.
Yacub/E.M. Yacub) 04-06-2013 05:31:27
Tidak ada komentar:
Posting Komentar