RAMPAK KENDANG UNDANG
DECAK KAGUM DI HAMBURG
London,15/6
(Antara) - Rampak Kendang ditampilkan tiga pemuda Indonesia dengan
gerakan dan mimik yang jenaka disertai gerak tari yang kompak dengan
perkusi dari Jawa Barat, mengundang decak kagum pengunjung
"Internationale Gartenschau (IGS) 2013" di kawasan
Wilhelmsburg, Hamburg, Jerman.
Indonesia
mendapat undangan dari Pemerintah Kota Hamburg, untuk ikut
memeriahkan pentas budaya "Internationale Gartenschau (IGS)
2013", demikian penjelasan Andi D. Yudyachandra dari KJRI
Hamburg, kepada ANTARA London, Sabtu.
Dikatakannya
penampilan pentas budaya wakil Indonesia diawali dengan kelompok
Angklung Hamburg Orchestra (AHO) dengan pemain yang terdiri atas 15
pelajar Indonesia yang berdomisili di Hamburg dan sekitarnya.
Pentas budaya kali
ini mengusung tema "Indonesische Kulturetag" berlangsung
selama lima jam mulai pukul 10:00 hingga 15:00 dan dibagi dalam dua
sesi dengan menampilkan empat jenis kesenian, yaitu musik angklung,
rampak kendang, gitar klasik, dan musik Tapanuli.
Penampilan AHO
dengan beberapa lagu pop nasional dan internasional, antara lain Do
Re Mi, Besame Mucho, Kopi Dangdut, dan Pileuleuyan, yang dibawakan
secara kompak dan apik, mendapat sambutan yang meriah dari para
penonton yang berdecak kagum.
Selanjutnya
permainan gitar akustik Bilawa Respati dari Bremen membawakan
beberapa lagu hit karya Ismail Marzuki dengan petikan sentuhan
pop-klasik yang membuai penonton untuk tidak beranjak dari lokasi
pertunjukan.
Pertunjukan
kesenian Indonesia bertambah meriah saat tiga pemuda Indonesia tampil
menari dengan gerakan dan mimik yang jenaka seraya mempertunjukkan
keahlian dan kekompakan mereka dalam menabuh perkusi Jawa Barat,
yaitu Kendang Sunda.
Kelompok Masyarakat
Nauli Indonesia (MNI) mendapat giliran tampil membawakan lagu-lagu
tradisional dari daerah Tapanuli melengkapi kemeriahan acara pentas
budaya Indonesia yang digelar di arena terbuka di bawah cuaca yang
sangat cerah.
"Internationale
Gartenschau (IGS) 2013" adalah pameran holtikultura di tempat
terbuka terbesar di Jerman yang diselenggarakan setiap 10 tahun
sekali dan untuk tahun ini mengambil Tema "in 80 Gärten um di
Welt" menampilkan 80 kebun dengan beragam dekorasi dan jenis
tanaman dari berbagai penjuru dunia di atas area seluas 100 hektare.
Kebun-kebun
tersebut ditata oleh arsitek internasional ternama mulai dari
Singapura hingga Meksiko.
Pameran
berlangsung selama 171 hari sampai 13 Oktober mendatang dengan jumlah
pengunjung secara keseluruhan diperkirakan lebih dari 2.5 juta orang,
yaitu antara 15.000 sampai 35.000 pengunjung per hari berasal dari
dalam dan luar negeri.
Kegiatan pameran ini
dimeriahkan dengan konser musik dan pentas budaya dengan menampilkan
kelompok seni dan budaya dari berbagai pelosok dunia.
"IGS 2013"
merupakan peristiwa besar dan perlu dimanfaatkan sebagai sarana untuk
mempromosikan parawisata, seni, dan budaya Indonesia, mengingat
penampilan seni budaya itu disaksikan oleh penonton dalam jumlah
besar dan turis yang berasal dari berbagai negara.
(ZG)
***4***
(T.H-ZG/C/M. Dian A/M.
Dian A) 15-06-2013 14:39:50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar