Selasa, 25 Juni 2013

HAMBURG

RAMPAK KENDANG UNDANG DECAK KAGUM DI HAMBURG

London,15/6 (Antara) - Rampak Kendang ditampilkan tiga pemuda Indonesia dengan gerakan dan mimik yang jenaka disertai gerak tari yang kompak dengan perkusi dari Jawa Barat, mengundang decak kagum pengunjung "Internationale Gartenschau (IGS) 2013" di kawasan Wilhelmsburg, Hamburg, Jerman.

Indonesia mendapat undangan dari Pemerintah Kota Hamburg, untuk ikut memeriahkan pentas budaya "Internationale Gartenschau (IGS) 2013", demikian penjelasan Andi D. Yudyachandra dari KJRI Hamburg, kepada ANTARA London, Sabtu.
Dikatakannya penampilan pentas budaya wakil Indonesia diawali dengan kelompok Angklung Hamburg Orchestra (AHO) dengan pemain yang terdiri atas 15 pelajar Indonesia yang berdomisili di Hamburg dan sekitarnya.
Pentas budaya kali ini mengusung tema "Indonesische Kulturetag" berlangsung selama lima jam mulai pukul 10:00 hingga 15:00 dan dibagi dalam dua sesi dengan menampilkan empat jenis kesenian, yaitu musik angklung, rampak kendang, gitar klasik, dan musik Tapanuli.
Penampilan AHO dengan beberapa lagu pop nasional dan internasional, antara lain Do Re Mi, Besame Mucho, Kopi Dangdut, dan Pileuleuyan, yang dibawakan secara kompak dan apik, mendapat sambutan yang meriah dari para penonton yang berdecak kagum.
Selanjutnya permainan gitar akustik Bilawa Respati dari Bremen membawakan beberapa lagu hit karya Ismail Marzuki dengan petikan sentuhan pop-klasik yang membuai penonton untuk tidak beranjak dari lokasi pertunjukan.

Pertunjukan kesenian Indonesia bertambah meriah saat tiga pemuda Indonesia tampil menari dengan gerakan dan mimik yang jenaka seraya mempertunjukkan keahlian dan kekompakan mereka dalam menabuh perkusi Jawa Barat, yaitu Kendang Sunda.
Kelompok Masyarakat Nauli Indonesia (MNI) mendapat giliran tampil membawakan lagu-lagu tradisional dari daerah Tapanuli melengkapi kemeriahan acara pentas budaya Indonesia yang digelar di arena terbuka di bawah cuaca yang sangat cerah.

"Internationale Gartenschau (IGS) 2013" adalah pameran holtikultura di tempat terbuka terbesar di Jerman yang diselenggarakan setiap 10 tahun sekali dan untuk tahun ini mengambil Tema "in 80 Gärten um di Welt" menampilkan 80 kebun dengan beragam dekorasi dan jenis tanaman dari berbagai penjuru dunia di atas area seluas 100 hektare.

Kebun-kebun tersebut ditata oleh arsitek internasional ternama mulai dari Singapura hingga Meksiko.

Pameran berlangsung selama 171 hari sampai 13 Oktober mendatang dengan jumlah pengunjung secara keseluruhan diperkirakan lebih dari 2.5 juta orang, yaitu antara 15.000 sampai 35.000 pengunjung per hari berasal dari dalam dan luar negeri.
Kegiatan pameran ini dimeriahkan dengan konser musik dan pentas budaya dengan menampilkan kelompok seni dan budaya dari berbagai pelosok dunia.
"IGS 2013" merupakan peristiwa besar dan perlu dimanfaatkan sebagai sarana untuk mempromosikan parawisata, seni, dan budaya Indonesia, mengingat penampilan seni budaya itu disaksikan oleh penonton dalam jumlah besar dan turis yang berasal dari berbagai negara.

(ZG)
***4***
(T.H-ZG/C/M. Dian A/M. Dian A) 15-06-2013 14:39:50


Tidak ada komentar: